6 Membangun Hubungan Harmonis dalam Sebuah Keluarga

Tidak semua orang yang memiliki hubungan yang harmonis, baik dalam keluarga maupun lingkungan sekitar layaknya teman, lingkungan sekolah, lingkungan kerja dan sebagainya. Hal tersebut karena adanya beberapa alasan yang membuat keadaan keluarga mereka menjadi buruk.

Dengan memiliki keadaan keluarga dan lingkungan yang buruk akan berdampak pada kondisi fisik dan mental seseorang. Ketika seseorang yang memiliki hubungan keluarga dan lingkup yang buruk hal itu pula dapat menjauhkan diri dari keluarga karena merasa tidak nyaman dan tidak pantas dalam hubungan tersebut, sehingga seseorang akan menjauhkan diri dari berbagai cara agar tidak adanya komunikasi dan menjalin hubungan dalam kehidupan.

Perlu diketahui bahwa dengan membangun hubungan yang romantis maka hubungan keluarga akan menjadi lebih indah dan tidak adanya pertengkaran yang membuat seseorang menutup atas perilakunya. Memiliki hubungan harmonis dalam keluarga dan lingkungan sekitar merupakan impian semua orang, keadaan rumah dan lingkungan sekitar menjadi damai, menyenangkan, dan nyaman. Ketika menciptakan sebuah hubungan harmonis dalam keluarga tidak semudah apa yang kita bayangkan, seseorang harus berusaha dan berjuang untuk menciptakan keadaan harmonis dalam keluarga tersebut.

Dalam sebuah keluarga peran yang paling penting untuk menjaga hubungan harmonis yaitu peran orang tua, orang tua merupakan aset paling penting dalam membangun sebuah hubungan harmonis antar anggota keluarga dan peran tanggung jawab dalam kehidupan sehari – hari.

Sebuah keluarga dapat dikatakan harmonis ketika sudah mencapai struktur keluarga yang utuh dan interaksi antar anggota dengan yang lain berjalan dengan baik. Apabila strktur keluarga sudah tidak utuh yang disebabkan beberapa faktor maka hal tersebut dapat dikatakan tidak harmonis, namun tidak semua keluarga broken home tidak memiliki hubungan yang harmonis. Terdapat pengertian keluarga menurut para ahli, sebagai berikut.

“Keluarga merupakan sekumpulan orang dengan terikat dengan sebuah perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang mempunyai tujuan dalam mencapai, menciptakan, mempertahankan sebuah budaya, dan meningkatkan perkembangan berupa fisik, mental, emosional, dan sosial dari setiap bagian anggota keluarga” (Duvall & Logan: 1986).

 “Keluarga merupakan sebuah sistem sosial yang terdiri dari bagian individu yang tergabung dan berinteraksi secara terstruktur satu orang dengan yang lainnya, sehingga keluarga ini diwujudkan dengan adanya ketergantungan dan hubungan untuk mencapai tujuan bersama” (Spradley & Allender: 1996).

Dengan membangun hubungan harmonis dalam keluarga maka akan berpengaruh pada hal yang positif. Dengan adanya kebersamaan dan keharmonisan sebuah keluarga secara tidak langsung mengajarkan seorang anak, bagaimana memahami perasaan orang lain. Situasi dan kondisi keluarga yang harmonis menciptakan sebuah warna dalam rasa kasih sayang, hal tersebut dapat membuat anak untuk tumbuh dan berkembang dengan baik dan positif. Dengan membangun hubungan yang romantis pula, seorang anak akan menanggap rumahnya sebagai tempat untuk membahagiakan kehidupannya.

Ketika anak broken home disertai adanya KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga), hal tersebut sering terjadi karena orang tua melampiaskan amarahnya kepada sang anak, sehingga hal tersebut secara tidak langsung mengajarkan kepada sang anak atas perilaku orang tuanya.

Anak menjadi target sasaran karena status sang anak sebagai anggota yang relatif tidak berdaya, dengan itu mengakibatkan anak akan tumbuh dalam kondisi yang mengalami gangguan kepribadian. Terdapat beberapa upaya dalam membangun hubungan harmonis sebuah keluarga, sebagai berikut.

Advertisement

1. Hindari Sikap Emosional Dalam Menghadapi Masalah Keluarga

Foto oleh C Technical dari Pexels

Foto oleh C Technical dari Pexels via https://www.pexels.com

Ketika terjadi suatu pertengkaran dalam keluarga, setiap manusia akan membesarkan emosi diri sendiri, sisi emosi ini akan tidak terkontrol sehingga sulit untuk dikendalikan. Maka, untuk menciptakan hubungan yang harmonis dalam sebuah keluarga perlunya pengendalian emosi ketika perdebatan terjadi, perlunya pembicaraan baik dengan kepala dingin untuk menyelesaikan setiap masalah.

