Pariwisata: Pilih Membaiknya Perekonomian atau Kesehatan

Pandemi virus COVID-19 menyebabkan dan memberikan dampak begitu besar terhadap kegiatan dan kehidupan umat manusia, salah satunya terhadap kegiatan perekonomian yang ada, banyaknya peraturan dan kebijakan yang berubah dan beradapatasi dengan situasi kondisi di masa pandemi memberikan dampak juga terhadap kegiatan perekonomian, termasuk kegiatan perekonomian industry pariwisata, seperti perhotelan, destinasi pariwisata, dan MICE.

Pemerintah Indonesia tentu tidak tinggal diam melihat keadaan kegiatan bisnis pariwisata terus lesu selama kurang lebih satu tahun di era pandemic virus korona, hal tersebut bukan tanpa alasan, melainkan pariwisata telah menjadi salah satu sektor yang menyumbang pendapatan dan menarik tenaga kerja yang cukup banyak di Indonesia. Menurut The World Travel & Tourism Council (WTTC), pariwisata Indonesia menduduki peringkat 9 dunia, 3 asia, dan 1 di ASEAN sebagai salah satu negara yang perkembangan industry pariwisatanya tercepat di dunia, hal tersebut membuat sektor pariwisata Indonesia ini cukup perlu diperhatikan karena banyak negara atau individu yang ada di Indonesia menggantungkan kehidupannya di dalam sektor industri pariwisata ini.

Namun, saat perkembangan dari industry pariwisata di Indonesia ini sedang pesat-pesatnya munculah suatu penyakit yang mengguncang dunia yang membuat banyak perubahan termasuk kegiatan pariwisata yang bisa menimbulkan banyak  kerumanan dan perkumpulan orang di satu tempat.

Advertisement

1. Industri pariwisata yang terpukul oleh pandemi virus corona

Para wisatawan yang berada di Pantai Pandawa, Bali sebelum adanya virus corona

Para wisatawan yang berada di Pantai Pandawa, Bali sebelum adanya virus corona via http://postimg.cc

Kondisi pariwisata saat ini terpukul. Apalagi ditambah dengan kebijakan lockdown dimasing masing daerah membuat sektor pariwisata ini semakin terpukul. Dengan adanya kebijakan baru dari pemerintah yaitu kebijakan new normal maka sektor pariwisata harus bersiap untuk  membangkitkan kembali industri ini.

Dalam mendukung industri pariwisata dan ekonomi kreatif di tengah pandemi yang belum juga usai, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menggencarkan program CHSE (Cleanliness, Health, Safety, dan Environment Sustainability), agar kedua sektor tersebut dapat bangkit dan bertahan.

Advertisement

2. SOLUSI: Lalu apa itu strategi program CHSE?

Para wisatawan yang berada di Pantai Pandawa, Bali sebelum adanya virus corona

Para wisatawan yang berada di Pantai Pandawa, Bali sebelum adanya virus corona via http://postimg.cc

CHSE adalah penerapan protokol kesehatan yang berbasis pada Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment Sustainability (Kelestarian Lingkungan). Program ini dijalankan sebagai salah satu upaya pemerintah untuk memajukan kembali sektor pariwisata melalui protokol kesehatan yang disiplin. Program ini akan dilaksanakan dengan pemberian sertifikasi CHSE, bagi para pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif.

Sertifikasi ini akan menjadi bukti bahwa pelaku usaha telah memiliki, menerapkan, hingga meningkatkan protokol kesehatan di usahanya masing-masing. Sertifikasi CHSE juga menjadi upaya para pemilik usaha dalam mengembalikan kepercayaan masyarakat melalui peningkatan brand image.

