Jangan Remehkan Kiat-Kiat Ini Saat Kamu Minta Uang Saku Sama Orang Tua

Tak setiap waktu orang tua bisa lancar jaya memenuhi keinginan dan kebutuhan kita. Tak setiap saat pula mereka menambahkan uang lebih dari jatah yang biasa mereka berikan. Tatkala ada kebutuhan mendadak atau jatah telah habis sebelum tempo berakhir, sering kali kita lari pada orang tua, kaki tangan Tuhan yang menyelamatkan semesta billing-mu. Namun, tak jarang proposalmu ditolak karena beberapa hal dan faktor. Berikut kiat-kiat yang bisa kita lakukan untuk bernegosiasi dengan cara aman. 

 <>1. Kenali emosi orang tua
lelah menyebabkan emosi labil

lelah menyebabkan emosi labil via http://www.jalakata.com

Kendati orang tua adalah makhluk yang teramat mencintai dan menyayangi anaknya, ingatlah bahwa mereka juga manusia biasa yang emosinya tak melulu stabil saat berhadapan dengan dengan kita. Pemicu kondisi ini bisa disebabkan oleh kelelahan. Rasa lelah sering berpengerauh terhadap kondisi emosi seseorang, tak terkecuali orang tua kita. HIndari mengajukan permohonan dana saat orang tua kita tampak lelah. ALih-alih membuahkan hasil, yang ada malah nihil.

<>2. Lihat dan baca situasi dan kondisi
saat orang tua sedang banyak masalah, jangankan minta uang diajak bicara saja kadang fatal

saat orang tua sedang banyak masalah, jangankan minta uang diajak bicara saja kadang fatal via http://www.tahupedia.com

Orang tua memiliki beragam urusan. Kita sebagai anaknya, bukanlah satu-satunya urusan yang harus mereka selesaikan. Saat terdengar orang tua sedang ada masalah dalam urusan pekerjaan ataupun lainnya, sebaiknya menahan diri sejenak. Jangan tergesa-gesa, tunggulah sampai kondisi membaik terlebih dahulu sebelum mengutarakan maksud dan tujuan. Setidaknya, tunggu hingga orang tua kita terlihat tenang. 

<>3. Olah bahasa dan suasana
tunjukkan rasa hormat dengan sikap yang santun

tunjukkan rasa hormat dengan sikap yang santun via http://health.liputan6.com

Orang tua, seperti halnya manusia lainnya, akan merasa senang memberikan apa yang dia miliki kepada orang yang dia senangi saat suasana hatinya sedang baik. Oleh karena itu, kita sebagai peminta harus tahu diri untuk menyenangkan hati sang pemberi dengan cara bertutur dantun dan tidak memaksa. Karena jika kita tidak pandai mengambil hati mereka, bisa jadi mereka benar mengabulkan permintaan kita tetapi hati mereka "kurang" ikhlas. Hal semacam ini dikhawatirkan mengurangi kebermanfaatan uang yang kita gunakan.  

<>4. Perjelas alasan dan tujuan
tanya untuk apa

tanya untuk apa via http://www.nyoozee.com

Tidak ada orang tua yang menghendaki anaknya menghambur-hamburkan uang. Ingat, mencari uang tidak mudah! Bukan masalah itung-itungan, orang tua perlu kejelasan akan kegunaan uang yang mereka berikan.Hati-hati, jangan mengada-ada! Selain dosa, kebohongan bisa mempersulit kelancaran terkabulnya permohonan kita di hari mendatang. Bukankah kebutuhan mendadak tidak hanya datang sekali? 

<>5. Jangan pergi sebelum pamitan
menghargai orang tua

menghargai orang tua via http://jadiberilmu.blogspot.co.id

Kiat yang satu ini bisa saja dirasa kurang berkorelasi, namun percayalah orang tua akan senang jika mampu memberikan apa yang kita inginkan dengan atau tanpa kita membuat mereka senang. Meski tak diminta, tak ada salahnya kita mengapresiasi jerih payah mereka dengan menghormatinya. salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah berpamitan setiap hendak pergi keluar rumah. Tindakan ini terbukti membuat orang tua bahagia karena mereka merasa keberadaannya dianggap. Apalagi jika saat berpamitan dan kembali ke rumah kita mencium tangannya. 

 

Kiat-kiat di atas bisa jadi tak memberikan hasil yang diinginkan, namun sebaliknya memberikan hasil yang diharapkan orang tua kita. Saat kondisi tersebut terjadi, tetaplah yakin bahwa orang tua adalah mereka yang selalu berusaha mengabulkan keinginan anaknya. Maklumlah bahwa roda kehidupan berputar dan hal tersebut berimplikasi terhadap pemenuhan kebutuhan kita. Belajarlah bersabar. Ingatlah bahwa orang tua bukan Tuhan Yang senantiasa Maha Ada.  

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Tika Kartika. Kalau masih gak ingat, coba ujarkan lagi : Tika Kartika. Ya, Tika Kartika

CLOSE