5 Pelajaran Penting yang Bisa Kamu Renungkan di Tengah Kehadiran Corona. Duh Jleb Banget!

pelajaran penting selama corona

Udah beberapa waktu belakangan ini perhatian kita tersita karena satu virus, ukurannya kecil, berbentuk matahari, dan mematikan. Yaa, itu julukan untuk Corona atau yang udah dipatenkan namanya jadi Covid-19. Banyak banget hal yang udah dilewatin selama 2 bulan ini di Indonesia pada saat salah satu dari masyarakatnya positif terjangkit virus nakal ini, terus pikiranku apa? Baru satu, baru satu, kalau udah banyak aku baru bakal takut. Dan, data-data soal para korban dari virus ini pun semakin banyak setiap harinya, terus pikiranku apa lagi?

Ah, belum ada di tempat aku tinggal, masih aman. Sampai pada akhirnya salah satu WNA yang sudah cukup berumur terlihat kejang di pinggir jalan ternyata beliau postif terjangkit virus ini. Jelas, pikiranku langsung kalang kabut, tiba-tiba aku jadi kayak ketabrak kereta kepanikan masal-akut-kencang-. Ya, media menyebarkan berita dengan sangat apik a.k.a menakutkan, berita hoax yang menyebar di sosial media (apa lagi hoax yang menyebar di kalangan ibu-ibu atau bapak-bapak) yang meresahkan, dan ditambah (jelas) ketakutanku pada apa pun yang aku lakukan akan menularkan virus itu ke tubuhku.

Tapi bukan hanya soal ketularan, ketakutanku lebih mengarah pada apa yang aku harus lakukan jika dunia ini berhenti bekerja?, dan saat itu pun terjadi dengan cepat. Ketakutanku terwujud sempurna ketika aku tau kalau satu per satu temanku bekerja dari rumah, sementara di rumahkan, di-PHK, unpaid leave, dan tempat kerjaku memberhentikan kegiatan operasional sampai waktu yang tidak ditentukan.         

Ya, bukan hanya aku yang ketakutan, ada kamu, dia, dan kalangan tertentu yang yang berpikir dan tau bahwa kami tidak mendapatkan fasilitas yang memadai bahkan cukup untuk karantina. Katakan lah jiwa misqueen ini sudah lelah bekerja, kini malahan tertimpa gajah mina. Tapi masih ada yang aku syukuri, banyak yang aku pelajarin meskipun masa ini belum terlewati dan pastinya cerita ini akan jadi misteri seru bagi cucu-cucu kamu di masa depan.

Kenapa tiba-tiba positif nih pikirannya? Terlepas dari seberapa aku religius, tapi ada keyakinan dalam diri aku tentang bagaimana memaknai makna, meskipun buruk tapi ada kebaikan dan meskipun baik tapi ada keburukan dan pasti ada hikmahnya. Beberapa hal yang bisa aku pelajarin juga mungkin udah kamu rasain duluan. Yuk, berbagi!

Advertisement

1. Kita jadi lebih peka dengan hal kecil

Saat tau virus ini menyerang siapa pun, berapa pun umurnya, apa pun gendernya, aku tau kalau aku bisa kena, temanku bisa kena, bahkan bosku pun bisa kena, dan apa yang aku lakukan? Mulai lebih peka terhadap diriku sendiri, mulai rogoh kocek untuk beli masker, hand sanitizer, dan sampai hal se-simple melatih diri biar rajin cuci tangan.

Aku pun merasa sikap cuekku harus kukurangi. Kayak kalau lihat tiang biasanya langsung peluk, lihat tembok langsung pegang, lihat kucing atau anjing maunya langsung peluk, makan nggak cuci tangan dan bilang biar itu jadi vitamin, semua hal simpel yang dulu aku pikir nggak berdampak apa pun sekarang jadi hal yang  menyeramkan.

Advertisement

Corona, kamu matahari kecil yang menampar kita semua.

2. Waktu berkualitas dengan keluarga

Advertisement

Pisah dari keluarga? Sama, aku juga. Sejak berita Corona menyeruak orang tua langsung panik, bawaannya nelfon, chat hoax (harus dikasih tau ya bagaimana cara mereka mengetahui itu berita hoax atau bukan), dan mau ketemu padahal kitanya ketar-ketir kalau kita jadi carrier.

Aku pun nemuin orang tua, agak heboh, begitu sampai langsung cuci tangan, cuci muka, ganti baju dan kalau nggak capek banget langsung mandi. Tapi ada perbedaan yang bener-bener signifikan saat ini, aku lebih perhatian, lebih pengertian, dan banyak waktu saat itu yang bisa aku luangin buat mereka.

Mulai dengerin cerita mereka yang berhenti bekerja lebih dulu, cerita tentang tanaman mereka, sampai becanda-becanda ga jelas. Saat pulang pun jadi momen sedih yang aku harus laluin. Selain ketemu orang tua, aku pun punya waktu yang banyak untuk kumpul sama kakakku, dengar keluhannya, nonton FTV azab-azab, sampai ghibahin tetangga.

Ya, sekarang corona kasih aku waktu buat kumpul dengan orang-orang terdekatku.

3. Melatih empati kita

Aku tau banyak banget usaha yang telah dilakuin sama pemerintah, orang-orang di bidang kesehatan, hingga selebriti untuk membantu meringankan kepanikan dan kesulitan yang dialami sejak masa virus kecil ini menyerang. Mulai dari penggalangan dana, pembagian masker dan hand sanitizer gratis, sampai kegiatan memesankan a.k.a membelikan makanan untuk para ojek online.

Corona kasih kita kesempatan untuk lebih perduli, untuk menatap ke satu titik yang sama, dan berjuang untuk kehidupan yang lebih baik. Buat kamu yang belum bisa melakukan apa pun? Nggak apa-apa, simpan bekalmu untuk kehidupanmu di hari selanjutnya, karena di sisi lain Corona juga kasih kita pelajaran untuk menolong diri lebih dulu dari siapapun. Sebab, dengan kamu berdiam diri di rumah kamu semakin meminimalisir kemungkinan untuk terjangkit dan menjadi kurir dari virus ini.

4. Latihan memutar otak

Control your finances

Control your finances via https://www.pexels.com

Efek dari virus Corona dan karantina untuk bidang perekonomian ini jelas-jelas kerasa banget, rantai uang kita terputus tiba-tiba. Aku yang awalnya was-was takut kehilangan pekerjaan dari kantor hingga pekerjaan freelance pun beneran kejadian satu per-satu. Bingung pasti, aku jadi harus putar otak untuk memenuhi semua kebutuhan aku dan bayar tagihan-tagihan. Sampai bantu teman untuk jualan makanan online dan aku lihat banyak banget influencer yang juga membantu promosi para UKM ini.

Satu kata, terima kasih! Ya, sekali lagi Corona kasih kesempatan untuk kita mutar otak untuk kehidupan saat ini dan juga berjuang untuk masa depan. Kamu matahari kecil yang kasih pelajaran kalau panas itu bisa membantu kehidupanku tapi juga bisa membuatku kesakitan.

5. Kita jadi bisa lebih fokus

Be creative!

Be creative! via https://www.pexels.com

Efek dari karantina diri ini juga bakal kasih kesempatan kamu untuk lebih fokus, fokus apa? Fokus belajar, fokus beribadah, fokus mengerjakan pekerjaan lainmu, dan pastinya fokus pada dirimu sendiri. Mungkin kamu salah satunya yang mengganggu pikiranku, ya kamu itu lho yang kasih gambaran betapa membosankannya di rumah tanpa kegiatan apa pun, kuharap kamu baca ya.

Kamu benar-benar berhasil menularkan kebosananmu kepada kita semua dan itu nggak baik! Fokus berkarya di sosial media boleh, tapi jangan biarkan hal buruk yang kamu rasain jadi bikin orang tertular dan mengambil jalan untuk membahayakan dirinya dan orang lain. Banyak kok influencer muda, kreatif yang buka kelas online dan gratis, kamu bisa belajar dan bagi hasilnnya di sosial media kamu. Ingat, yang lucu kemarin, belum tentu lucu hari ini.

Ambil lah pelajaran dari Corona, diri kamu sendiri bisa jadi virus buat orang lain.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Editor

une femme libre

CLOSE