Ketika Cinta Tidak Bisa Digambarkan dengan Kata-Kata. Hanya Ini yang Bisa Aku Persembahkan Untukmu “Cinta”

 

Tidak pernah aku sadari sebelumnya, hadirnya dirimu dalam kehidupanku, memang kamu bukanlah dari sekitaran sini maupun sebuah lingkungan yang aku kenal sebelumnya, dan memang aku sama sekali tidak pernah menyangka aku-kamu dipertemukan oleh sebuah kebetulan belaka.

Aku tidak mengatakan banyak hal yang pernah kita lalui, akupun juga tidak berkata sedikit tentang apa yang pernah kita bersama lakukan. Kamu seolah menjadi sebuah sisi lain taman bunga yang indah di belantara hutan lebat ini, yang belum pernah aku jamah sebelumnya.

Meskipun asing kedatanganku di sana bak di sambut meriah oleh bunga-bunga yang bermekaran. Mungkin bunga-bunga itu bukanlah bunga yang sudah terkenal namanya di dunia luar sana, namun aku merasa itu seperti sebuah eksotisme baru yang sangat elok bagiku.

Mungkin aku terlalu bodoh, seperti tak pernah menyadari bagaimana sebuah kehadiranmu bisa merubah sebagian dari hidupu, yang tadinya redup yang kini berusaha untuk bersinar kembali. Ya begitulah sekelumit khayalku tentangmu. Mungkin aku jatuh cinta kepadamu, namun apalah dayaku menjelmakan itu kedalam sebuah jembatan yang mentautkan aku-kamu.

Hanya ini yang bisa aku persembahkan untukmu “Cinta”, Semangat dan kehangatan yang aku tatap darimu, sosok yang aku kagumi.

 <>1. Cinta datang kepada orang yang masih mempunyai harapan walaupun mereka telah dikecewakan.

Datangnya perasaan itu tidak pernah kausadari, mungkin kau bahkan tidak pernah mengakui sebelumnya kalau itu sebuah perasaan cinta. Suatu ketika aku, seorang pengembara yang sendirian menyusuri belantara hutan ini pernah menemukan sebuah oase dimana beragam ekosistem ada di sini.

Aku pernah merasakan sebuah kehangatan, dan merdunya kicauan burung, suara-suara sayap kumbang yang digesekkan, bahkan erangan-erangan hewan pengerat yang menggelitik telinga dalam kedamaian. Seolah ku terbuai dengan semua itu, bahkan aku tak sanggup untuk hanya sekedar membelalakkkan mata melihat kilaunya danau di tengah hutan ini yang bermandikan cahaya matahari pagi yang menyeruak dari Pohon-pohon pinus yang menjulang ke langit.

Namun semua itu berubah ketika hadirku terusir oleh kedatangan para pemangsa yang mungkin datang ke tempat ini karena insting mereka, mungkin ini sebuah takdir alam yang tak pelak aku hindari. Mungkin sang Khalik ingin menuntunku untuk berpindah dari tempat ini, untuk berjalan ke arahmu.

<>2. Mungkin Tuhan menginginkan kita bertemu dan jatuh cinta dengan orang yang salah sebelum bertemu dengan orang yang tepat, kita harus mengerti bagaimana berterima kasih atas pemberian Tuhan yang kamu terima itu.

Mungkin tidak sepenuhnya salah, cinta dan kehilangan adalah saudara erat. Mana ada cinta tanpa sebuah kehilangan ?, apa itu karena janji Tuhan?, ataupun karena hal yang bukan menjadi kecakapan kalian?. Begitu pula dengan kehilangan, apa kalian tidak sadar, ketika kalian kehilangan sesuatu itu, itu pasti sebuah resultan dari perasaan yang kamu miliki itu, yang aku lebih suka menyebutnya itu, sebuah cinta.

Mungkin aku tak akan pernah menemukan sepenggal taman yang hilang itu, dimana aku bisa bersandar di rerumputan hijau meladang, dengan bunga-bunga acak yang bermekaran di setiap sudutpandangan aku menolehnya, begitu pula dengan sejuta kupu-kupu yang terombang ambing dalam hayalan indah ini.

Aku sadar mungkin tak banyak yang aku dapatkan di sini, seperti keanekaragaman penghuninya pada oase yang pernah aku kunjungi, karena aku sadar ini adalah nagarai yang jauh dari peradaban. Satu hal yang harus ku syukuri Damai itu kini aku dapatkan kembali di sini bersama semua mileu ini, aku tak ingin membuatnya memberi lebih kepadaku, cukup aku merasa syukur.

<>3. Cinta bukan mengajar kita lemah, tetapi membangkitkan kekuatan.

Hanya karena cinta seorang lelaki gagah, tekadang bisa menangis tersedu, hanya karena cinta seorang wanita menyayat kulitnya untuk nama kekasihnya, dan hanya karena cinta seseorang berjalan jauh untuk untuk menggendong kekasihnya berobat.

Cinta bukan mengajar kita menghinakan diri, tetapi menghembuskan kemegahan.Sejatinya cinta diciptakan di dalam kalbu dan bukan di tempat lain supaya ia dekat dengan jantung, untuk bisa merasakan setiap denyutan kehidupan.