2. Mengutamakan Kebersamaan Dalam Keluarga

Foto oleh Elly Fairytale dari Pexels

Foto oleh Elly Fairytale dari Pexels via https://www.pexels.com

Dalam sebuah keluarga mengutamakan kebersamaan merupakan hal terpenting. Jangan terlalu sibuk dalam sebuah pekerjaan, jika memiliki waktu yang cukup usahakan untuk menghabiskan kebersamaan dengan keluarga, entah berkumpul, melakukan kegiatan diluar seperti berjalan – jalan. Hal ini sudah cukup untuk menjaga hubungan harmonis dalam keluarga.

Advertisement

3. Memberikan Pengertian Kepada Anak

Foto oleh Andrea Piacquadio dari Pexels

Foto oleh Andrea Piacquadio dari Pexels via https://www.pexels.com

Ketika memiliki anak dalam keluarga, perlunya memberikan perhatian penuh terhadap sang anak. Sang anak akan merasa diacuhkan ketika orang tua mereka tidak memiliki perhatian kepada sang anak, sehingga sang anak akan melakukan komunikasi singkat ketika berkomunikasi dengan orang tua.

Dengan begitu untuk menghindari kejadian ini, perlunya luang waktu dalam sehari untuk putra-putri anda, sehingga hal ini memberikan keharmonisan sedikit demi sedikit untuk mencapai tujuan hubungan harmonis.

4. Saling Bersikap Jujur dan Terbuka Terhadap Pasangan

Advertisement
Foto oleh William Fortunato dari Pexels

Foto oleh William Fortunato dari Pexels via https://www.pexels.com

Dalam menciptakan keluarga harmonis perlunya bersikap jujur dan terbuka kepada pasangan. Banyaknya hal yang akan menghambat suasana harmonis jika tidak adanya ketebukaan dalam sebuah pasangan. Kejujuran dan keterbukaan merupakan hal yang penting dalam keluarga, hal ini seharusnya sudah diketahui oleh setiap keluarga dan tidak perlu kompromi untuk saling terbuka dengan pasangan.

Namun, dalam sebuah keluarga yang akan dinyatakan pahit namun percayalah bahwa semakin seseorang membuat peluang yang besar maka akan terciptanya keluarga harmonis yang semakin meningkat. Pada awalnya akan tidak terbiasa untuk bersikap jujur dan terbuka, namun jika hal tersebut diterapkan akan ikut terbawa dan memberikan keuntungan dalam keluarga.

5. Menciptakan Suasana Menyenangkan Dalam Keluarga

Foto oleh Tima Miroshnichenko dari Pexels

Foto oleh Tima Miroshnichenko dari Pexels via https://www.pexels.com

Suasana kegembiraan menjadi suatu hal yang seharusnya ada pada sebuah keluarga, namun karena setiap manusia memiliki karakter dan kepribadian yang berbeda, sehingga suasana kegembiraan dan kesenang tidak selalu akan terwujud, dengan seiring berjalannya keadaan rumah tangga, maka sebuah keluarga akan semakin jarang menemukan kesenangan, sehingga dari sinilah adanya tantangan yang harus dihadapi oleh setiap keluarga.

Mulai dari hal kecil seperti menonton film bersama, bercerita kepada orang tua, sehingga peran orang tua bisa sebagai teman curhat.

6. Bijak dan Tegas Dalam Menghadapi Masalah

Foto oleh Ketut Subiyanto dari Pexels

Foto oleh Ketut Subiyanto dari Pexels via https://www.pexels.com

Ketika dalam hubungan keluarga sedang dijangkit masalah perlunya kepala keluarga harus mampu bersikap tegas dengan mencari solusi dan jalan keluar dengan berkepala dingin, sehingga dengan cepat menyelesaikan masalah tanpa adanya emosi.

Namun, tidak selamanya kepala keluarga yang mencari solusi dan jalan keluar, seorang istri atau ibu perlunya pembicaraan baik-baik dengan kepala dingin demi meningkatkan hubungan harmonis kepada sang anak.

Inilah upaya yang dapat mempererat hubungan dan menciptakan hubungan harmonis dalam sebuah keluarga. Dengan hal ini menjadi sebuah motivasi untuk pasangan yang ingin memulai kehidupan keluarga baru dan menciptakan hubungan harmonis serta keluarga yang sedang menjalani permasalahan.

Perlu diketahui bahwa keluarga merupakan wadah bagi anaknya dalam konteks pembelajaran untuk mengembangkan dan membentuk jati diri anak tersebut, sehingga melalui lingkungan keluarga harmonis bisa membina dan mengembangkan kesadaran sosial dalam hubungan keluarga sejak dini hingga dewasa. Maka, perlunya membangun hubungan harmonis dalam sebuah keluarga, kebahagiaan dapat tercapai dan dapat meningkatkan kualitas kehidupan masing-masing anggota keluarga

Source: Wood, Julia. T (2013). Komunikasi Interpersonal: Interaksi Keseharian (Edisi 6). Salemba Humanika: Jakarta.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE