5 Alasan Lamaranmu Nggak Pernah Tembus HRD. Makanya Emailmu Nggak Dibalas Berhari-hari

Alasan lamaran ditolak

Sebuah gelar pada nama tidak menjamin kita untuk dengan mudahya mendapatkan pekerjaan baru. Membanding-bandingkan diri kita dengan teman-teman sebaya yang dengan mudahnya mendapatkan pekerjaan baru, sedangkan kita tetap stay nganggur. Lamaran sudah diajukan disetiap perusahaan atau lembaga-lembaga tapi tidak kunjung mendapatkan panggilan. Kalaupun mendapatkan panggilan wawancara juga untuk mendapatkan panggilan kerja kita harus menunggu seperti menunggu kereta di halte bus, tak kunjung tiba. Semua itu bukanlah sebuah proses yang mudah. Kita harus melalui perjalanan yang penuh dengan keringat dan air mata. Nah, berikut ini adalah beberapa alasan kenapa kita masih jadi pengangguran setelah lulus kuliah.

 

1. Kamu kurang pergaulan atau gagap teknologi

Photo by rawpixel.com from Pexels

Photo by rawpixel.com from Pexels via https://www.pexels.com

Informasi lowongan pekerjaan tidak hanya datang dari koran melainkan dari cerita atau informasi melalui kerabat dan kenalan. Nah, bagaimana kita bisa mendapatkan informasi itu jika lingkup pergaulan kita sangat sempit? Apalagi untuk kebanyakan teman-teman yang ketika kembali ke kempung halamannya setelah kuliah dan hanya mengurungkan diri di rumah dan enggan bergaul. Ya stay nganggurlah. Makanya perluas pergaulan kita, rajin bertanya informasi entah di media sosial maupun secara langsung. Selain informasi mulut ke mulut, juga informasi melalui internet. Di zaman yang semakin modern ini, begitu banyak media yang dapat membantu kita  untuk menemukan pekerjaan. Tapi apalah daya ketika kita termasuk dalam kategori orang-orang yang gagap teknologi alias gaptek. Tidak punya media sosial (eg. facebook, email, instagram, twitter, linkedin, dll) apalagi tidak tahu mengakses internet. Padahal media-media tersebut sangat-sangat membantu kita untuk menemukan pekerjaan dengan mudah dan kebanyakan informasi lokernya mengharuskan kita menggunakan email sebagai media komunikasi.

2. Enggan menerima pekerjaan yang tidak sesuai dengan jurusan

Photo by fotografierende from Pexels

Photo by fotografierende from Pexels via https://www.pexels.com

Saya yakin kita semua punya pengalaman pada point kedua ini. Padahal apabila kita mau berbesar hati menerima pekerjaan yang tidak sesuai dengan jurusan kita apalagi untuk para fresh graduated, ini sebenarnya kesempatan berharga bagi kita untuk mendapatkan pengalaman baru dalam bekerja. Misalnya, anda jurusan manajemen perbankan bekerja di perhotelan. Ini sungguh tidak nyambung dan mungkin tidak banyak juga yang akan betah dengan pilihan ini. Tapi tahukah teman-teman ketika kita dengan sukarela menerima pekerjaan yang tidak sesuai dengan jurusan kita, maka mental dan keahlian kita dalam bekerja akan terasah dengan baik? KIta bisa menemukan passion kita yang sebenarnya dan mempelajari hal-hal baru yang akan menambah pengetahuan kita dan otomatis tidak akan membuat kita kaku untuk memasuki dunia kerja yang sesuai dengan harapan kita.

3. Enggan meninggalkan kampung tercinta dan keluarga demi merantau

Kebanyakan kita apalagi yang telah lama mengenyam pendidikan di luar kampung halaman salah satu keinginan terbesar kita setelah lulus kuliah adalah pulang kampung dan bekerja di kampung halaman. Selain karena ingin berbakti kepada kampung halamannya juga ingin lebih dekat dengan keluarga. Padahal tidak jarang juga, banyak dari kita yang punya mindset tersebut sebenarnya lebih lama menganggur. Padahal jika ketika kita mau mengibarkan prinsip “pantang pulang sebelum sukses” pengangguran bukanlah milik kita.

4. Kurangnya dukungan dan motivasi dari orang tua

Photo by Hichem Deghmoum from Pexels

Photo by Hichem Deghmoum from Pexels via https://www.pexels.com

Kebanyakan pemikiran orang tua ketika anaknya yang dibiayai sekolah mahal-mahal, bahkan sampai harus mengorban hartanya merasa dirugikan ketika anaknya masih menjadi  pengangguran setelah tamat kuliah. Tidak jarang kita mendengar bahasa-bahasa yang menyakitkan dan membuat kita putus asa, seperti “buat apa kuliah mahal-mahal kalau pulangnya hanya jadi pengangguran, dikasih makan dan minum gratis.” Betapa pedihnya kata-kata ini. Padahal sebagai orang tua sangat penting perannya agar anaknya bisa sukses dengan memberikan motivasi dan dukungan agar anaknya tetap berjuang mencari pekerjaan. Toh, nanti jika anaknya suskses kan mereka juga bisa bangga dan bahagia lahir batin.

5. Kurangnya mencari dan mengasah kreatifitas dalam diri

be creative

be creative via https://www.pexels.com

Berharap jadi “Milenials Malas Jadi Miliarder?” Bisa saja. Namun tentu hal terpenting yang harus kita punya adalah kreatifitas. Tanpa kreatifitas kita tidak dapat menghasilkan sesuatu yang baru dan menarik yang bisa saja itu merupakan passion kita, yang bahkan merupakan lapangan pekerjaan bagi kita. Dalam dunia yang modern ini, terlalu banyak media yang dapat anda gunakan untuk mengembangkan bakat dan kreatifitas yang merupakan ladang usaha menuju kesuksesan. Yang terpenting dari point lima ini, kita bisa kembali pada poin pertama, jangan kuper dan jangan gaptek. Sebab, bekerja tidak selama di dalam ruangan, mengenakan pakaian rapih berjas dan bersepatu mengkilap.

Itulah 5 Point penting dalam pembahasan kita kali ini. Semoga dapat memotivasi dan membuka mindset teman-teman yang sedang dalam proses mencari pekerjaan. Selamat berjuang dan tetap berdoa dan berharap padaNya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Sangat cuek sama orang yang baru kenal, kadang-kadang humoris, keras kepala, paling susah minta maaf hanya dinyatakan dalam perbuatan yang menandakan permintaan maaf. kalau marah kebanyakan diam, lebih suka kesunyian daripada keramaian.