Kamu Seorang Florist Pemula? Berikut 5 Cara Memanfaatkan Sampah Sisa Potongan-potongan Bunga

Gerakan Zero Waste—tidak ada bagian yang terbuang!

Abad 21, sampah masih menjadi big issue bagi dunia dan para penghuninya. Bagaimana tidak? Sampah disinyalir menjadi penyumbang tetap kerusakan bumi, terlebih-lebih sampah plastik yang sulit terurai. Seiring waktu, telah banyak gerakan dilakukan demi menjaga keasrian bumi. Salah satunya gerakan zero waste yang tidak asing lagi di telinga masyarakat luas. Hanya saja, barangkali praktiknya yang masih jarang terlihat.

Kamu seorang florist? Kamu sangat bisa lho ikut gerakan zero waste dengan mengatasi sampah sisa potongan-potongan bungamu menjadi lebih bermanfaat bagi alam dan lingkungan. Apa saja yang dapat kamu lakukan? Simak lima cara berikut.

Advertisement

1. Bunga yang sudah hampir berguguran, dapat dijadikan bunga tabur

Foto oleh Karolina Grabowska dari Pexels

Foto oleh Karolina Grabowska dari Pexels via https://www.pexels.com

Barangkali tidak semua bunga yang tersedia di etalase laku terjual, satu dua boleh jadi ada yang hampir rontok. Dari pada dibiarkan rontok begitu saja dan berakhir di tong sampah, lebih baik dijadikan cuan, kan? Kamu bisa banget memetik kelopak-kelopak bunga tersebut untuk dijadikan bunga tabur. Mungkin harganya tidak semahal bunga potong maupun bunga fresh, tapi paling tidak kamu enggak rugi. Ditambah, apa yang kamu lakukan itu tergolong gerakan zero waste peduli bumi.

2. Potongan dedaunan dan batang bunga dapat dijadikan kompos

Photo by Edward Howell on Unsplash

Photo by Edward Howell on Unsplash via https://unsplash.com

Jangan buru-buru mengemas potongan batang dan daun ke dalam plastic bag lantas dibuang. Kamu bisa memanfaatkan potongan batang dan daun tersebut menjadi sesuatu yang jauh lebih bermanfaat lho. Bahkan sangat berguna bagi tanaman lain. Yaps! Kamu bisa mengolahnya menjadi kompos yang nilainya jauh lebih tinggi. Mengapa tinggi? Karena kompos bisa membantu menyuburkan tanaman lainnya atau mungkin bisa kamu bagikan pada petani yang membutuhkan atau barangkali bisa banget untuk kamu jual. Cuan, kan?

Advertisement

3. Potongan batang bunga mawar yang masih berduri dapat dipakai sebagai pengusir binatang pengganggu tanaman

Photo by Jess Bailey on Unsplash

Photo by Jess Bailey on Unsplash via https://unsplash.com

Pernah nggak, kamu sudah susah-susah menanam tanaman di pot lalu tiba-tiba hewan peliharaanmu atau peliharaan tetangga malah merusaknya? Membuat tanah dalam pot bertebaran sembarang dan tanaman dibikinnya terkulai. Jengkel luar biasa, bukan?

Kamu bisa banget nih memanfaatkan potongan batang bunga mawar yang masih memiliki duri sebagai pengusir binatang jahil. Ingat, yang masih memiliki duri ya. Karena duri tersebut akan memproteksi tanaman dari kaki-kaki jahil binatang peliharaan. Caranya? Cukup taruh dua atau tiga batang mawar berduri di sekitar tanaman.

4. Pahami sisa potongan bunga yang kamu miliki, beberapa dapat ditanam kembali

Advertisement
Foto oleh Gary Barnes dari Pexels

Foto oleh Gary Barnes dari Pexels via https://www.pexels.com

Kamu wajib paham karakter dari setiap bunga yang kamu jual. Ada beberapa yang bahkan bisa ditanam kembali dengan metode stek atau potong batang. Contohnya saja bunga mawar yang dapat ditumbuhkan melalui batang, namun, hanya batang yang sudah cukup tua yakni dua hingga tiga jengkal dari kelopak bunga ya.

Mulai sekarang, jangan buru-buru membuang potongan-potongan sisa bungamu.

5. Bunga yang tidak laku, bisa banget kamu keringkan. Harganya bisa dua kali lipat lho!

Photo by Micheile Henderson on Unsplash

Photo by Micheile Henderson on Unsplash via https://unsplash.com

Tahu tidak? Kamu bisa memeroleh cuan lebih dari mengeringkan bunga. Ambil bunga yang kira-kira hampir layu lantas lakukan proses pengeringan. Pengeringan yang kamu lakukan ini akan membuat bunga awet dan terkesan rustic loh. Harganya di pasaran pun jauh lebih mahal dibandingkan bunga fresh sendiri. Untung, kan?

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

selalu ingin belajar menulis

CLOSE