5 Alasan Kenapa di Usia 30 Tahun Kita Cenderung Menarik Diri dari Urusan Cinta. Sabar, Semua Akan Ada Waktunya~

menarik diri dari urusan cinta

Memang benar menikah adalah impian semua manusia. Semua punya goal untuk memiliki rumah tangga yang bahagia dan seperti dalam sebuah dongeng. Namun, apa jadinya ketika kita ternyata pada usia memasuki 30 tahun belum juga memiliki pandangan tentang sebuah pernikahan. Bahkan pada kenyataannya saja kita tidak memiliki pasangan yang akan diajak untuk membentuk sebuah keluarga. 

Sabar, memang kadang banyak hal yang kita pikirkan ketika usia 30 tahun belum juga menikah. Bertumpuk alasan yang tanpa kita sadari telah terpendam dan lalu lalang terpikirkan. Nah, berikut ini ada beberapa alasan mengapa terkadang kita ingin menyerah saja ketika harus berurusan dengan yang namanya cinta pada usia memasuki 30 tahun:

Advertisement

1. Terbatasnya lingkungan pertemanan

Jelas saja ketika memasuki umur 30 tahun, tentu kita berfokus pada karir kita. Semua kita curahkan untuk pekerjaan. Ketika itu, jelas bahwa lingkungan pertemanan kita hanya sebatas rekan kantor. Bukan menyalahkan keadaan namun ketika kita bekerja jelas waktu kita sejak pagi berangkat kerja dan hingga petang baru bisa pulang, itupun juga jika kita ada lembur.

Setelah kita tiba di rumah maka biasanya kita langsung beristirahat. Hal ini sangatlah wajar karena aktivitas kita di kantor sudah sangat menyita perhatian kita. Bahkan tanpa kita sadari terkadang kita telah kelelahan dan menyebabkan tidak tertarik melakukan apapun kecuali bergegas tidur agar di hari esok bisa bekerja dengan semangat kembali.

Advertisement

2. Kurangnya gairah untuk mengenal seseorang yang baru

not interest

not interest via https://unsplash.com

Percaya atau tidak, ada masanya ketika kita tidak bergairah untuk sekedar mencoba berkenalan dengan sosok baru. Bukan karena tidak ingin berjuang, namun terlebih karena ada keraguan yang menyebabkan adanya pikiran jika belum tentu dia cocok dengan kita.

Kurang gairah ini bisa juga seperti terlalu pesimis dan menyebabkan enggan untuk serius mengenal lebih lanjut. Pemikiran ini sebenarnya harus dibuang dari benak kita, karena jika tidak maka entah hingga kapan kita takkan mau membuka hati untuk mengenal orang-orang baru yang ada.

3. Masih merasa trauma atas kegagalan dimasa lalu

Advertisement

Perihal ini siapapun tidak bisa dipungkiri ketika kita mengalami kegagalan di masa lalu yang berulang dan menyakitkan. Mungkin untuk hubungan yang pernah terasa pahit, maka jelas jika ini nanti akan berdampak pada penataan masa depan kita dimasa depan. Kita hanya ingin berusaha berhati-hati dalam menjalin hubungan dengan seseorang yang baru, akibatnya kita jadi merasa kurang percaya terhadap sosok-sosok baru yang ingin mendekati kita.

Bagi yang pernah merasakan kegagalan hubungan yang menyakitkan, maka sangatlah wajar ketika kita menjadi parno terhadap orang baru bahkan kita kadang berpikiran mereka sama saja dengan yang lainnya. Hal inilah yang tanpa kita sadari telah menjadi penghalang hadirnya seseorang yang baik untuk menjalin hubungan dengan kita.

4. Lelah menjalin hubungan yang baru

relationship

relationship via https://unsplash.com

Ketika kita memiliki hubungan yang kandas, maka tentu saja setelah masa tenangnya akan muncul dipikiran kita jika kita harus menemukan seseorang yang baru dan menjalin hubungan baru kembali. Namun tahukah jika kadang demi menjalin sebuah hubungan yang baru tersebut, tidak semudah membalikkan telapak tangan.

Kadang kala ada bayangan akan lelahnya untuk mengulang kembali sebuah hubungan baru. Hubungan baru sendiri sangat membutuhkan proses dari nol kembali untuk saling memahami, membicarakan hal-hal kedepannya, proses yang dilalui ini akan ada beberapa babak baru yang penuh dramatika dan lika-liku yang pasti berbeda dengan hubungan-hubungan yang telah berlalu. Ya, karena setiap perjalanan memiliki kisah yang berbeda pula.

5. Mempunyai pikiran akan indah pada waktunya

Sah-sah saja ketika kita punya pemikiran seperti itu, namun kita juga harus berpikiran yang rasional. Dimana kita harus bertindak sesuai dengan realita yang ada. Kita tidak bisa berpangku tangan menantikan seseorang pujaan hati yang kita impikan selama ini dengan seluruh kelebihannya yang mampu menjadi cinta sejati kita.

Tentu saja ini ialah hal mustahil jika kita sendiri tidak bertindak dan merealisasikannya. Akan indah pada waktunya tentulah memiliki artian ketika kita terus melakukan banyak hal untuk mewujudkannya maka suatu saat semuanya memang akan indah dan pasti indah.

Nah, jelas sudah jika menikah ialah impian kita yang paling indah dan menikah pun bisa kita tentukan disaat usia kita berapa. Ketika kita diusia 30 tahun belum menikah, bukan berarti kita menyerah pada keadaan yang ada.

Namun, kita harus semakin berjuang semaksimal mungkin untuk mewujudkan seperti apa yang sudah kita bayangkan selama ini. Menikah bukan ditentukan pada usia berapa tetapi bagaimana ketika setelah menikah kita mampu memiliki kehidupan berkeluarga yang selalu bahagia dengan pasangan dan anak-anak kita.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Seorang penikmat tatapan hangat dan pemilik ribuan kisah klasik.

Editor

une femme libre

CLOSE