Kepemimpinan Dalam Keperawatan, 6 Proses Dalam Menerapkan Teori Keperawatan

Dalam keperawatan, pemimpin yang baik adalah seorang yang mampu berkerjasama dalam suatu tim.

Kepemimpinan dalan teori keperawatan merupakan suatu tanggung jawab besar bagi seorang perawat, tidak hanya tentang memimpin orang lain namun tantangan terbesarnya adalah bagaimana seorang perawat me manage dirinya sendiri agar bisa menjadi contoh untuk orang yang dipimpin. Kepemimpinan dalam keperawatan juga merupakan suatu tugas dan tanggung jawab. Tugas dan tanggung jawabnya bukanlah hal yang kecil dan sepele. Tanggung jawab seorang perawat sangatlah besar sebab berkaitan dengan keselamatan seseorang.

Dalam lingkup lembaga seperti rumah sakit sosok perawat sebagai pemimpin tidak hanya sekedar jabatan untuk menjalankan tugas dan pengabdian, namun juga harus mampu menampikan dan menerapkan tugas tugas dengan efektif dan penuh tanggung jawab. Dalam keperawatan, pemimpin yang baik adalah seorang yang mampu berkerjasama dalam suatu tim untuk melakukan asuhan keperawatan yang komperhensif terhadap pasien atas dasar pengabdian dengan dedikasi yang tinggi.

Di masa keemasan seperti sekarang perawat dalam tugasnya tidak hanya sebagai pemberi asuhan keperawatan. Perawat juga mampu mejadi pemimpin (Nurse as a Leader) dalam pengambilan kebijakan yang terkadit dalam dunia keperawatan. PPNI sebagai organisasi persatuan perawat Indonesia merupakan sudatu wadah bagi perawat untuk ikut serta dalam pembuatan kebijakan dan pengambilan keputusan. Selain itu, dimasa sekarang perawat juga sudah mampu ikut terjun dalam dunia politik untuk memperjuangkan hak-hak dan kesejahteraan perawat di Indonesia.

Komponen penting dalam kepemimpinan keperawatan dimana sebagai seorang perawat tidak hanya memiliki pengetahuan, keahlian, keterampilan dan kompetensi. Perawat juga harus memiliki kemampuan komunikasi dan koordinasi yang baik terhadap pemimpin, rekan dan bawahan. Perawat juga harus memiliki kemampuan mengambil tindakan yang tepat dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab. Selain itu, perawat juga harus memiliki kesadaran untuk bekerjasama dengan bawahanya. Pemimpin yang efektif tidak hanya mengandalkan kemampuan diri sendiri namun juga melibatkan kerjasama dengan orang lain demi tercapainya tujuan bersama.

Dalam keperawatan ada 6 proses dalam menerapkan teori kepemimpinan yaitu:

Advertisement

1. Perencanaan dan pengorganisasian (organizing and planning)

Photo by RODNAE Productions from Pexels

Photo by RODNAE Productions from Pexels via https://www.pexels.com

Dalam pelaksanaannya tugas perawat harus disusun dan dirancang dengan ter organisir dan matang, dalam lingkup kepala ruangan, semuanya harus dirancang dan direncanakan baik dari pelaksanaan tugas, pelaporan dan tugas-tugas keperawatan lainya.

2. Pengarahan dan penugasan

Photo by Gustavo Fring from Pexels

Photo by Gustavo Fring from Pexels via https://www.pexels.com

Sebagai seorang pemimpin atau kepala ruang, memiliki tanggung jawab yang besar terhadap penugasan dan pengarahan terhadap perawat dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik. Dalam setiap penugasan dan pengarahan seorang pemimpin dan kepala ruang lah yang akan bertanggung jawab terhadap hasil kerja bawahannya.

Advertisement

3. Kerja sama dan partisipasi

Photo by RODNAE Productions from Pexels

Photo by RODNAE Productions from Pexels via https://www.pexels.com

Kerjasama dan partisipasi antara pemimpin dan semua orang yang terlibat dalam suatu lingkup kepemimpinan sangatlah penting. Kerjasama dan partisipasi yang baik akan tercipta suasana kerja yang nyaman dan demokratis. Kerjasama ini dilakukan antar pemimpin, sesama rekan, dan bawahan.

4. Koordinasi

Photo by RODNAE Productions from Pexels

Photo by RODNAE Productions from Pexels via https://www.pexels.com

Koordinasi dalam kepemimpinan juga merupakan hal yang sangat penting koordinasi yang sinergis antar pemimpin, rekan dan bawahan akan menghasilkan suatu sistem kepemimpinan yang saling terintegrasi dalam setiap tugas. Terutama koordinasi saat memberikan asuhan keperawatan.

5. Evaluasi

Photo by EVG Culture from Pexels

Photo by EVG Culture from Pexels via https://www.pexels.com

Evaluasi merupakan tahap akhir dalam proses kepemimpinan yang siklusnya akan kembali lagi kepada perencanaan. Evaluasi merupakan penilaian atas kinerja dalam menjalankan tugas. Dari hasil evaluasi akan menimbulkan suatu ide baru gagasan atau inovasi yang akan membawa kearah yang lebih baik lagi dari sebelumnya.

Advertisement

6. Bimbingan

Photo by Andrea Piacquadio from Pexels

Photo by Andrea Piacquadio from Pexels via https://www.pexels.com

Sebagai pemimpin atau kepala ruang pemimpin harus memiliki metode yang tepat dalam membimbing bawahannya. Bimbingan yang dilakukan berupa pengetahuan serta keterampilan sehingga harusnya pemimpin memiliki kemampuan yang lebih dari bawahanya.

 

Oleh: Kadek Dio Agus Bagiartana

Pembimbing: Dr. Shanti Wardaningsih, S.Kep.,M.Kep.,Sp.Jiwa, Ph.D

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

CLOSE