5 Alasan Tak Perlu Hidup Berdasarkan Standar Orang. Hey Ini kan Hidupmu~

Hidup Berdasarkan Standar Orang

Berangkat dari kegelisahan akan diri sendiri yang bingung dengan arah tujuan hidup. Rasanya di umur 20-an ini apalagi zaman sekarang belum wisuda, belum kerja, belum nikah itu benar-benar definisi dari “hidup kamu gagal”.  

Rasa insecure dalam diri tuh seketika naik 100%. Di lingkup masyarakat sekarang misalnya, at least kita harus punya appearance yang mumpuni. Itupun belum cukup, perempuan yang cantik misalnya dia akan dianggap beruntung karena dengan fisiknya digadang-gadang bisa mendapatkan suami yang mapan kelak. Laki-laki yang good looking saja masih dianggap tidak mumpuni kalau belum bekerja atau mapan.

Lalu bagaimana jadinya dengan orang dengan tampang yang biasa saja, apalagi belum memenuhi kriteria “sukses” oleh masyarakat seperti wisuda, kerja atau menikah? Apa nggak disebut manusia gagal tuh?  Ada satu teman yang berceletuk “Eh, si A udah ngambil S2 di Singapura lho” seketika langsung ngerasa “Selama ini gua ngapain aja?”. Rasa insecure langsung melonjak jadi 180% dong.

Cuitan-cuitan di sosial media tentang bagaimana generasi millenial sukses di usia muda, para motivator muda yang mengklaim bahwa kita hanya perlu motivasi yang kuat dan berusaha keras dan itu benar adanya. Hanya saja, perlu diingat lagi  bahwa mereka  yang berbicara seperti itu adalah orang-orang dengan privilage yang tidak semua orang punya dan tidak semua orang bisa mendapatkan akses seperti yang mereka dapatkan. Orang-orang yang bermodalkan motivasi, belajar dan berusaha keras saja bisa dilewatkan dengan mereka yang punya “akses” lebih. 

Bagaimana dengan kita yang sedang merasa sangat tertekan di semester akhir ini bagaimana harus menyusun skripsi ditengah kondisi keuangan yang tidak stabil, permasalahn keluarga, sedangkan teman-teman yang lain sudah sidang, wisuda bahkan ada yang sudah melanjutkan S2 di luar negeri. Rasanya tetap tersenyum, memberikan selamat tapi tetap ada rasa miris, “Kapan bisa begini? Kapan bisa begitu?”.

“I belive we all need our own standards. Not standards set by others. Your own standard set yourself. But if you try to go by standards set by others, you’ll be unhappy your entire life” — Kim Sook

Adakah cara agar bisa berdamai dengan diri sendiri, dari gejolak tekanan yang dialami baik oleh lingkungan sekitar, orang tua, teman-teman maupun rasa tidak percaya akan diri kita sendiri?

Advertisement

1. Self love adalah kunci

self love

self love via http://https

Pertama, self love. Ini penting mengingat rasa insecure yang mucul itu akibat kurangnya rasa sayang kita terhadap diri sendiri. Tapi perlu diingat juga self love yang berlebihan tidak bisa membangun. Paksakan diri kamu untuk melakukan hal-hal kecil yang kamu sepelekan bisa jadi hal itu justru akan berdampak baik untuk kamu kedepannya. Misalnya bangun pagi, atau kebiasaan kecil yang buruk paksakan diri untuk berubah.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Editor

Not that millennial in digital era.

CLOSE