Ingin Jalan-Jalan ke Indonesia Timur? Ini Hal-Hal yang Harus Diketahui Untuk Mencegah Culture Shock!

Bagi yang mau liburan sederhana, asal menenangkan diri dari penatnya kota besar

Alam di Indonesia timur masih sangat asri karena belum tersentuh banyak pembangunan. Bagi yang mau liburan sederhana, asal menenangkan diri dari penatnya kota besar dan menikmati keindahan alam Indonesia, jalan-jalan ke Indonesia Timur harus dijadikan referensi nih.

Tapi sebelum liburan, teman-teman wajib mengetahui seperti apa masyarakat disana tentunya. Karena setiap wilayah pasti punya budaya yang berbeda. Berikut sudah dirangkum 8 hal yang perlu diketahui agar teman-teman tidak kaget saat menjumpai masyarakat Indonesia Timur kala liburan!

Advertisement

1. Buang Ludah Pinang! Banyak terjadi di sekitaran provinsi Papua, Papua Barat, NTT, Maluku, dan Maluku Utara. Kalau bertemu dengan yang seperti ini jangan pasang muka jengkel ya guys!

Photo by Travel Detik

Photo by Travel Detik via https://travel.detik.com

Masyarakat di Indonesia timur memang sangat gemar mengunyah pinang karena khasiatnya yang baik, dapat menguatkan gigi dan gusi. Selain itu pinang juga punya sensasi yang membuat candu. Sehingga menjadi makanan ringan favorit sebagian besar orang di Indonesia bagian timur. Ampas pinang dan ludah yang berwarna merah harus dibuang setelah dikunyah, hal ini merupakan hal yang wajar jadi jangan kaget apalagi merasa jijik.

2. Cium Hidung! Yang ini hanya ada di Nusa Tenggara Timur. Kalau teman-teman main ke NTT dan bertemu dengan masyarakat yang ada di Sumba dalam upacara-upacara khusus, kalian dapat menemui masyarakat yang memberi penyambutan dengan prosesi cium hidung.

Photo by Pikview

Photo by Pikview via https://www.pikview.com

Tradisi ini berasal dari kabupaten Sabu Raijua, NTT. Cium hidung atau Henge'do memiliki makna yang dalam, yaitu mengekspresikan rasa keakraban dan keterikatan sebagai bentuk persahabatan, kekeluargaan, bahkan perdamaian antara satu dengan yang lain. Tetapi prosesi ini hanya dilakukan di upacara-upacara adat tertentu saja.

Advertisement

3. Tradisi Bakar Batu. Dapat ditemui di Provinsi Papua dan Papua Barat. Kenapa batu dibakar? Sebenarnya, bukan batu yang dibakar, tapi umbi-umbian atau daging hewan yang dibakar diatas batu.

Foto by Bobo Grid

Foto by Bobo Grid via https://bobo.grid.id

Tradisi yang dilakukan di Papua ini merupakan ritual memasak bersama-sama sebagai acara pengucapan syukur pada Tuhan pada peristiwa kelahiran, kawin adat, atau pelantikan kepala adat/kepala suku. Bukan dilakukan tanpa sebab dan terus menerus, melainkan tergantung pada momen-momen tersebut. Jika teman-teman ke Provinsi Papua lalu melihat orang berkerumun dengan asap yang banyak, jangan langsung berpikir itu demo bakar ban ya..

4. Tradisi Timba Laor. Tradisi satu ini hanya terjadi setahun 2 kali di pantai-pantai berkarang. Sehingga teman-teman akan sangat beruntung jika dapat melihat langsung tradisi yang satu ini. Dapat kalian temui di provinsi Maluku, Maluku Utara, dan beberapa pantai di NTT.

Photo by Youtube

Photo by Youtube via https://www.youtube.com

Laor/nyale merupakan sejenis cacing laut kaya protein yang biasa muncul setiap purnama pasang tertinggi tahun berjalan di pantai-pantai yang berkarang. Orang yang mengambil laor akan mengolahnya menjadi makanan untuk dikonsumsi karena proteinnya yang tinggi. Jika musimnya tiba, masyarakat dari kota akan beramai-ramai pergi melakukan camping di pantai atau pulau-pulau kecil sekitar untuk menimba laor/nyale menggunakan jala-jala kecil. Hal ini membuat kota menjadi sunyi sebab banyak masyarakat yang menginap di pulau.

5. Pisang goreng pakai sambal! Ini ya yang sepertinya sering bikin bingung saudara dari barat Indonesia. Hampir semua daerah di Indonesia Timur makan pisang goreng pakai sambal loh teman-teman. Bahkan tak jarang dijumpai masyarakat yang makan pisang goreng pakai nasi, ikan, dan sayur.

Photo by  Wiyak Bumi Wiyak Langit

Photo by Wiyak Bumi Wiyak Langit via http://rudysalam18.blogspot.com

Masyarakat di Timur terkenal dengan sagu sebagai makanan tradisionalnya, namun disamping itu hasil dari tanaman yang sering tumbuh seperti pisang, singkong, ubi jalar, dan ketela juga menjadi makanan pokok yang sering ada di menu makan sehari-hari masyarakat. Karena itu tak heran jika pisang bisa dimakan dengan sambal, ikan, dan sebagainya. Kalau penasaran dengan rasanya langsung gas ke Indonesia Timur!

Advertisement

6. Tone suara yang cenderung keras, tegas, dan lantang.

Photo by Berita Satu

Photo by Berita Satu via https://www.beritasatu.com

Mungkin banyak yang sudah tahu bagaimana orang Indonesia Timur ketika sedang berbicara. Keadaan ketika marah dan tidak marah kadang sulit dibedakan karena intonasi suara mereka yang tetap tegas. Jika kalian merasa tidak melakukan kesalahan, tidak perlu takut dengan cara bicara orang timur yang tegas. Bahkan meskipun teman-teman bersinggungan dengan orang timur, mereka sangat cepat meredakan amarah. Yang penting teman-teman tetap sopan dan menghargai.

7. Tata krama yang harus dijaga

Foto by Seva

Foto by Seva via https://www.seva.id

Indonesia Timur terkenal akan keindahan alamnya yang kebanyakan belum di jamah pembangunan sehingga masih sangat alami. Jika datang ke tempat yang masih sangat nature alangkah baiknya jika menghindari melakukan hal-hal yang senonoh. Karena masyarakat masih banyak yang percaya percaya kalau setiap tempat ada sosok ‘penjaganya’. Tapi bukan berarti teman-teman menjadi takut dan malah tidak have fun, yang terpenting adalah tetap sopan dan tidak sembarangan.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Mahasiswa Universitas Bina Nusantara, Jurusan Ilmu Komunikasi, Program Mass Communication

CLOSE