Mengenal Jenis-Jenis Kelompok Pergaulan Pada Remaja

Pada awalnya para remaja meninggalkan rumah dan bergaul secara lebih luas dalam lingkungan sosialnya. Kemudian, pergaulannya mulai meluas dengan terbentuknya kelompok-kelompok teman sebaya sebagai suatu wadah penyesuaian. Di dalamnya timbul persahabatan yang merupakan awal dari terbentuknya pergaulan. Dalam kelompok yang lebih besar permasalahan bertambah besar dengan adanya pemimpin dan kepemimpinan yang juga proses pembentukan, pemilihan, dan penyesuaian pribadi dan sosial.

Penyesuaian Pribadi dan sosial yang besar pengaruhnya bagi pembentukan manusia menjadi matang atau dewasa itu, diuraikan dalam beberapa bagian berikut:

Para ahli psikologi sepakat bahwa terdapat kelompok kelompok yang terbentuk dalam masa remaja. Kelompok kelompok tersebut adalah: Chums (sahabat karib), Cliques (komplotan sahabat), Crowds (kelompok banyak remaja), kelompok yang diorganisir, dan Gangs.

Advertisement

1. Kelompok Chums (Sahabat Karib)

Photo by Rich Ortiz on Pexels

Photo by Rich Ortiz on Pexels via https://www.pexels.com

Chums yaitu kelompok dalam mana remaja bersahabat karib dengan ikatan persahabatan yang sangat kuat. Anggota kelompok biasanya terdiri dari 2 – 3 remaja dengan jenis kelamin sama, memiliki minat, kemampuan dan kemauan-kemauan yang mirip. Beberapa kemiripan itu membuat mereka sangat akrab, walaupun kadang-kadang terjadi juga perselisihan, tetapi dengan mudah mereka lupakan seperti halnya teman sekamar.

2. Kelompok Cliques (Komplotan Sahabat)

Photo by Anna Shvets on Pexels

Photo by Anna Shvets on Pexels via https://www.pexels.com

Cliques biasanya terdiri dari 4 – 5 remaja yang memiliki minat, kemampuan dan kemauan-kemauan yang relatif sama. Cliques biasanya terjadi dari penyatuan dua pasang sahabat karib atau dua Chums yang terjadi pada tahun-tahun pertama masa remaja awal. Jenis kelamin remaja dalam satu Cliques umumnya sama. seorang remaja putri bersahabat karib dengan remaja putri lainnya, seorang remaja putra bersahabat karib dengan remaja putra lainnya. Pada pertengahan dan akhir remaja awal umumnya terjadi Cliques dengan anggota yang berlainan. Dalam Cliques inilah remaja pada mula nya banyak melakukan kegiatan-kegiatan bersama menonton bersama, rekreasi, pesta, saling menelpon, dan sebagainya. Mereka para remaja ini, banyak menghabis kan waktu dalam kegiatan-kegiatan seperti itu, sehingga sering menjadi sebab pertentangan dengan orang tua mereka.

Advertisement

3. Kelompok Crowds (Kelompok Banyak Remaja)

Photo by Cottonbro on Pexels

Photo by Cottonbro on Pexels via https://www.pexels.com

Crowds biasanya terdiri dari banyak remaja, lebih besar dibanding dengan Cliques. Karena besarnya kelompok, maka jarak emosi antara anggota juga agak renggang. Kalau ditinjau dari proses terbentuknya, biasanya dari Chums menjadi Cliques, dan dari sini tercipta Crowds. Dengan demikian terdapat jenis kelamin berbeda serta terdapat keragaman kemampuan, minat dan kemauan di antara para anggota Crowds. Hal yang sama dimiliki mereka adalah rasa takut diabaikan atau tidak diterima oleh teman-teman dalam Crowds-nya. Dengan kata lain, remaja ini sangat membutuhkan penerimaan per-groupnya.

4. Kelompok Yang Diorganisir

Photo by Andrea Piacquadio on Pexels

Photo by Andrea Piacquadio on Pexels via https://www.pexels.com

Kelompok yang diorganisir merupakan kelompok yang sengaja dibentuk dan diorganisir oleh orang dewasa yang biasanya melalui lembaga-lembaga tertentu, misalnya sekolah dan yayasan-yayasan keagamaan. Umumnya, kelompok ini timbul atas dasar kesadaran orang dewasa bahwa remaja sangat membutuhkan penyesuaian pribadi dan sosial, penerimaan dan ikut serta dalam suatu kelompok-kelompok. Berdasarkan ini, maka kelompok-kelompok yang diorganisir dan dibentuk secara sengaja ini terbuka bagi semua remaja dalam lembaga atau yayasan yang bersangkutan. Anggota kelompok ini terdiri dari remaja-remaja, baik yang telah memiliki sahabat dalam kelompok tersebut terdahulu maupun (terutama) remaja yang belum mempunyai kelompok.

5. Kelompok Gangs

Advertisement
Photo by WoodysMedia on Pexels

Photo by WoodysMedia on Pexels via https://www.pexels.com

Gangs merupakan kelompok yang terbentuk dengan sendirinya yang pada umumnya merupakan akibat pelarian dari empat jenis kelompok tersebut di atas, Dalam empat jenis kelompok terdahulu tersebut, remaja kebanyakan terpenuhi kebutuhan pribadi dan sosial nya. Mereka belajar memahami teman-teman mereka dan peraturan-peraturan yang ada. Ada remaja yang gagal dalam memenuhi kebutuhan tersebut, yang antara lain disebabkan ditolak oleh teman sepergaulannya, atau tidak dapat menyesuaikan diri dalam kelompok tersebut. Remaja-remaja yang tidak puas ini melari kan diri dan membentuk kelompok tersendiri yang dikenal dengan Gangs. Anggota Gangs dapat berlainan jenis kelamin dan dapat pula sama. Kebanyakan remaja anggota gangs itu menghabiskan waktu menganggur dan kadang-kadang mengganggu remaja lain dalam kelompok tersebut terdahulu, yang sering disebabkan balas dendam yang kurang disadari. Ada juga Gangs yang tenang, tetapi yang banyak adalah agresif dan bertingkah-laku mengganggu.

 

Mappiare, A. Psikologi Remaja. (Surabaya. Usaha Nasional 1982), hal. 170

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE