Biar Hubungan Tahunanmu Berakhir di Pelaminan, Harusnya 5 Hal Menyebalkan Ini Tak lagi Dilakukan

5 hal penghancur hubungan

Berbicara mengenai hubungan asmara, jelas pasti berkaitan dengan yang namanya ‘cinta’. Siapa sih manusia yang tidak tahu dengan cinta? Yap, kebanyakan orang sih tahu cinta, ya cuma sekedar tahu saja. Tapi nggak ada yang tahu sebenarnya cinta itu apa.

Cinta itu datang dengan sendirinya. Nggak ada satu orang pun yang bisa mendiskripsikan secara jelas apa itu cinta karena memang cinta itu membingungkan. Ditambah saat ini banyak sekali istilah-istilah yang cenderung terdengar alay dalam dunia percintaan seperti ‘cinta buta’, 'karena cinta, dunia ini rasanya milik kita berdua’, dan masih banyak lagi.

Cinta juga membuat seseorang lebih bersemangat dalam menjalani hari-harinya dan penuh warna. Namun, cinta juga bisa mematahkan itu semua dengan sekejap mata. Sering kali, hubungan bersama kekasih kian memburuk dan tak lagi romantis yang membuat seseorang mudah untuk berkata 'putus'. Bertahan disuatu hubungan yang memburuk adalah pilihan beberapa orang demi mempertahankan hubungannya.

Terdengar sangat konyol jika seseorang bertahan dengan hubungan yang memburuk. Namun, faktanya masih banyak orang yang beranggapan itu hal biasa, lagi-lagi dengan alasan ‘cinta’. Menjalani sebuah hubungan bukanlah perkara spele. Beda orang beda pula caranya untuk mempertahankan sebuah hubungan agar tetap harmonis.

Siapa sih yang nggak mau hubungan bersama kekasih bisa langgeng ‘selamanya’? Jika ingin hubungan kamu langgeng sampai pernikahan mungkin hingga ajal yang memisahkan, kamu harus memperhatikan beberapa hal dibawah ini yang harus dihindari saat menjalani sebuah hubungan. Check it out!

1. Jangan overprotektif yang bikin pasanganmu nggak nyaman

Photo by Moose Photos

Photo by Moose Photos via https://www.pexels.com

Advertisement

Nah, untuk yang pertama ini mungkin sering ditemui. Sifat, yang satu ini harus sangat dihindari, ya jika ingin hubungan kamu bertahan lama. Di sisi lain sih memang sifat ini baik, cenderung melarang kegiatan yang dilakukan oleh pasangan, agar terhindar dari kegiatan yang negative.

Pada dasarnya protektif tidak masalah dengan maksud ingin melindungi. Tapi sewajarnya saja, jangan terlalu berlebihan karena itu bisa membuat pasangan kamu menjadi tidak nyaman.

Banyak kasus berakhirnya sebuah hubangan itu disebabkan oleh overprotektif. Nah, bagi kamu yang sedang menjalani sebuah hubungan sebaiknya hindari sifat overprotekti’ ini. Protektif boleh, tapi sewajarnya jangan sampai berlebihan.

Advertisement

2. Jangan posesif karena pasanganmu juga memiliki kehidupan pribadi

Photo by Min An

Photo by Min An via https://www.pexels.com

Mungkin banyak beranggapan bahwa posesif dan protektif itu sama. Pada dasarnya posesif dan protektif ini adalah dua hal yang berbeda. Protektif tadi cenderung ‘menjaga’ namun untuk posesif ini sendiri cenderung ingin memiliki seutuhnya.

Sifat ini sangat bahaya sih karena kemungkinan hancurnya sebuah hubungan itu amat besar. Kamu pasti sering banget menemukan ada cowok atau cewek yang suka banget melarang dan membatasi gerak-gerik pasangannya.

Advertisement

Saat si cewek atau cewok ingin jalan, pasanganya cenderung akan melarang kalau jalannya bukan dengan dia. Saat ditanya alasanya apa, pasti mereka yang memiliki sifat ini selalu menjawab karena aku peduli sama kamu. Dari hal-hal yang tidak diinginkan, si ‘dia’ cenderung melarang kegiatan yang ingin pasangannya lakukan.

Sifat ini biasa sering dikaitakan dengan ‘cemburu’. Kalau cemburu itu wajar, kalau yang satu ini kelewatan sungguh tidak dibenarkan. Setiap orang memiliki hak kebebasan, jadi jangan menekan orang untuk melakukan apa yang kita inginkan saja, sebab apa yang kita inginkan belum tentu orang lain juga menginginkannya.

Sifat ini sih harus sangat dihindari ya bagi kamu yang sedang menjalain sebuah hubungan kalau ingin hubungan kamu baik-baik saja.

3. Jangan pernah menyelingkuhi pasanganmu

Photo by Trinity Kubassek

Photo by Trinity Kubassek via https://www.pexels.com

Mungkin nggak asing lagi bagi kita mendengar hubungan berakhir karena alasan ini. Kebanyakan orang memilih untuk selingkuh karena sudah tidak cocok lagi dengan pasangannya. Tapi itu adalah cara yang salah, kalau memang nggak cocok lebih baik dibicarakan dengan baik-baik bukan dengan selingkuh. Itu nggak akan membuat kamu terlihat keren, malah terlihat sebagai orang yang jahat.

Playboy dan playgirl, dua istilah ini nggak asing lagi di telinga kita. Istilah ini disematkan kepada orang-orang yang hobinya mempermainkan perasaan seseorang. Lucunya adalah dari banyaknya kasus perselingkuhan di negeri ini, ada yang nggak logis gitu. Nah, hindarilah yang satu ini, hargai pasangan kamu.

4. Jangan terlalu pelit dengan materi

Photo by rawpixel.com

Photo by rawpixel.com via https://www.pexels.com

Yang satu ini juga sering tejadi karena sulit untuk membedakan antara perhitungan dengan pelit saat ini.

Sampai keluar istilah cewek matre. Apaan sih ini? Menurut penulis cewek itu wajar matre karena memang cewek itu banyak kebutuhannya. Yang nggak wajar itu adalah ‘cewek yang tidak ngerti dengan keuangan cowok’.

Jadi untuk kamu (cowok) jangan pelit kali lah, dan untuk kamu (cewek) ngerti lah dengan keuangan cowok kamu. Jangan ‘kelihatan kali’.

5. Jangan mengatasnamakan rasa sayang demi memuaskan nafsu birahi

Photo by Trinity Kubassek

Photo by Trinity Kubassek via https://www.pexels.com

Wah, yang terakhir ini bahaya sekali. Diharapkan sekali untuk tidak melakukan ini. Selain kamu merusak hubungan kamu tapi kamu juga akan merusak pasangan kamu sendiri.

Banyak cara untuk menunjukan rasa sayang kepada pasangan kita. Mengatasnamakan sayang itu adalah alasan untuk orang-orang yang tidak benar-benar sayang kepada pasangannya. Dengan merusak pasangan kita sendiri, apakah bisa dikatakan sayang? Big no!

Mungkin hanya ini saja, semoga bermanfaat untuk kamu semua yang sedang menjalanii sebuah hubungan dengan pasangan kamu.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE