Jadi Konsumen PLTS Atap Cerdas, 5 Hal Ini yang Harus Kamu Pastikan!

Tren peningkatan pengguna PLTS Atap direspon positif oleh pemerintah dengan menerbitkan Peraturan Menteri ESDM No.26/2021 tentang Pembangkit Listrik Tenaga Surya Atap yang Terhubung Pada Jaringan Tenaga Listrik Pemegang Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik untuk Kepentingan Umum (IUPTLU). PLN wajib membeli 100 persen listrik dari sisa daya PLTS Atap yang tidak terpakai oleh pelanggan. Maka, tentu kamu mendapat benefit menyenangkan berupa potongan biaya tagihan listrik bulananmu.

Sebelum memutuskan memasang juga, Utomo SolaRUV sebagai perusahaan penyedia jasa solusi PLTS Atap nasional menjelaskan bahwa ada beberapa hal yang yang harus diperhatikan. Apa saja?

1. Model On-Grid Paling Realistis untuk Skala Rumah Tangga

Photo by Tommy Kurnia on Liputan6.com via https://www.liputan6.com

Apa yang dimaksud model on-grid? Yaitu sistem pembangkit listrik tenaga surya yang terhubung dengan jaringan PLN (grid). Bagi skala rumah tangga, model ini dinilai realistis. Saat matahari bersinar terik, PLTS Atap SolaRUV akan bekerja maksimal.

Saat mendung atau malam hari, kamu kembali menikmati listrik dari PLN. Kelebihan listrik yang dihasilkan PLTS Atap SolaRUV saat siang hari, bisa dibisa diekspor ke PLN dan menjadi kredit pembayaran tagihan bulan berikutnya. Tentu untuk skala rumah tangga, motivasi penghematan biaya listrik bulanan tidak boleh dilewatkan dong!

2. Teknologi Monocrystalline Paling Efisien Menyerap Energi Matahari

Photo by Tommy Kurnia on Liputan6.com via https://www.liputan6.com

Dengan metode on-grid, kamu harus memastikan PLTS Atap bekerja maksimal saat siang hari. Salah satu faktor yang mempengaruhinya adalah tipe panel surya yang dipilih. Saat ini ada 2 teknologi panel surya yang beredar, yakni Monocrystalline dan Polycrystalline.

Perbedaannya terletak pada kemurnian silikon. Seperti namanya, Mono, panel surya Monocrystalline terbuat dari satu sel surya murni sehingga tingkat efisiensi penyerapan energi mataharinya diatas 20%.

Selain itu, panel surya Monocrystalline juga paling tahan lama dibanding tipe lainnya. Sebaliknya, panel surya Polycristalline tidak terbuat dari sel silikon namun mempunyai harga yang sedikit murah dibandingkan panel surya Monocrystalline.

3. Panel Surya Wajib Ber-SNI Sesuai Ketentuan Pemerintah

Utomo SolaRUV on Kompas via https://money.kompas.com

Merespon peminat PLTS Atap yang kian naik, pemerintah berusaha melindungi warga negara Indonesia dari produk abal-abal melalui regulasi penerapan SNI IEC 61215 tahun 2016 untuk panel surya Monocrystalline. Utomo SolaRUV menyediakan panel surya Monocrystalline ber-SNI 455 Wp dan 540 Wp.

Melalui regulasi pencantuman label SNI, konsumen PLTS bisa yakin dan memiliki kepastian performa sehingga bisa membedakan mana produk yang abal-abal dan mana yang sudah sesuai standar

Anthony Utomo, Managing Director PT Utomo Juragan Atap Surya Indonesia (UJASI)

4. Inverter Bersertifikasi BPPT

Frizal on Jawa Pos via https://www.jawapos.com

Selain panel surya, ada komponen penting lain dalam sistem PLTS Atap, yaitu inverter. Fungsinya adalah mengubah tegangan searah (DC) yang dihasilkan PLTS ke tegangan bolak-balik (AC) yang digunakan oleh konsumen residensial sehingga energi matahari bisa diubah menjadi energi listrik dan dinikmati keluarga.

Pastikan inverter yag akan kamu beli sudah mendapatkan sertifikasi dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) agar kamu mendapatkan inverter dengan kualitas terbaik. Utomo SolaRUV menyediakan inverter bersertifikasi BPPT tipe SG5.0RT dan SG5K-D.

5. Tenaga Ahli yang Kompeten

Yopi Markoi on BeritaSatu.com via https://www.beritasatu.com

Memasang PLTS tentu sangat berbeda dengan memasang AC atau perangkat elektronik di rumah lainnya. Ini membutuhkan keahlian khusus. Sehingga, selalu percayakan pemasangan PLTS Atap untuk rumahmu ke tenaga ahli yang kompeten agar proses instalasinya dikerjakan dengan profesional.