Menjadi Korban Bullying Itu Tidak Mengenakkan. Berikut Tipsnya Agar Anak Terhindar dari Bullying!

Hampir setiap anak pernah menjadi korban bullying yang dapat menimbulkan berbagai efek dan dampak negatif

Bullying merupakan salah satu bentuk kekerasan yang dilakukan oleh satu atau sekelompok orang dengan sengaja melakukan tindakan-tindakan yang bersifat negatif secara berulang kali yang tujuannya adalah menyakiti, merendahkan, atau menjatuhkan harga diri orang lain. Bentuk bullying juga sangat beragam, mulai dari bentuk fisik seperti pukulan, verbal seperti ejekan, memaki-maki; maupun psikologis seperti pengabaian atau mengisolasi orang lain.

Sebagian orang pasti pernah menjadi korban bullying. Saya akan berbagi pengalaman saya yang pernah menjadi korban bullying. Saya berasal dari keturunan Chinese Medan dan sejak kecil saya dibesarkan di lingkungan yang begitu harmonis. Di sana, saya mendapat banyak pelajaran mengenai kesederhanaan. Sejak kecil saya tidak menguasai Bahasa Indonesia seperti anak-anak lain, saya hanya fasih berbicara Bahasa Hokkian (Medan).

Pada Tahun 2014, keluarga saya memutuskan untuk pindah ke Jakarta, dan saya terpaksa untuk pindah ke sekolah baru, tepatnya di salah satu SMP di Jakarta. Awal pertama saya masuk sekolah semua terlihat baik-baik saja, namun setelah 7 hari berlalu, saya selalu menangis dan takut untuk pergi sekolah karna teman-teman baru yang selalu membully saya. Ketika saya berbicara, mereka selalu menertawai saya, hampir setiap hari nya mereka mengatai saya, “Dasar cina! Ngomong Bahasa Indonesia aja masih berantakan!”.

Sejak saat itu saya merasa depresi dan gelisah, yang tadinya saya periang menjadi pemurung, saya pun juga kehilangan nafsu makan. Sampai ketika kedua orang tua saya melihat perubahan perilaku saya yang sangat drastis. Saya pun mengumpulkan keberanian saya untuk menceritakan semua yang teman-teman saya lakukan. Dan akhirnya orang tua saya pun memutuskan untuk memindahkan saya ke sekolah baru. Saya belajar beradaptasi dengan lingkungan baru, dan berkat bantuan teman-teman baru saya yang selalu menerima kekurangan saya bahkan mengajari saya, semuanya berjalan dengan baik hingga saya lancar berbicara bahasa Indonesia.

Lewat peristiwa tersebut saya pun mengetahui banyak fenomena sosial. Hampir setiap anak pernah menjadi korban bullying yang dapat menimbulkan berbagai efek dan dampak negatif, di antaranya adalah depresi, cemas, rendah diri, sulit tidur, Ingin menyakiti diri sendiri, atau lebih buruknya yaitu keinginan untuk bunuh diri.

Berikut tips kepada Orang tua dan anak jika anak menjadi korban bullying:

Advertisement

1. Lapor pada pihak berwenang

ilustrasi bullying

ilustrasi bullying via http://ntmcpolri.com

Ketika anda menjadi korban bullying segera laporkan kepada pihak berwenang dan orang tua, jangan takut untuk melapor karna itu akan merugikan diri anda sendiri dan membuat perilaku menjadi semakin agresif. Anda juga dapat berbagi pengalaman bersama teman anda yang pernah menjadi korban bullying, karna itu dapat membantu anda bangkit dan mengatasi masalah bullying.

2. Anak harus percaya diri

ilsutrasi bullying

ilsutrasi bullying via http://antaranews.com

Percaya diri sangat penting, karena ketika kita merasa malu dan mudah takut maka orang lain pun akan mudah merendahkan kita, oleh sebab itu kita harus percaya diri karena setiap orang memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing untuk saling melengkapi dan menghargai satu sama lain, dan juga berani melawan, karena ketika kita diam, para pembully akan senang dan akan semakin menindas, maka dari itu kalian harus bangkit dan berani melawan secara verbal.

Advertisement

3. Memperhatikan tanda-tanda anak menjadi korban bullying

ilustrasi foto

ilustrasi foto via http://islamidia.com

Orang tua dan guru harus selalu peka melihat tanda-tanda ketika anak menjadi korban Bullying. Misalnya, seperti baju seragam anak yang robek, anak terlihat murung, nafsu makan menurun, ketakutan untuk pergi sekolah, atau hal-hal lain yang terlihat tidak nyaman. Jika anak mengalami Bullying, orang tua dan guru dapat mengambil tindakan yang tegas untuk situasi tersebut.

4. Ajari anak bagaimana menghadapi bullying

ilustrasi bullying

ilustrasi bullying via http://hipwee.com

Mengajari anak bagaimana cara menghadapi perilaku bullying adalah hal yang sangat penting untuk dilakukan. Seperti: harus percaya diri, berani melawan. Menurut peneliti bidang perilaku manusia dari Amerika Serikat, pelaku Bullying tidak akan menyerang anak yang bisa memberikan perlawanan balik, dengan begitu pelaku bullying akan takut dan mundur.

5. Ambil tindakan tegas jika anak menjadi korban bullying

ilustrasi bullying

ilustrasi bullying via http://kompasiana.com

Di mana pun dan kapan pun, orang tua dan guru harus selalu memantau keadaan anak dan mengambil keputusan yang tepat. Seperti: pindah sekolah, atau belajar dirumah (Home Schooling), selalu mengecek kondisi anak, bahkan memberikan perhatian khusus, untuk menyembuhkan trauma anak akibat bullying.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE