Kenali Bandwagon Effect, Fenomena Ikut-ikutan dengan Suatu Tren Terkini

Belakangan setelah maraknya penggunaan media sosial, orang-orang cenderung tertarik untuk mengikuti hal apapun yang sedang menjadi tren. Di instagram misalnya, ketika sebuah challenge menjadi viral maka otomatis akan membuat warganet yang lain tertarik untuk bergabung dalam tren tersebut. Fenomena ikut-ikutan ini dalam istilah psikologi dikenal dengan bandwagon effect. Istilah tersebut merujuk pada keinginan seseorang untuk mengadopsi suatu prilaku, gaya, atau sikap tertentu hanya karena semua orang melakukannya.

Advertisement

1. Cikal bakal bandwagon effect

Photo by Jaehyun Sung

Photo by Jaehyun Sung via https://unsplash.com

Efek bandwagon awalnya dikenal pada abad ke-19. Saat itu, seorang presiden Amerika Serikat bernama Zachary Taylor dalam kampanye politiknya berkeliling menggunakan ketera musik (bandwagon). Ia mengajak orang-orang yang berkerumun untuk ikut memeriahkan parade tersebut dan mendukungnya.

Pada awal abad ke-20 istilah tersebut digunakan untuk fenomena sosial yang menggambarkan seseorang yang berkeinginan menjadi bagian dari mayoritas, meskipun hal tersebut bertentangan dengan prinsipnya sendiri.

Advertisement

2. Faktor yang mempengaruhi terjadinya bandwagon effect

Photo by Samantha Gades

Photo by Samantha Gades via https://unsplash.com

Mengapa kita cenderung ikut-ikutan dengan sesuatu yang sedang viral? Jadi apa sebenarnya penyebab bandwagon effect ini terjadi? Sebagai makhluk sosial, seseorang memang cenderung dipengaruhi oleh tekanan dan norma yang diberikan oleh mayoritas kelompok.

Perasaan ingin diterima atau keinginan untuk menyesuaikan diri dengan orang lain, khawatir dianggap tidak keren, atau tidak ingin berbeda sendiri menjadi alasan perilaku ikut-ikutan ini terbentuk dengan mudah. Semakin banyak orang yang mengadopsi gaya atau perilaku tertentu, maka semakin banyak juga orang lain yang ikut-ikutan dengan tren tersebut.

3. Contoh efek bandwagon dalam kehidupan sehari-hari

Advertisement
Photo by Melanie Pongratz

Photo by Melanie Pongratz via https://unsplash.com

Fenomena bandwagon effect dalam kehidupan sehari-hari sering kita temui. Dalam pembelian suatu produk, konsumen cenderung membeli sesuatu yang sedang tren di masyarakat. Misalnya orang membeli jenis pakaian yang sama dengan yang dipakai banyak orang karena ingin mengikuti mode terkini.

Ketika kita menjumpai antrean panjang di sebuah café, kita menjadi tertarik untuk mengunjunginya juga. Selain itu, dalam hal membuang sampah pun, kita akan cenderung tidak membuang sampah sembarangan ketika melihat lingkungan tersebut bersih.

4. Bandwagon effect tidak berarti selalu hal negatif

Photo by Julia M Cameron

Photo by Julia M Cameron via https://www.pexels.com

Di berbagai aspek kehidupan, bandwagon effect ini memiliki pengaruh yang kuat pada orang-orang. Tentu tidak masalah untuk mengikuti suatu tren selama hal itu memiliki dampak positif. Namun, sayangnya tidak semua tren yang digemari banyak orang memberikan pengaruh baik.

Meski demikian, bandwagon effect dapat digunakan untuk hal positif. Misalnya campaign-campaign yang mendorong setiap orang agar tergerak melakukan donasi, peduli kesehatan mental, dan yang lainnya.

5. Cara menghindari bandwagon effect

Photo by Andrea Piacquadio

Photo by Andrea Piacquadio via https://www.pexels.com

Meskipun tidak mungkin untuk sepenuhnya terhindar dari bandwagon effect, kita dapat melawan kecenderungan agar tidak selalu terbawa arus ikut-ikutan tersebut. Misalnya dengan belajar untuk berpikir logis sebelum mengambil suatu keputusan.

Cobalah untuk membuat keputusan tanpa adanya rasa tekanan dari orang lain. Selain itu, tidak ada salahnya jika kita mempertimbangkan opsi lain yang bertentangan dengan pandangan mayoritas.

Demikianlah ulasan mengenai bandwagon effect. Meskipun setiap saat kita digempur oleh tren dari berbagai aspek, sudah selayaknya kita menjadi lebih bijak dalam mengikuti tren tersebut agar tidak merugikan diri sendiri atau pun orang lain.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Escape the ordinary

CLOSE