Memahami Bahasa Tubuh Dalam Suatu Hubungan Sebagai Komunikasi Non-Verbal

Kira-kira bahasa tubuh apa saja?

Komunikasi telah menjadi bagian penting dalam kehidupan seseorang. Setiap orang saling membutuhkan dalam kehidupan sosial, karena komunikasi merupakan langkah awal dalam menjaga sebuah hubungan. Komunikasi yang paling intim adalah komunikasi antar anggota keluarga, seperti orang tua, adik, kakak, saudara, atau hubungan antara Anda dengan teman dekat, dll.

Selain komunikasi verbal, komunikasi juga bisa dilakukan dalam bentuk lain yaitu komunikasi nonverbal. Komunikasi non verbal merupakan bentuk komunikasi tanpa menggunakan kata – kata. Namun jenis komunikasi ini menggunakan bentuk lain, seperti ekspresi wajah, tatapan mata, nada suara, gerak tubuh, dll. Menurut penelitian, Mehrabian bahwa “Perilaku nonverbal sangat mempengaruhi 65% sampai 93% makna hubungan itu bukan karena kata-kata tetapi karena intonasi suara dan bahasa tubuh.

Kinesika dalam komunikasi nonverbal yaitu posisi dan gerakan tubuh seseorang, termasuk juga wajah. Bahasa tubuh seseorang memiliki pengaruh yang besar terhadap hubungan asmara. Menurut pakar mikro ekspresi Kirdi Putra, kelanggengan suatu hubungan asmara tidak bergantung pada kata-kata, melainkan pada bahasa tubuh dan cara Anda berbicara dengan pasangan. 

Bahasa tubuh menjadi bagian penting untuk saling memahami pasangan Anda, sehingga Anda dapat lebih memahami maksud dari pasangan Anda. Karena terkadang pria sulit memahami wanita bahasa tubuh wanita atau cara kekasihnya dalam menyampaikan maksud tertentu. Dan akhirnya akan mengarah pada pertengkaran kecil dalam sebuah hubungan.  Berikut adalah upaya dalam menjaga keharmonisan dan memahami bahasa tubuh dalam hubungan.

1. Memalingkan wajah

Foto oleh Pixabay dari Pexels

Foto oleh Pixabay dari Pexels via https://www.pexels.com

Pasangan yang sedang emosi biasanya akan menunjukkan gerak tubuh yang selaras tanpa disadarinya. Orang yang berbohong, merasa tidak nyaman menatap wajah Anda saat sedang berkomunikasi. Jadi biasanya dia akan mengahlihkan pandangannya kemana saja. Kuncinya adalah pasangan bermasalah tidak suka dekat satu sama lain. Sekalipun mereka dekat satu sama lain, mereka akan menemukan cara untuk memberikan jarak atau perlawanan fisik satu sama lain.

2. Gerak tubuh yang berlebihan

Foto oleh ROMAN ODINTSOV dari Pexels

Foto oleh ROMAN ODINTSOV dari Pexels via https://www.pexels.com

Jika Anda mencurigai bahwa pasangan Anda sedang berbohong, maka lihat dia saat berbicara. Coba perhatikan ketika dia sedang berbicara, terutama tangan nya. Apabila dia menggerakan tangannya setelah berbicara maka dia sedang berbohong kepada Anda. Pakar bahasa tubuh Traci Brown mengatakan bahwa “orang yang jujur akan menggerakkan tubuhnya sebelum berbicara, sedangkan pembohong akan menggerakkan tubuhnya setelah berbicara.”

Biasanya, orang menggelengkan kepala saat berkata “tidak” dan mengangguk saat berkata “ya”. Namun, jika dia terlalu sering mengangguk, itu artinya dia khawatir dan meminta Anda untuk mengatakan “ya” padanya sebagai lawan bicara. Di sisi lain, orang akan menggelengkan kepala secara tidak sadar, yang jelas menunjukkan bahwa pasangan Anda sedang berbohong kepada Anda.

3. Gerakan mata

Foto oleh Andrea Piacquadio dari Pexels

Foto oleh Andrea Piacquadio dari Pexels via https://www.pexels.com

Menurut Traci Brown, seorang ahli bahasa tubuh, jika pasangan Anda tidak lagi saling memandang dengan penuh kasih sayang, itu mungkin pertanda adanya masalah. Seseorang yang mengatakan kebenaran, dia akan mengalihkan pandangannya ke kiri. Orang berbohong atau membuat alasan, dia akan mengalihkan matanya ke kanan. Sebaiknya selalu perhatikan mata pasangan Anda, dan jika pasangannya sedang ada masalah maka berilah dia perhatian lebih untuk menghindari terjadinya konflik

Bahasa tubuh yang sering di lakukan jika sedang berbicara dengan pasangan Anda adalah memejamkan mata atau menutup matanya, pesan tersurat nya menunjukkan bahwa dia tidak mau mengetahui kebenaran yang ada di depannya.