Dekat dengan Paru-paru supaya ia bisa merasakan setiap hembusan kesegaran dan membuang segala lembamnya nafas kehidupan. Dan dekat dengan iga supaya ia senantiasa dalam lindungan yang kuat sekaligus hangat. Mungkin aku merasa kecewa, mungkin aku merasa tak kuasa, menerima segala masa lalu oase yang kini telah jauh di semak belantara sana.

Kehilangannya, tidak mengajariku untuk menyerah untuk berjalan ke depan, kehilanganya tak mengajariku apa itu kebencian karena sejatinya ini bukan kesalahan siapa-siapa dan aku tidak berhak menyalahkan Tuhan, karena ialah Maha kuasa,

Semua ini mengajariku sebuah arti kekuatan, yang akhirnya menarikku dan mempertemukanku kedalam taman yang sekarang berada di hadapanku ini. Untuk saat ini aku tak perduli apakah kelak taman ini menerimaku dalam luasnya savana dan hangatnya mentari, atau mungkin kelak taman yang aku singgahi ini juga akan menyuruhku untuk kembali melanjutkan perjalananku, karena aku sadar aku hanya seorang pengembara, dan cita sebagai sebuah kompasnya.

<>4. Jangan simpan kata-kata cinta pada orang yang tersayang hingga kelak kamu tak bisa dan tak sempat mengucapkannya lagi.

Aku tak pernah sampai hati untuk bisa mengatakan ini semua kepadamu, seakan bibir ini berontak untuk terus membisu. Namun jari ini berkata lain, aku harus menulisnya dalam sesuatu yang kau mengerti, namun juga sesuatu yang tidak membuatmu terusik oleh ku.

Walaupun pada hakikatnya aku hanya ingin menulis dua kata “Aku Mencintaimu” namun karena aku tak mampu aku menulis ribuan makna dalam satu waktu. Walau bagaimanapun keberadaanku sebagai seorang pendatang di taman nan indah ini pasti akan mengusik tabiat para penghuninya, mungkin mereka akan marah, karena spesies pembawa kehancuran sepertiku ini telah berani menginjakkan di hamparan rumput nan suci, bak merobek keindahan surgawi.

Namun begitu kotor dan lusuhku, itu tak akan pernah membuat keindahanmu pudar, tak pula menolakku untuk bisa duduk dan berbaring di rerumputanmu yang hangat nan menggelitik. Ya, dalam hatiku berbisik, aku menyukai tempat ini !. Persetan dengan semua mahluk yang iri kepadaku, maupun jika derpaan angin menghembusku seolah aku tak boleh berlama-lama berbaring di sini, Aku tetap menyukai tempat ini.

<>5. Mungkin Tidak Banyak yang dapat aku berikan padamu, begitu pula aku tak akan pernah berharap lebih padamu. Kilauan matamu sudah cukup memberiku alasan untuk mengagumimu.
man with love in back

man with love in back via https://www.pinterest.com

Aku datang dari tempat yang jauh, tidak hanya capek, haus, dan perutku pun keroncongan. pengembara macam apa aku ini, bekal pun kini sudah tak bersisa. Seperti sudah tidak ada yang berharga yang menempel dalam sarira ini. Aku hanya bisa berkata kepadamu :

“Maafkan aku aku tak membawa oleh-oleh dari tempatku datang, namun tolong ijinkan aku untuk bisa berebah di sini , aku hanya bisa menjanjikan satu hal, yakni aku tidak akan memetik bunga-bungaan di sini dan tidak akan membuang barang-barang kotorku disini”.

Ya mungkin sehina itulah aku. Dalam seperempat tidurkupun aku tak bermimpi bila di taman ini akan ada bidadari, maupun kuda putih yang akan menghampiriku. Memandangi indahmu khayalku sudah melayang dalam kegembiraan dan kedamaian.

Mungkin aku tak banyak tahu tentangmu, namun sebenarnya aku sudah cukup tahu siapa dirimu, begitu pula denganmu. Mungkin sejak pertama kali aku sampai disini tak sadar aku sudah mulai mengagumimu, sampai dengan berjalannya waktu, dan itu belum juga berhenti hingga kini.

Karena di sini aku bukanlah siapa-siapa, aku tak akan berharap mendapat lirikanmu, tapi sesekali maaf bila aku berdecak kagum kepadamu. Mungkin juga suatu saat mungkin tak pantas aku mengeluarkan tata tak senonoh kepadamu, karena taman ini begitu membuatku lupa dan merasa iri akan keindahannya.

Bagaimanapun caranya cinta ini datang, bukanlah sebuah masalah, bagaimanapula dengan maknanya, sanubari kalian mengartikannya. “Jadikanlah Cinta yang datang itu sebuah keindahan, dan terima saja apa adanya”. Untuk saat ini mungkin arti itu belumlah kalian dapatkan, namun berjalannya waktu akan memaksa cinta itu mendefinisikan dirinya sendiri kepada kalian yang masih memilikinya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

CAD & 3D designer, Hanya seorang pengembara numpang lewat.

4 Comments

  1. Ketika Cinta Tidak Bisa Digambarkan dengan Kata-Kata. Hanya Ini yang Bisa Aku Persembahkan Untukmu “Cinta”

CLOSE