Jangan Buru-buru Memberi Kesimpulan, Bisa Jadi Kamu Hanya Tertipu Perasaan

Cepat mengambil kesimpulan

Apakah kamu pernah tertipu dengan perasaanmu sendiri? Menyulam kejadian-kejadian untuk kamu cocokkan dengan perasaanmu. Membuat dirimu berpikir dia juga mencintaimu. Kalau kamu sering merasakan yang seperti ini, mungkin inilah yang menyebabkannya~

Advertisement

1. Kamu sering memaksa logika mengikuti perasaanmu yang konyolnya sering salah

perasaanmu sering salah

perasaanmu sering salah via https://www.google.com

Mungkin benar orang mengatakan bahwa rasa cinta datang saat kalian sering bertemu, nyaman bercanda bersama, saling memberi dan akhirnya merasa ada yang kurang saat dia tak ada. Kamu mengira rasa nyaman itu kalian berdua yang merasakan, kamu salah.

Rasa nyaman itu hanya kamu yang merasakannya. Candaan yang dia lontarkan, senyuman yang dia semaikan, perhatian yang dia berikan, kamu sendirilah yang menanggapinya berlebihan sedang dia tak memiliki perasaan sedikit pun. Konyol Bukan?

Advertisement

2. Saat kamu menyadari kamu mulai menyukainya, apakah kamu siap terluka jika dia tak memiliki perasaan yang sama?

logika vs perasaan

logika vs perasaan via https://www.google.com

Kamu akhirnya mulai menyadari bahwa akan ada yang kurang saat dia tak ada. Mempertanyakan kemana semangatmu saat dia tak kunjung kau lihat batang hidungnya. Kamu merasa dia terus mengirimkan sinyal-sinyal cinta, sekali lagi itu hanya perasaanmu saja. Dengan semua keberanian dan rasa malu yang kamu pasung, kamu menanyakan kejelasan hubungan kalian.

Kamu tahu apa jawabannya? Dia tak memiliki perasaan sedikit pun padamu. Semua senyuman, perhatian dan candaannya tidak memiliki maksud khusus padamu. Dia hanya bercanda menganggapmu sebatas rekan kerja yang nyaman untuk dia ajak ngobrol, yang enak di ajak chating. Ah kamu terlalu percaya diri.

3. Dia baik pada semua orang bukan hanya padamu

senyuman untuk semua orang

senyuman untuk semua orang via https://www.google.com

Ketika kamu mulai menyadari, dia baik pada semua orang, tersenyum pada setiap kesempatan, perhatian dan supel pada semua kalangan. Perlakuan istimewa itu bukan hanya kamu yang merasakan tapi semua orang. Dengan kata lain kamu tidak istimewa sama sekali baginya. Kamu sama seperti wanita pada umumnya yang senang dipuji, diberikan perhatian, dikondisikan dengan rasa nyaman. Lemah.

Advertisement

4. Kamu menyalahkan dia yang baik pada semua orang, padahal itu sebab logikamu melemah karena menyukainya

mencintai bisa melumpuhkan logikamu

mencintai bisa melumpuhkan logikamu via https://www.google.com

Kamu sering meyakinkan diri bahwa kamu akan kuat patah hati saat kamu mulai mencintai. Kamu meyakinkan diri untuk mengambil risiko sakit hati itu. Kamu terlalu percaya diri. Dan saat kamu patah kamu akhirnya sadar kamu tidak terlalu kuat menahan luka itu. Kamu bisa sembuh dari patah hati tapi proses penyembuhan bukan mie, tidak instan.

5. Kamu harus belajar membedakan antara candaan dan perasaan sayang

mungkin kamu yang terlalu baper

mungkin kamu yang terlalu baper via https://www.google.com

Kegagalanmu membedakan antara candaan dan perasaan sayang akan membuat kamu banyak belajar. Tertawa atau tersenyum bersama bukan berarti cinta, perhatian bukan berarti sayang, chat setiap saat bukan berarti kau istimewa. Semoga kau lekas pintar agar tak menyakiti diri sendiri lagi.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Editor

Not that millennial in digital era.

CLOSE