4. Mimik wajah

Foto oleh GUIVERG dari Pexels

Foto oleh GUIVERG dari Pexels via https://www.pexels.com

Brown menyarankan Anda untuk melihat ekspresi wajahnya saat menjawab pertanyaan Anda. Karena jika dia menunjukkan senyum cerahnya padamu, itu artinya dia menyembunyikan suatu kebenaran darimu. Dia memberikan senyum palsu kepada Anda, agar Anda tidak curiga kepadanya. Sebaiknya Anda jangan tertipu oleh senyum manis pasangan Anda.

Perhatikan bibir pasangan Anda, jika dia menggigit bibirnya sebelum menjawab pertanyaan Anda itu menandakan bahwa sebenarnya dia sedang merasa khawatir, takut, gugup, dan juga tertekan untuk menjawab pertanyaan Anda.

5. Gerakan tangan

Foto oleh William Fortunato dari Pexels

Foto oleh William Fortunato dari Pexels via https://www.pexels.com

Jika pasangan Anda sering menyentuh hidungnya untuk menggerakkan tangannya saat berbicara, itu artinya orang tersebut dalam keadaan tidak aman, dan sedang cari alasan yang dapat membebaskannya dari rasa tidak aman. Dengan kata lain, “kesempatannya” adalah pasangan Anda mencoba berbohong kepada Anda.

Perlu diwaspadai apabila pasangan Anda berbicara, tapi dia selalu menggerakkan tangan dengan sering menggaruk lehernya, karena hal ini bisa menunjukkan keraguan atau ketidakpastian dari perkataan yang baru saja diucapkan oleh pasangan Anda. Saat pikiran negatif (kebohongan) masuk ke dalam pikiran bawah sadar, otak akan segera menyuruh tangan untuk menutup mulut. Ketika mengatakan sesuatu yang tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya, ini adalah bentuk respons yang bisa dari mulut ke mulut.

Dari berbagai gestur tubuh dalam hubungan tersebut, artinya terdapat keterikatan antara bagaimana perasaan kita dan bagaimana mengontrol tubuh kita. Menurut Corballis, komunikasi dengan gestur tubuh lebih dikenal lebih dulu daripada komunikasi verbal oleh manusia. 

Dalam komunikasi nonverbal, gerakan wajah digunakan sebagai tanda untuk membuka interaksi timbal balik. Ini karena wajah kita merepresentasikan transmisi informasi yang kompleks. Dari ekspresi wajah kita, kita bisa menunjukkan ketidaksetujuan (tampak marah), keraguan (mengangkat alis), kekaguman (tatapan hangat) dan penolakan (melihat langsung).

 

Dan mata kita menyampaikan beberapa informasi penting dan kompleks tentang bagaimana perasaan kita tentang orang lain. Mata kita memancarkan amarah, tantangan atau memancarkan perasaan cinta. Bahkan sebagai orang dewasa, kita akan menatap mata orang lain untuk menilai kejujuran, daya tarik, persahabatan, dan kepercayaan diri mereka.

Salah satu kesamaan antara komunikasi verbal dan non verbal adalah aspek komunikasi non verbal, baik yang disengaja maupun tidak disengaja. Ketika Anda ditanyai pertanyaan yang sulit, tanpa sadar Anda tidak sengaja mengerutkan kening.

Komunikasi nonverbal biasanya membentuk tingkatan makna dalam hubungan. Komunikasi non verbal biasanya berfungsi sebagai semacam “bahasa hubungan” yang dapat mengungkapkan keseluruhan perasaan dalam hubungan tersebut. Dalam interaksi tatap muka, perilaku persiapan yang positif antara lain tersenyum, kontak mata, dan mengangguk. Perilaku non verbal juga dapat merefleksikan perasaan bagi pasangan. Karena beberapa orang cenderung memanipulasi komunikasi nonverbal seperti halnya komunikasi verbal kita.

Dapat disimpulkan bahwa bahasa tubuh sangat penting untuk memahami pasangan satu sama lain, sehingga Anda dapat lebih memahami arti pasangan Anda. Kinesika (gerak tubuh dan wajah) adalah komunikasi non-verbal yang dapat dilakukan dengan sengaja maupun tidak, dan merupakan komunikasi non-verbal yang mempengaruhi faktor lingkungan. Karena komunikasi nonverbal bersifat simbolis, maka tidak ada makna yang melekat (dengan pasti). Makna dari perilaku nonverbal itulah yang kita konstruksikan, seperti cara kita memperhatikan, mengatur, dan memaknai perilaku nonverbal. Dengan memantau komunikasi non verbal seseorang dan menjelaskan orang lain dengan cermat, efisiensi komunikasi dapat ditingkatkan.

Referensi
Wood, Julia T. 2013. Komunikasi Interpersonal: Interaksi Keseharian. Jakarta. Salemba Humanika. 

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini