Alasan Masakan Ibu Itu Makanan Terenak di Dunia. Bikin Rindu Ingin Selalu Merasakannya

Masakan ibu selalu enak

Seiring berjalannya waktu dan usia kita makin bertambah, kita hidup makin mandiri dan jauh dari rumah dan pengawasan orang tua. Sebagian bahkan ada yang merantau ke belahan lain bumi ini. Namun ada satu hal yang tidak pernah berubah dan banyak jadi alasan kita tetap merindukan rumah.

Ya, masakan ibu. Meskipun dengan uang berlimpah yang kita miliki bisa membeli makanan apapun dari restoran mewah, tetapi masakan ibu selalu jadi nomor satu. Kenapa ya? Berikut ini alasan kenapa masakan ibu selalu jadi masakan terenak di dunia dan membuat kita selalu ingin pulang dan merasakannya. 

Advertisement

1. Dari kecil kamu terbiasa makan makanan dari dapur ibumu sehingga kamu jadi terbiasa dengan itu

Sedari kecil sudah dimasakin ibu

Sedari kecil sudah dimasakin ibu via http://pexels.com

Sebagai anak yang terlahir dari kandungan ibu, sedari lahir kita sudah di urus olehnya. Semua yang masuk ke mulut kita akan melalui penyaringan tangan beliau. Dan masakannya lah yang paling sering masuk ke mulut kita hampir setiap hari. Maka wajar kita terbiasa dengan rasanya, tidak peduli enak atau tidak kita selalu kenyang dari hasil olahan tangannya. 

2. Ibu adalah orang pertama yang paling peduli isi perutmu dan paling tahu apa yang kamu sukai

Ibu tahu makanan kesukaanmu

Ibu tahu makanan kesukaanmu via http://Pinterest.com

Karena sebagian besar masa kecilmu diurus oleh ibu, jadi ia tahu betul apa saja hal yang kamu sukai atau tidak. Ibu selalu bisa menyediakan yang terbaik untuk kita bahkan dari hal sekecil apapun. Asinnya sebatas apa, rasa manis yang bagimana dan banyak lagi yang dihafalnya sedetail itu. Oleh karena itu wajar tidak ada yang mengalahkan masakannya. 

Advertisement

3. Selera kamu dan ibu soal makanan kebanyakan sama dan tidak ada yang bisa mengubah itu walaupun kamu sudah berpisah jarak dengannya

Selera yang sama

Selera yang sama via http://Pinterest.com

Sebagai anak yang dilahirkan ibumu, kemungkinan besar kamu mewarisi gen yang sama dengannya. Begitu juga dalam hal isi perut kamu dan ibu keseringan memiliki selera yang sama. Ibumu menyukai kuah yang kadar kepedasannya tinggi dan tidak berlemak, maka kamu juga akan menyukai hal itu. Hal ini sangat wajar karena dari semenjak dalam kandungan kamu sudah makan dengan makanan yang sama dengan ibumu. 

4. Karena rasa sayang ibu padamu yang begitu besar membuat kamu selalu merindukan apapun yang dia lakukan termasuk masakannya

Rasa sayangnya bisa menyebar ke dalam masakannya

Rasa sayangnya bisa menyebar ke dalam masakannya via http://Pexels.com

Rasa sayang seorang ibu tidak pernah bisa kita ukur dengan hal apapun di dunia ini. Cintanya tidak berbatas hingga membuat kita selalu hidup dengan penuh kasih sayang. Begitu juga dalam hal makanan, ibu selalu menyajikan makanan dengan penuh cinta sehingga tidak ada yang mampu menandingi rasanya dengan makanan lain di luar sana.

5. Ikatan batin kamu dan ibumu selalu jadi faktor utama kenapa masakannya selalu jadi yang terenak

Advertisement
Ikatan batin

Ikatan batin via http://Pinterest.com

Alasan utama kenapa kamu selalu merindukan masakan ibu yaitu ikatan batin yang begitu kuat antara seorang anak dan ibu. Kekuatan cinta yang kalian miliki mengalahkan semua hal di luar sana sehingga kamu selalu ingin menemuinya. Tidak peduli seburuk apapun hasil olahan tangannya, makanan yang berasal dari keringatnya merupakan yang terlezat yang pernah kamu makan. 

Sekarang kamu paham kan kenapa kamu selalu merindukan masakan ibumu. Sejauh apapun langkahmu berjalan kamu selalu ingin pulang untuk mencicipi makanan yang dimasaknya. Tidak peduli kata orang ibumu bisa masak atau tidak, kamu selalu puas setelah menyantap hidangannya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Panggil saja NH. Seorang wanita penikmat senja dan hujan. Menulis adalah seni menikmati hidup agar kenanganmu abadi dalam aksara.

Editor

Not that millennial in digital era.

CLOSE