7 Tips Ampuh Membentengi Diri dari Rasa iri Ketika Melihat Potret Kehidupan Orang Lain di Media Sosial

membentengi diri dari rasa iri

Pernahkah kamu merasa tersaingi saat orang lain menunjukkan pencapaian tertentu dalam hidupnya di media sosial? Merasa tersaingi, iri, dan minder memang sifat yang secara alami ada dalam diri manusia. Pada dasarnya manusia memiliki sifat kompetitif sehingga ingin selalu menunjukkan apa yang dimiliki atau apa yang telah dicapai oleh dirinya kepada orang lain.

Perasaan-perasaan negatif yang muncul saat melihat potret kehidupan orang lain yang seakan-akan selalu tampak bahagia harus bisa kita atasi. Jangan sampai timbul rasa frustasi karena merasa tak bisa seperti orang lain, sebab hal yang demikian dapat mengganggu kesehatan mental dan perkembangan diri kita. 

Nah, agar tidak merasa semakin terpuruk yuk bentengi diri kita dengan hal-hal berikut ini.

1. Jangan berasumsi berlebihan

Photo de Juan Pablo Serrano Arenas provenant de Pexels

Photo de Juan Pablo Serrano Arenas provenant de Pexels via https://www.pexels.com

“Enak banget yah jadi dia, pasti gak pernah ngalamin hal-hal menyedihkan kaya aku.”

“Orang kayamah bebas.”

“Bahagia banget kayanya apa-apa diturutin.”

Hey, jangan berasumsi berlebihan. Setiap hal yang sering ditunjukkan orang lain di media sosial tidak  semuanya menggambarkan kehidupan yang sebenarnya. Orang yang tampak bahagia di media sosial, bisa saja dia sedang berduka di kehidupan nyata. Misalnya, orang yang tampak menikmati kehidupannya dengan uang melimpah di tangannya bisa saja dia adalah orang yang tak pernah mendapatkan kasih sayang orang tuanya. “Aku punya uang, tapi aku tak punya keluarga,” seperti itulah yang dikatakan salah satu tokoh dalam drama korea berjudul The Good Detective.

2. Tidak usah membanding-bandingkan kehidupan kita dengan kehidupan orang lain

tak usah membanding-bandingkan

tak usah membanding-bandingkan via http://pexels.com

Tanpa dibandingkan pun jelas ada perbedaan antara hidup yang kita jalani dengan hidup yang orang lain jalani. Orang lain bisa jalan-jalan, tapi kita bisa duduk membuat sebuah karya yang bisa memberi manfaat bagi orang lain. Orang lain bisa makan di tempat yang mewah, tapi kita bisa makan di tempat yang murah tapi jauh lebih indah kebersamaannya.

Misalnya di ruang makan, di situ berkumpul Ayah dan Ibu kita serta seluruh saudara-saudara kita. Intinya, setiap orang memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Kita bisa bahagia dengan cara kita masing-masing. 

3. Batasi penggunaan media sosial

Photo de Tracy Le Blanc provenant de Pexels

Photo de Tracy Le Blanc provenant de Pexels via https://www.pexels.com

Membatasi diri dari menggunaan media sosial itu perlu. Selain menimbulkan dampak negatif pada kesehatan penggunaan media sosial secara berlebihan juga banyak menyita waktu produktif kita. Banyak hal yang bisa kita lakukan untuk membuat diri kita lebih produktif ketika memiliki banyak waktu luang. Misalnya dengan membaca buku, menulis, mengerjakan tugas, memasak, dan hal positif lainnya.

4. Hindari akun media sosial yang menjadi pemicu timbulnya rasa iri pada diri kita

Photo de Retha Ferguson provenant de Pexels

Photo de Retha Ferguson provenant de Pexels via https://www.pexels.com

Jika tidak mau terus-terusan merasa iri dan sakit hati, hindari saja. Hal ini dilakukan bukan karena kita benci terhadap orang lain, tapi semata-mata untuk menjaga perasaan kita. Dengan tidak melihat akun yang kerap kali menimbulkan rasa iri pada diri kita, perasaan kita akan lebih tenang dan tidak terusik.

Saat ini beberapa media sosial sudah menyediakan fitur hide yang bisa digunakan ketika kita merasa bahwa postingan orang lain sudah mulai membuat kita resah, iri, dan minder. Jika fitur hide ini masih kurang membantu, kita bisa menghapus kontak atau unfollow media sosialnya.

5. Habiskan waktu bersama orang-orang yang kita sayangi

berkumpulah dengan orang-orang yang kita sayangi

berkumpulah dengan orang-orang yang kita sayangi via http://pexels.com

Sering kali kesibukan membuat intensitas pertemuan kita dengan keluarga menjadi berkurang. Saat memiliki banyak waktu luang, daripada digunakan untuk melihat-lihat postingan orang lain di media sosial lebih baik digunakan untuk berkumpul dan bercengkrama dengan orang-orang yang kita sayangi. Misalnya dengan mengadakan acara makan nasi liwet, nonton bareng, atau bersepeda bersama.

6. Sebarkan hal-hal baik yang terjadi dalam kehidupan kita

serbarkan kebaikan

serbarkan kebaikan via http://pexels.com

Terkadang cara untuk melawan kesombongan adalah dengan kesombongan pula. Tapi jangan ditafsirkan negatif ya. Ketika orang lain pamer dengan kekayaanya, barang-barang baru yang dimilikinya atau pencapaian dalam hidupnya kita pun berhak untuk menyebarkan hal-hal baik yang terjadi dalam hidup kita namun dengan niat dan tujuan yang baik. Bukan untuk berlagak sombong apalagi merendahkan orang lain. Tapi hal ini juga harus tetap dibatasi.

7. Berpikir positif tentang orang lain

Photo de mellamed provenant de Pexels

Photo de mellamed provenant de Pexels via https://www.pexels.com

Lawan pikiran negatif dengan berupaya memunculkan pikiran positif. Jadi, jangan mudah memikirkan hal-hal negatif tentang orang lain. Anggap saja orang yang pamer itu sedang berbagi kebahagiaan dengan kita. Jadikan setiap postingan yang kita lihat sebagai motivasi atau ajang untuk memperbaiki kualitas diri kita.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Editor

une femme libre