3. Bagaimana protokol kesehatan yang dijalankan di program CHSE?

Advertisement
Para wisatawan yang berada di Pantai Pandawa, Bali sebelum adanya virus corona

Para wisatawan yang berada di Pantai Pandawa, Bali sebelum adanya virus corona via http://postimg.cc

Protokol kesehatan yang dijalankan pada program ini mengacu pada kata “CHSE” yang setiap hurufnya memiliki makna

C yang memiliki makna Cleanliness (Kebersihan) dimana pada aspek ini pelaku usaha haru memastikan kebersihan di lingkungan usaha, seperti penyediaan tempat cuci tangan dan hand sanitizer di setiap sudut wisata hingga melakukan penyemprotan disinfektan secara berkala

H yang bermakna Health (Kesehatan) adalah salah satu upaya yang harus dijalankan oleh pemilik usaha untuk memastikan kesehatan para karyawan dan pengunjung. Mulai dari pengecekan suhu badan sampai pada penerapan sosial distancing.

S yang memiliki makna Safety (Keamanan) merupakan aspek untuk menjamin keamanan maupun keselamatan para pengunjung dan juga orang orang di sekitar tempat wisata. Di aspek ini pelaku usaha perlu menyiapkan prosedur penyelamatan seperti menyediakan fire alarm maupun tabung pemadam api.

E yang bermakna Environment Sustainability (Kelestarian Lingkungan) pada aspek ini Pelaku usaha perlu memastikan bahwa usahanya telah menerapkan kondisi yang ramah lingkungan. Misalnya saja dengan penggunaan perlengkapan dan bahan ramah lingkungan, hingga mengondisikan area, agar terasa nyaman untuk pengunjung.

Serta yang tidak kalah penting, sebagai pengelola destinasi sebaiknya tetap memberikan  edukasi kepada karyawan dan wisatawannya agar semua yang terlibat dalam kegiatan wisata tetap merasa aman dan nyaman.

Strategi ini dilakukan agar para pelaku usaha dapat meningkatkan kebersihan, keindahan, kesehatan, serta keamanan untuk masyarakat di destinasi pariwisata dan ekonomi kreatif dalam menghadapi adaptasi kebiasaan baru pasca pandemi Covid-19.

4. Cara dan saran dari kelompok kami

Para wisatawan yang berada di Pantai Pandawa, Bali sebelum adanya virus corona

Para wisatawan yang berada di Pantai Pandawa, Bali sebelum adanya virus corona via http://postimg.cc

Saran dari kami sebagai mahasiswa semester dua sekaligus warga negara Indonesia adalah supaya setiap stakeholder yang terlibat dalam mengelola industry pariwisata di masa pandemi ini memikirkan rencana dengan matang supaya hal-hal yang tidak diinginkan tidak terjadi, seperti adanya makin banyaknya angka positif korona, lesunya perputaran uang, dan lain-lain.

Selain itu, tujuan yang sebenarnya, yaitu untuk memulihkan kembali perekonomian warga setempat bisa terwujud. Bila memang turis mancanegara sulit untuk didatangkan, mungkin pemerintah cukup membuka untuk turis domestic dengan memperhatikan protokol kesehatan di setiap sudut daerah juga menerapkan sistem booking untuk tiket masuk destinasi, agar jumlah pengunjung bisa tetap terkontrol dan tidak membludak di satu destinasi.

5. Referensi

Para wisatawan yang berada di Pantai Pandawa, Bali sebelum adanya virus corona

Para wisatawan yang berada di Pantai Pandawa, Bali sebelum adanya virus corona via http://postimg.cc

Utama, I. G. B. R., & SE, M. (2015). Pengantar Industri Pariwisata. Deepublish.

Suwena, I Ketut dan I Gusti Ngurah Widyatmaja. 2017. Pengetahuan Dasar Ilmu Pariwisata. Denpasar. Pustaka Larasan

Liputan6dotcom.2021. Penjelasan protokol CHSE untuk pariwisata dan ekonomi kretif terkait COVID-19. https://m.liputan6.com/regional/read/4454275/penjelasan-protokol-chse-untuk- pariwisata-dan-ekonomi-kreatif-terkait-covid. Di akses 23 april 2021

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

CLOSE