Terapi Kesehatan Dengan Gerakan Shalat

Shalat sudah lama kita kenal, mungkin sudah mengerjakannya selama bertahun-tahun. Namun bisa jadi hikmah-hikmah yang terkandung di dalamnya belum seluruhnya kita ketahui. Sebagian besar dari kita mungkin sudah mengetahui dua belas rukun shalat yaitu (1). berdiri (bila mampu) dan menghadap kiblat, (2) niat, (3) takbiratul ihram, (4) membaca surat al-Fatihah, (5) ruku’, (6) i’tidal, (7) sujud, (8) duduk diantara dua sujud, (9) duduk tahiyyat dan membaca tasyahud awal, (10) duduk tahhiyat dan membaca tasyahud akhir serta shalawat kepada Nabi Muhammad SAW, (11) mengucapkan salam, dan (12) thuma’ninah saat berdiri, ruku’, sujudm duduk dan salam. Shalat seseorang dianggap tidak sah apabila tidak memenuhi dua belas rukun tersebut.

Hikmah atau rahasia seperti apa yang terkandung dalam gerakan shalat kita? Sesungguhnya, berjuta mutiara hikmah dalam gerakan shalat dapat dipetik. Allah, sang Maha Pecipta, tahu persis apa yang sangat dibutuhkan oleh ciptaan-Nya, tidak terkecuali manusia. Di samping bernilai ketakwaan, setiap penggal gerakan shalat yang diperintahkan-Nya juga mempunyai manfaat besar bagi tubuh manusia.

Gerakan shalat dapat mengembalikan keseimbangan kerja jaringan, sistem, dan organ tubuh dengan melenturkan otot dan urat saraf, mengembalikan posisi saraf yang terjepit, mengaktifkan sistem pemanas tubuh dan sistem ekresi melalui keringat, membuka pintu tubuh melalui tombol getar, membiasakan pembuluh darah halus di otak mendapatkan tekanan tinggi, dan membuka pembuluh darah di bagian dalam tubuh (arteri jantung). Gerakan shalat juga dapat memperlancar peredaran darah, mencegah impotensi pada pria, memperindah postur tubuh terutama bagi wanita, meningkatkan kesuburan, dan mempermudah proses persalinan.

Namun demikian, hikmah-hikmah ini akan terungkap jika shalat yang kita lakukan khusyu’, thuma’ninah, kontinyu, dan konsisten.

 <>1. Berdiri & Takbir

Berdiri saat shalat mengandung hikmah yang luar biasa besar, yaitu melatih keseimbangan tubuh dan konsentrasi pikiran. Ketika kita mulai berdiri, tubuh terasa ringan karena berat tubuh tertumpu pada dua kaki. Punggung dalam keadaan lurus dan pandangan mata terpusat ke tempat sujud. Otot-otot punggung sebelah atas dan bawah dalam keadaan kendur dan pikiran dalam keadaan terkendali. Pusat otak atas dan bawah menyatu dan membentuk kesatuan tujuan.

Selain bisa melatih keseimbangan dan meningkatkan konsentrasi pikiran, hal tersebut juga merupakan cermin diri di hadapan Allah SWT. Posisi tubuh yang berdiri tegak namun kepala ditundukan ke tempat sujud mengisyaratkan bahwa kita diwajibkan tawadhu' atau rendah hati dan menghindari kesombongan. Kondisi ini juga gambaran saat kita berdiri di hadapan Allah SWT pada saat hari Pengadilan (Yaumud Din) nanti. Saat kita berhadapan dengan Allah SWT, saat itu pula pikiran kita akan menjadi tenang. Wajah kita tertunduk dan hati kita menjadi tentram.

Pada saat takbir kita mengangkat tangan sejajar dengan bahu atau telinga, secara otomatis kita membuka dada. Gerakan tersebut dapat membuat aliran darah dari pembuluh balik yang terdapat di lengan mengalir ke otak tepatnya ke bagian pengatur keseimbangan tubuh dan membuka mata serta telinga kita sehingga keseimbangan tubuh terjaga.

