Gunung dan alam mengajarkanku arti sebuah kehidupan

Naik gunung mengajarkan kita untuk fokus
Beberapa orang beranggapan bahwa pendaki gunung adalah orang yang tidak punya tujuan dan hidupnya terkesan berantakan.

Padahal, sejatinya bukan seperti itu kenyataannya. Pendaki gunung justru adalah orang yang punya tujuan jelas yakni puncak gunung.

Mendaki gunung juga mengajarkan kita untuk fokus pada satu tujuan.

Jika saat mendaki kita harus tetap fokus untuk bisa sampai ke puncak, dalam kehidupan sehari-hari kita bisa menggunakan konsep yang sama untuk fokus pada satu tujuan sampai tujuan itu benar-benar tercapai sebelum pindah ke tujuan yang lain

 <>1. Puncak adalah cita – cita

Lereng adalah usaha, lembah adalah iman dan pengetahuan, hutannya adalah anugerah, kabut adalah cobaan. Puncak bukanlah tujuan akhir , karena jalan menurun, telah siap untuk ditapaki semakin sulit dan menyesatkan menuju lembah tempat kembali.

semakin  landai gunung semakin mudah juga mengapai puncaknya tapi butuh waktu yang lebih lama. Puncak yang paling tinggi dari pendakian itu adalah menaklukkan ego, kemanjaan, serta sifat individualis.Dengan menghancurkan ego pribadi seorang pendaki sejati bisa berdamai dan bersahabat dengan dirinya sendiri.

Kita bisa berhenti berharap, tapi janganlah berhenti mendaki, walaupun tinggi dan sangat butuh perjuangan karena gunung tidak buat kita patah  hati.

<>2. Bukan tentang siapa yang menunggumu di Puncak

Tetapi tentang siapa yang menemanimu disaat menuju ke puncak, saat kamu jatuh dan tidak ada orang bersamamu, karena proses adalah segalanya. Bukan lagi tentang sejauh apa puncak gunung yang kamu daki, tapi tentang sejauh mana kita berjuang bersama menuju puncak yang akan kita capai bersama.

<>3. Bukan tentang seberapa banyak gunung yang didaki.

Perlakuan kita terhadap alam mencerminkan perlakuan kita terhadap diri sendiri dan orang lain. Bukan tentang seberapa banyak gunung yang didaki , tetapi seberapa banyak alam yang dijaga dengan baik. Seperti misalnya tidak merokok saat pendakian karena ini dapat menyebabkan kebakaran hutan, sungguh sulit memang untuk beberapa orang , tetapi apabila niat dari diri sendirihal itudapat dirubah. Lalu hal penting lainnya adalah selalu  membawa turun sampah sisa makan dan minum selama pendakian jangan malu ya J. 

<>4. Gunung mengajariku tentang mengalahkan rasa takut.

Pendakian kepuncak gunung mengajariku tentang mengalahkan rasa takut. Naik gunung tidak ada namanya senioritas tetapi tentang bagaimana kita saling menghargai satu sama lain selama pendakian berlangsung. Gunung mengajarkanku banyak hal untuk menjadi seorang Pemudi Indonesia, walaupun sayapun masih belum berbuat banyak untuk bangsa ini, namun setidaknya kita dapat bersuara untuk bangsaIndonesia dengan cara kita. Dan melakukan gerakan untuk perubahan bangsa ini, agar bangsa ini makin maju supaya anak, cucu kita nantinya masih bisa menikmati indahnya alam Indonesia. 

<>5. Cintailah alam Ini dan kembali pulang dengan Selamat.

Jadilah pecinta alam sejati bukan hanya penikmat alam yang hanya berlari dahulu-dahuluan menuju puncak tanpa memikirkan keselamatan diri sendiri. Karena sejauh dan setingginya kita melangkah menuju puncak tujuan utamanya adalah kembali pulang dengan selamat sampai rumah  kami masing- masing.  

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

You Know My Name, Not My Story , Saya Sarjana Ilmu Komunikasi jurusan Marketing Komunikasi lulusan STISIP WIDURI DKI Jakarta Saya Gadis PeJamBon – Peranakan Jawa &amp; Ambon Anak ke 2 dari 3 bersaudara </p> <p>Minta kritik &amp; saran nya ya dari kalian, agar bisa diperbaiki penulisannya….terima kasih…^_^</p></p>

19 Comments

  1. Hariy Petak Oi berkata:

    mantap mbak brow….

  2. ShenanDona berkata:

    Makasia Mas Brow

  3. ShenanDona berkata:

    hahahaha baru liat makasi mas bro

  4. ShenanDona berkata:

    mbb baru liat makasia kk 🙂

CLOSE