Jika 5 Alasan Ini Membuatmu Ingin Segera Menikah. Itu Artinya Kamu Belum Siap!

Menikah bukan ajang perlombaan, ya~

Perihal menikah adalah sesuatu yang kerap terlintas dipikiran oleh kebanyakan orang. Entah apapun itu, pernikahan memang menjadi topik pembahasan yang populer. Apalagi buat mereka yang sudah melewati tahap usia remaja dan memasuki fase dewasa, topik pernikahan mulai ramai-ramainya diperbincangkan. Benar, nggak sih? Hhehe. Dengan alasan yang beragam. Mulai dari menikah untuk memperbanyak keturunan, untuk memperbaiki taraf hidup, hingga alasan-alasan lain yang membuat seseorang tergerak untuk segera menikah.

Tapi dari kesekian alasan, ada beberapa hal yang patut untuk kembali kamu pertimbangkan. Apakah alasan tersebut memang menjadi penyebab penting mengapa kamu ingin segera menikah. Apa itu?

Advertisement

1. Sederet teman sudah naik ke pelaminan. Akupun tak ingin tinggal diam!

www.pexels.com

www.pexels.com via https://www.pexels.com

Percaya atau enggak. Mulai memasuki umur dua puluhan, banyak banget dijumpai postingan pernikahan yang bermunculan. Teman sekolah, teman main, hingga bahkan sahabat sendiripun secara bertahap menikah satu per satu.

Saat melihat mereka melakukan prosesi ijab qabul atau saat mereka mengenakan gaun pernikahan dan berdiri dimimbar pelaminan membuatmu bergejolak. Aku, kapan? Jika teman-temanku banyak yang sudah berpasangan, maka aku pun juga harus seperti mereka.

Advertisement

Jika itu alasanmu ingin menikah. Maka tundalah dulu, sebab definisi menikah menurutmu masih dalam tahap iri melihat yang lain sementara kamu belum kesampaian. Iya, nggak?

2. Desakan keluarga memaksaku untuk membuat mereka bahagia

www.pexels.com

www.pexels.com via https://www.pexels.com

Keluarga memang segalanya. Seperti sebuah ungkapan, harta yang paling berharga adalah keluarga. Kebahagiaan dalam sebuah keluarga mencerminkan betapa setiap anggota keluarga merasa nyaman dan hangat terhadap satu sama lain. Dalam banyak hal, keluarga menjadi prioritas tersendiri dalam mengambil keputusan. Tak terkecuali mengenai pernikahan. 

Advertisement

Orang tuaku, saudaraku, bahkan tante dan pamanku. Bersama-sama mengunggah topik pernikahan setiap kali ada kesempatan. Entah dalam acara reuni, hari raya besar, hingga acara-acara keluarga lainnya. Apalagi saat ada sepupuku yang sedang melangsungkan acara pernikahan. Semua orang seolah sedang menyuruhku untuk menyegerakan. Haruskah ku wujudkan?

Bukankah menikah adalah agar lebih bahagia. Mereka mungkin akan sangat gembira dan bahkan terharu saat kamu sudah mengikrarkan janji pernikahan. Tapi lain lagi dengan hatimu, apakah kamu bahagia? Sebab yang tau segala tentang dirimu adalah dirimu sendiri. 

3. Umurku sudah memasuki usia menikah. Lantas apalagi yang ku tunggu?

www.pexels.com

www.pexels.com via https://www.pexels.com

Secara norma agama, aku sudah diperbolehkan untuk menikah. Pun secara hukum negara, aku sudah berhak untuk membina keluarga baru. Aku sudah berada ditahap umur ideal untuk menikah. Jadi, mengapa tidak?

Jika itu alasannya, maka pertimbangkanlah kembali. Sebab umur bukanlah penentu tingkat kedewasaan seseorang dalam berpikir dan berperilaku. Apakah kamu yakin, kamu sudah siap dengan segala hal yang bakal kamu temui setelah menikah?

4. Lingkungan sosial menuntutku untuk menyegerakan diri

www.pexels.com

www.pexels.com via https://www.pexels.com

Terdapat standarisasi tak kasat mata yang mengatur seseorang terkait pernikahan dalam lingkungan masyarakat. Setuju atau enggak, lingkungan sosial juga punya andil menjadi alasan mengapa seseorang mau atau tidak menikah. 

Umur kamu udah pas buat menikah, loh. Kamu udah mapan, kenapa nggak segera nikah? atau jangan kelamaan sendiri, nggak baik buat anak perempuan. Dan omongan-omongan lain yang seringkali menganggu ketentraman batinmu.

Satu hal yang pasti. Kamu berhak buat menutup telinga dari segala hal yang membuatmu tak nyaman. Pendapat orang lain boleh jadi kamu pertimbangkan, tapi keputusan tetaplah hak mutlakmu. Tak terkecuali perihal apakah ingin segera menikah atau tidak, adalah hak oleh dirimu sendiri untuk memutuskan. 

5. Sudah ada dia yang siap membersamaiku. Tapi entah kenapa batinku masih meragu?

www.pexels.com

www.pexels.com via https://www.pexels.com

Sudah ada dia yang mengenaliku, memahami dan siap untuk membersamaiku untuk melangkah ke jenjang yang lebih serius, yakni pernikahan. Tapi mengapa belum ada keyakinan untuk menyambut ajakannya?

Lagi lagi ini perkara hati. Anggap kamu sudah punya semuanya. Siap secara fisik, materi, dan tak kalah pentingnya adalah calonmu. Tapi semua itu kembali pada hatimu. Apakah sudah mantap dan yakin atas keputusan yang akan kau ambil? coba tanyakan pada diri sendiri. Karena yang paling tau tentangmu adalah kamu. 

Karena menikah adalah salah satu tahap hidup yang harus kamu persiapkan dengan baik. Bukan tentang orang lain, tapi tentang dirimu. Apakah keinginan untuk segera menikah juga sudah dibarengi dengan bagaimana kamu memaknai sebuah pernikahan? Jangan tergesa karena semua akan ada waktunya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Abadi meski berlalu.

CLOSE