Jangan Keburu Berburuk Sangka Ketika Si Doi Tiba-tiba Menghilang. Bisa Jadi 5 Hal Ini Penyebabnya!

penyebab doi tiba-tiba menghilang

Ghosting belakangan menjadi istilah yang kerap kali kita dengar. Menjalin relasi dengan seseorang memang merupakan kebutuhan manusia sebagai makhluk sosial. Namun, ketika kamu dihadapkan dengan seseorang yang tiba-tiba “menghilang” tanpa ada aba-aba sebelumnya, hati-hati mungkin kamu sedang di-ghosting!

Biasanya orang yang menjadi korban ghosting akan mengalami dampak psikologis yang tidak mengenakkan. Keadaan yang serba minim informasi membuat seseorang bertanya-tanya pada dirinya sendiri. Di satu sisi, kita menginginkan jawaban tapi di sisi yang lain secara mendadak tidak ada jalan untuk berkomunikasi. Semua sosial media di-block, parahnya lagi tidak bisa bertemu. Buntu!

Advertisement

1. Mereka sedang merasa tidak aman

Photo by Aleks Dahlberg on Unsplash

Photo by Aleks Dahlberg on Unsplash via http://unsplash.com

Memahami manusia memang pekerjaan yang tidak akan pernah ada habisnya. Kita mau tidak mau juga berusaha untuk mengerti ketika berhubungan dengan seseorang. Mengerti batasan-batasan pribadinya, mengerti hal-hal yang bisa jadi menyinggungnya, bahkan mengerti gaya bercandanya. Dari rasa mengerti ini bisa memunculkan rasa aman ketika berhubungan dengan seseorang.

Dan ketika rasa aman itu tidak lagi ada, bisa saja karena secara tidak sengaja kita sudah melewati batasan pribadinya, kita patut introspeksi. Mungkin itu penyebab dia pergi tanpa pamit. Hiks.

Advertisement

2. Mereka sedang mencoba balas dendam

Photo by Jasmin Chew on Unsplash

Photo by Jasmin Chew on Unsplash via https://unsplash.com

Ayo coba ingat-ingat lagi, mungkin kamu pernah berbuat sesuatu yang menyakiti perasaannya? Kalau dalam pacaran misalnya, kamu pernah berselingkuh. Di kemudian hari pacarmu mengetahui tabiat itu lagi, terus tiba-tiba dia nggak bisa kamu hubungi.

Saat itu seseorang sedang dalam puncak emosinya dan cenderung meninggalkan apa yang sebenarnya menjadi permasalahannya. Bisa jadi hanya menjadi jembatan untuk menenangkan emosi, tapi siapa sangka kalau justru ghosting adalah caranya untuk membalaskan rasa sakitnya terhadapmu.

3. Takut kedekatan

Advertisement
Photo by Pablo Heimplatz on Unsplash

Photo by Pablo Heimplatz on Unsplash via https://unsplash.com

Tidak semua orang memiliki rasa keterbukaan yang sama. Ada beberapa yang tertutup terhadap cerita-cerita hidupnya. Orang-orang seperti ini biasanya menjaga jarak dengan seseorang. Ia tidak mau untuk terlalu dekat, mungkin karena pernah mengalami trust issue sebelumnya.

Ketika kamu sudah mencoba menjalin relasi dengan seseorang. Makin lama obrolan makin dalam dan hubungan semakin dekat. Namun tiba-tiba tanpa peringatan, dia tidak bisa dihubungi. Situasi seperti itu nggak melulu salahmu, kok! Bisa jadi memang dia belum bisa untuk menerima seseorang lebih jauh lagi.

4. Ghosting menjadi jalan paling mudah

Photo by Joel Overbeck on Unsplash

Photo by Joel Overbeck on Unsplash via https://unsplash.com

Ini mungkin jadi alasan mereka yang memang malas atau tidak mempunyai kemampuan untuk menghadapi konfrontasi. Biasanya orang takut kalau obrolannya akan jadi awkward. Di pikirannya sudah terbayang skenario komunikasi yang tidak bisa berjalan lancar. Bahkan sesederhana tidak tahu harus memulai dari mana bisa membuat seseorang memutuskan untuk mencari jalan pintas. Pergi tiba-tiba tanpa aba. Baginya, usai.

5. Mereka sedang menghadapi kesulitan di kehidupan pribadinya

Photo by Verne Ho on Unsplash

Photo by Verne Ho on Unsplash via https://unsplash.com

Kita bisa bersepakat kalau menghadapi permasalahan hidup juga membutuhkan energi. Baik energi fisik maupun energi psikis. Kadang-kadang, hidup juga nggak melihat kita sedang menghadapi suatu permasalahan, eh tahu-tahu datang aja problem lain. Satu persatu datang tanpa mengetuk pintu, menyela tanpa paham adab mengantre.

Misalnya, sedang bingung-bingungnya menghadapi revisi skripsi tapi pacar ngambek karena nggak pernah ada waktu bertemu. Terus karena merasa energi sudah kadung melemah dan belum ada kesempatan charge ulang akhirnya kita memutuskan untuk menunda salah satunya. Jadilah kamu si pacar yang sedang kangen tapi justru ditinggal tiba-tiba.

Ditinggal tiba-tiba nggak akan pernah mengenakkan. Ada saatnya pikiran-pikiran buruk menghampiri. Aku salah apa ya? Kenapa kok dia tega? Gimana bisa keadaannya jadi begini? Mendadak banyak sekali pertanyaan-pertanyaan, yang sayangnya, sulit kalau dicari jawabannya sendirian. Belum lagi kalau kamu merupakan tipe orang yang mudah menangis, kepala hampir pasti pusing karena kebanyakan berurai air mata.

Bagaimana pun, ghosting bukan merupakan jalan yang baik untuk menyelesaikan suatu permasalahan. Pertimbangan emosi yang belum matang bisa menjadi dasar keputusan seseorang memilih cara tersebut. Dampak yang dibebankan kepada korban ghosting tidak diketahui akan mejadi sejauh apa.

Namun, komunikasi masih menjadi jalan yang lebih baik. Mungkin bisa dengan cara sederhana untuk meminta waktu sejenak menenangkan pikiran, barulah bersama-sama menyelesaikan permasalahan.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Sedang mencari dan akan terus begitu.

Editor

une femme libre

CLOSE