Sehubungan dengan gerakan takbir ini, seorang peneliti China "Dr. Yi Jing", mengungkapkan bahwa lima energi kosmos atau bioritmik tinggi (mayor) yang ada di alam raya sangat mudah diserap oleh tubuh pada tiap awal waktu shalat wajib. Energi tersebut masuk melalui saraf telapak tangan saat kita takbir. Gerakan takbir pada awal waktu shalat sangat tepat untuk menerima energi tersebut guna dikonsumsi oleh tubuh.

Karena waktu-waktu yang di tentukan itu bertepatan dengan waktu munculnya energi mayor, jika manusia patuh terhadap perintah Allah SWT maka keberuntunganlah yang akan mereka dapatkan.

<>2. Ruku'

Ruku' yang benar dilakukan dengan menekuk badan hingga 90 derajat dengan pinggul bagian belakang sebagai sudutnya. Punggung dan kepala lurus, kedua tangan bertumpu pada kedua lutut, dan pandangan mata tertuju ke tempat sujud. Ruku' yang sempurna dapat merawat kelenturan tulang belakang yang berisi saraf sentra tubuh manusia.

Ruku' juga dapat memelihara tuas sistem keringat yang ada di punggung, pinggang, paha, dan betis. Jika kita mengangkat kepala hingga sejajar dengan punggung dengan mata tertuju ke tempat sujud, tulang leher dan saraf memori yang ada di tengkuk akan terpelihara dengan baik. Gerakan ruku', berdiri dari ruku' (i'tidal), sujud, dan berdiri dari sujud adalah latihan pencernaan yang baik. Organ-organ pencernaan di dalam perut mengalami pemijatan dan pelonggaran secara bergantian akibat gerakan tersebut. Dampaknya, proses penceraan dalam tubuh akan lebih lancar.

<>3. I'tidal & Sujud

I'tidal adalah berdiri sejenak setelah ruku'. Pada saat kita mengangkat kedua tangan saat i'tidal, aliran darah dari kepala turun kebawah dan membuat pangkal otak yang mengatur keseimbangan mengalami kekurangan tekanan darah. Hal ini dapat menjaga saraf keseimbangan tubuh dan berguna untuk mencegah pingsan secara tiba-tiba.

Sujud adalah momentum dimana seorang hamba sangat dekat dengan Allah SWT.

Keadaan yang paling dekat antara hamba dengan Tuhannya adalah saat ia bersujud. Maka, perbanyaklah doa di kala sujud itu!

Demikian sabda Rasulullah SAW dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim. Dalam sujud, manusia seolah menundukan diri serendah-rendahnya di hadapan Sang Pencipta. Tetapi menurut Profesor Sholeh, seorang psikoneurolog dari Universitas Harvard, gerakan sujud sebenarnya mengantarkan manusia pada derajat setinggi-tingginya. Mengapa? karena pada saat sujud, posisi jantung kita berada di atas kepala. Dengan melakukan sujud secara rutin, pembuluh darah di kepala terlatih untuk menerima banyak pasokan darah. Otak akan mendapatkan pasokan darah kaya oksigen yang dapat memacau kerja sel-selnya sehingga meningkatkan kecerdasan dan daya pikir. Inilah yang dimaksud Profesor Sholeh dengan mengangkat manusia pada derajat setinggi-tingginya.

Ketika sujud darah tidak hanya mengalir kencang ke kepala namun juga ke mata, telinga, leher, pundak, dan hati. Cara seperti ini efektif untuk membongkar sumbatan pembuluh darah di jantung sehingga resiko terkena penyakit jantung koroner dapat diminimalisir. Sujud juga dapat memperindah postur tubuh terutama pada kaum hawa. Saat sujud, beban tubuh bagian atas (dari panggul hingga kepala) bertumpu pada lengan hingga telapak tangan. Saat kedua lengan dikembangkanm seketika terjadi kontraksi pada otot dada. Hal ini akan memperindah bentuk dada dan memperbaiki fungsi kelenjar air susu.

Seorang Neurolog dari Saint Edwards University Texas, Dr. Fidelma O'Leary, memeluk Islam setelah menemukan beberapa rahasia dibalik gerakan shalat, terutama sujud. Temuannya konon nyaris tidak bisa diterima akal pikiran manusia. Ia sangat kagum dengan rahmat dan anugrah Allah SWT yang tersimpan dibalik ritual shalat. Ketika ditanya tentang apa rahasia itu dan bagaimana ia bisa tertarik memeluk islam, wanita paruh baya itu berkata bah pada saat ia melakukan penelitian terhadap saraf manusia ia menemukan sejumlah urat saraf yang sangat halus di dalam otak yang tidak bisa dimasuki darah kecuali dengan bersujud. Urat tersebut memerlukan darah untuk beberapa saat saja sesuai dengan waktu dan kadar shalat lima waktu yang diwajibkan dalam agama Islam.

Darah tersebut diperlukan agar kita dapat berpikir lebih jernih dan bertindak lebih arif. Demikianlah keagungan ciptaan Allah SWT. Dr. Fidelma berkata "Kejadian manusia ini sebenarnya adalah untuk menganut agama Islam sepenuhnya karena fitrah kejadiannya telah dikatikan oleh Allah SWT dengan agama yang indah ini."

Meski akal manusia berfungsi secara normal, jika ia enggan mengerjakan shalat maka boleh jadi pada saat-saat tertentu ia akan kehilangan pertimbangan ketika dituntut membuat keputusan. Itu sebabnya, terkadang manusia tidak segan melakukan hal-hal yang bertentangan dengan fitrah kejadiannya meski akal mereka tau bahwa hal tersebut tidak sesuai dengan hati nurani mereka. Hal ini terjadi karena otak tidak lagi bisa mempertimbangkan suatu masalah secara lebih jernih dan bijak.

<>4. Duduk
Duduk Dalam Shalat

Duduk Dalam Shalat via http://www.ukhtiindonesia.com

Dalam shalat kita mengenal tiga macam duduk, yaitu duduk diantara dua sujud, duduk tahiyyat awal dan duduk tahiyyat akhir. Menekuk kaki dan jari-jarinya saat kita duduk di antara dua sujud dapat menyeimbangkan sistem elektrik dan saraf keseimbangan dalam tubuh. Sementara itu, posisi duduk tahiyyat awal jika dilakukan agak lama akan mengaktifkan kelenjar keringat sehingga dapat mencegah pengapuran. Pembuluh darah balik di atas pangkal kaki juga akan tertekan sehingga darah memenuhi seluruh telapak kaki dan membuat pembuluh darah di pangkal kaki mengembang. Gerakan ini akan menjaga agar kaki bisa menopang tubuh secara optimal.

Pada posisi duduk tahiyyat akhir, tumit kaki kiri menekan pangkal paha kanan bagian dalam. Posisi duduk seperti ini dapat memperbaiki dan menjaga kelenturan saraf keperkasaan yang banyak terdapat di pangkal paha bagian dalam dan cekungan lutut hingga ibu jari kaki. Saraf keperkasaan yang lentur akan mencegah impotensi, diabetes, prostate, dan hernia. Posisi duduk tahiyyat akhir lebih baik daripada duduk bersila. Dalam ilmu yoga, duduk seperti ni berguna untuk membongkar pengapuran di kaki kiri. Posisi duduk tersebut juga membuat saraf kesimbangan yang berhubungan dengan saraf mata terjaga dengan baik.

<>5. Gerakan Salam

Gerakan salam dapat bermanfaat untuk menjaga kelenturan urat leher. Konstraksi otot-otot di kepala akan menghasilkan energi panas dan zat-zat yang diperlukan untuk rehabilitasi jaringan yang rusak. Salam dengan menengok ke kanan dan ke kiri secara maksimal akan mencegah penyakit kepala dan tengkuk kaku.

Uraian tentang rahasia dan manfaat shalat diatas hanyalah sebagian kecil dari jutaan mutiara himah yang dapat kita petik dari shalat. Terbukanya satu demi satu hikmah shalat akan mempertebal iman dan takwa kita kepada Allah SWT, Sang Pencipta Alam dan semesta.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE