Manis Pahitnya Hidup di Pulau Dewata Bali

Siapa sih yang enggak tau Bali ? Pulau yang banyak sekali orang bermimpi untuk liburan disini karena keindahan & keelokan alam yang ditawarkan mulai dari pantai, hiburan malamnya, keindahan terumbu karang, air terjun, dan sebagainya yang tak cukup untuk menjelaskan semuanya kecuali anda datang sendiri ke Bali. Bahkan [konon] ada yang saking cintanya dengan pulau ini sampai ingin tinggal menetap di Bali.

Tapi apa sih sisi pahitnya tinggal di Bali ? Berikut penulis akan memaparkan manis pahitnya tinggal di Bali menurut penulis pribadi yang sudah tinggal dari lahir di Bali.

 <>1. Menjadi mahasiswa di Bali itu jika sudah bosen dengan kuliah, bisa lari ke Villa atau langsung liburan bareng temen kampus.
Ilustrasi

Ilustrasi via http://www.google.com

Jadi, sudah bosen dengan kehidupan mahasiswa yang tugasnya kuliah, ngerjain tugas, balik ke kost, tidur ? Di Bali kalau sudah bosen tinggal mesen Villa yang view-nya bagus, ajak temen-temen kampus untuk patungan bayar villa yang harganya sekitar 700K - 1jt atau cari teman yang sudah punya villa aja[GRATIS !]. Pokoknya enggak ada kata stress deh !

<>2. Di Bali enggak ada GBK yang bisa dijadiin stadion konser layaknya di Jakarta

Jeleknya tinggal di Bali itu enggak ada fasilitas seperti GBK yang bisa dijadiin stadion. Jadi konser besar enggak pernah bisa dilaksanakan di Bali, pemprove yang terlalu mementingkan pembangunan Hotel & Resort sampai lupa dengan hal kecil ini. Anda saja Bali ada tempat khusus yang besar dan bisa digunakan untuk konser, pasti nambah keren !

<>3. Banyaknya pedagang pendatang yang malah betah di Bali

Saya pribadi senang biasanya menanyakan kepada pedagang dari luar [Umumnya sih dari Jawa]

Saya : Mas, sudah pernah merantau jualan kemana aja ?

Mas pedagang : Wah.. Banyak ! Jakarta, Bandung, Sumatra, Jogja, Surabaya, Lombok

Saya : Dari sekian banyak, yang paling enak dimana ?

Mas pedagang : Di Bali hehehe

Saya : Lho.. Kenapa ? Bukan karena saya orang Bali, kan?

Mas Pedagang : Bukan mas, hawanya enak aja & enggak ada sistem preman malak tiap harinya

<>4. Gadget atau barang lainnya yang kurang lengkap
mytechportal.com

mytechportal.com via http://cdn.mytechportal.com

Karena Bali pulau yang cukup jauh dari Jakarta.
Beberapa alat elektronik kadang enggak ada di Bali, enggak hanya alat elektronik, kadang tas, sepatu, baju, dll itu enggak ada di Bali, jadi mau enggak mau harus melalui Olshop. Kalaupun ada biasanya harganya itu fantastis

<>5. Enggak pernah ada konser besar di Bali, kalau lagi ada artis international yang mengadakan tour konser, ya harus ke Jakarta terlebih dahulu
trentekno.com

trentekno.com via http://www.trentekno.com

Mungkin karena Bali enggak ada tempat yang besar seperti Gelora Bung Karno (GBK) jadinya Bali enggak pernah mengadakan konser besar ? Semoga aja Pemprove mau membangun stadion besar agar bisa mengadakan acara besar seperti di Jakarta

Agarkalau ada Lady Gaga yang batal  di demo oleh ormas di Jakarta, agar dia bisa mengadakan konsernya di Bali hehehe..

<>6. Harga nongkrong yang cukup mahal
asset-cache.net

asset-cache.net via http://www.google.com

Konon nih di Bali kalau belanja di mini mart yang disekitaran wilayah wisata (Kuta, GWK, Ubud) bisa beda jauh dengan harga yang di Denpasar kota atau lokasi yang bukan tempat wisata. Dan banyak teman-teman pendatang yang mengeluh dengan harga yang mahal. Ini mungkin disebabkan oleh Bali itu memberi pajak double [Pajak Pemerintah & Pajak bule] itu sebabnya jadi mahal

<>7. Menjadi tour guide panggilan
infopedas.com

infopedas.com via http://www.infopedas.com

Karena Bali terkenal akan wisatanya kadang ada yang status masih mahasiswa atau anak sekolahan yang kerja jadi tour panggilan, biasa mereka membuat blogspot dengan menyertakan fasilitas yang mereka tawarkan.
 Gajinya cukup besar & bisa sekalian melali [jalan-jalan]

<>8. Di Bali itu enggak ada macet separah di Jakarta

Iya dong ! Bali itu enggak macet kecuali saat musim liburan, tapi semacet-macetnya Bali. Mobil dan motor masih bisa jalan kok & disini juga ada transportasi mirip kayak TransJakarta (TJ) disini namanya Bus Sarbagita. Jadi kalau berkendara di Bali itu enggak bakal deh stress akibat macet sampai enggak bisa jalan mobilnya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Menyukai travelling, suka mengabadikan momen dengan kamera dan mencoba mengisi waktu dengan menulis dan membaca artikel

13 Comments

  1. Aniix berkata:

    Masa iya? Skrng lo dimana” nemu macet , banjir , sampah berserakan , perampokan , pembunuhan dsb..

  2. Nurita berkata:

    Lo tinggal di bali kapan? CAri tau dlu yg bener, tinggal disini ga cuma soal pantai pantai pantai, tp soal pungli pungli pungli, money money money, administrasi yg lbh ribet dr di jawa, mungkin bs reverse di jawa bikin sistim administrasi kay disini tp “khusus” pndatang dr sini. ngga macet? Coba jalannya yg agak seringan kemari. Macet dbnyak titik woy..

  3. Fendy Tan berkata:

    Macet nya cuma di daerah Kuta doang coy. Adapun itu sangat2 jarang sekali. Truz sekarang pemerintah udah bangun tol Diatas laut yg menghubungkan beberapa kabupaten di Bali. Jadi transportasi di Bali udah sangat efisien dibanding tahun-tahun sebelumnya.