Untukmu yang Kupanggil Ibu, Kendati Asalku Bukan dari Rahimmu

 

“Kasih ibu sepanjang masa, kasih anak sepanjang galah.”

Ibumu memang jadi malaikat pelindung dalam kehidupanmu. Sejak bentukmu masih seperti butiran remah nasi, ia sudah melindungimu dalam rahimnya dengan penuh kasih sayang. Setelah kamu lahir dan beranjak dewasa, rupanya ada sosok ibu lain yang memang tidak melahirkanmu namun setia mencurahkan kasih sayangnya padamu.

Dialah ibu gurumu, yang kau panggil ibu kendati kamu tidak berasal dari rahimnya.

 <>1. Dia yang Membimbingmu Mengenal Huruf dan Belajar Arti Kehidupan.
Ingat hari pertama ketika kamu duduk di bangku sekolah?

Ingat hari pertama ketika kamu duduk di bangku sekolah? via http://Greatbigcanvas.com

Kamu di masa kecil memang lucu, polos dan menggemaskan. Kepolosanmu kadang membuat kamu ngeyel dan sulit diajari hal-hal baru. Tapi dia yang kau panggil ibu di sekolah, akan tersenyum sembari mengajarimu mengenal huruf satu demi satu.

Sekarang kamu tumbuh menjadi pribadi yang kuat dan cerdas. Kalau kamu bisa membaca artikel ini, sudah sepatutnya kamu berterimakasih pada ibu gurumu.

<>2. Ketika Kamu Menangis Tersedu-sedu.
Mungkin ada hal berat yang kamu rasakan ketika kamu menuntut ilmu

Mungkin ada hal berat yang kamu rasakan ketika kamu menuntut ilmu via http://Ngeeannpoly.tumblr.com

Ada banyak hal sepele di masa kecil yang bisa membuatmu menangis tersedu-sedu dengan suara bak speaker Masjid. Mungkin saja kamu menangis karena mengompol di celana, karena teman sebangku yang merusak pensil barumu atau karena buku yang sobek saat terlalu semangat menghapus tulisan. Melihatmu menangis, biasanya dia akan tertawa kecil sebelum menghampirimu.

“Tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan jika kamu punya kepala yang dingin, nak.”

Begitulah kira-kira segala pertolongan kecil darinya mendukungmu untuk bersekolah dengan lancar setiap hari.

<>3. Manusiawi Kalau Dia Pernah Marah.
Marah itu tentu ekspresi kekesalan atau kekecewaan.

Marah itu tentu ekspresi kekesalan atau kekecewaan. via http://Eblog.yuriyandinna.com

Kesabarannya mungkin tergerus habis oleh masalah pribadi atau oleh persoalan gaji yang tak mencukupi. Manusiawi kalau dia pernah marah karena kenakalanmu di kelas. Kamu mungkin tidak bisa merupakan kemarahannya atau bahkan sakit hati karena kemarahan tersebut.

Tapi percayalah kalau kemarahan dari mulutnya secara tidak langsung akan membentukmu menjadi pribadi yang lebih tahan banting. Jika kamu sudah mampu menganggap omelannya sebagai bentuk perhatian, berarti kamu sudah semakin siap menghadapi tantangan lain yang jauh lebih besar lagi.

<>4. Betapa Kesal dengan Setumpuk Tugas Darinya.
Tumpukan tugas darinya membuatmu seakan tak bisa bernapas

Tumpukan tugas darinya membuatmu seakan tak bisa bernapas via http://morguefile.com

Hari ini ada ulangan bahasa Indonesia, tapi dia malah memberimu 5 halaman PR MTK dan tugas untuk mengumpulkan makalah Kimia. Kamu merasa begitu kesal dan tersiksa dengan setumpuk tugas darinya. Bahkan kerap kali ia tak sempat menyentuh PR dan tugas yang sudah kamu kerjakan setengah mati.

Walaupun ia tidak sempat memeriksa tugas-tugas yang sudah kamu kerjakan, tapi tugas itu secara tidak langsung sudah membentuk kepribadianmu yang sigap dan disiplin. Setumpuk tugas darinya tidak berarti apa-apa kalau dibandingkan dengan persaingan ketat yang nanti kamu temui di dunia nyata.

<>5. Asalnya Bukan dari Zamanmu Sekarang.
Kendati dia lebih senior, dia tetap belajar hal baru seperti kamu.

Kendati dia lebih senior, dia tetap belajar hal baru seperti kamu. via http://morguefile.com

Waktu ia bersekolah atau mengajar di tahun-tahun pertamanya, mungkin belum ada teknologi internet canggih seperti saat ini. Asalnya bukan dari zamanmu sekarang. Tapi ia akan berusaha keras mengikuti perkembangan zaman demi beradaptasi dengan kecerdasanmu yang lebih modern.

Perlahan tapi pasti ia mempelajari perkembangan teknologi, seperti halnya kamu di masa kecil yang tertatih-tatih belajar hal-hal baru. Semangat dan dedikasinya tidak pernah luntur hanya karena perkembangan teknologi yang super cepat.

Niscaya ia akan selalu bisa mendampingimu untuk belajar hal-hal baru selama ia masih memiliki tenaga dan kesungguhan hati pada dunia pendidikan.

<>6. Perhatiannya yang Besar Menjadi Pemicu Semangat Bagimu.
Masih ingat kalimat terakhir yang ia ucapkan padamu?

Masih ingat kalimat terakhir yang ia ucapkan padamu? via http://Eblog.yuriyandinna.com

Tidak jarang ia menegurmu di chat Facebook atau BBM ketika melihat kamu belum tidur hingga larut malam. Ia juga sering memberi nasihat agar kamu menjaga kesehatan menjelang ujian. Perhatiannya begitu besar, meski mungkin kamu lebih sering tidak menyadarinya.

“Ven, kok belum tidur? Udah malem lho”

“Iya bu, sebentar lagi nih lagi dengerin lagu.”

“Jangan tidur malem-malem, ya. Harus jaga kesehatan lho.”

Bukan omong kosong semata yang ingin ia sampaikan demi kamu. Tapi setiap nasihat yang keluar dari mulutnya akan jadi bekal istimewa yang membuatmu tersenyum di masa depan nanti.

<>7. Senyum Di Wajahnya Melihat Kesuksesanmu.
Semangat dan dedikasinya pasti tak pernah pudar.

Semangat dan dedikasinya pasti tak pernah pudar. via http://Studentnursejourney.com

Setelah ayah ibumu yang berbangga hati dengan kesuksesanmu, masih ada dia yang kau panggil ibu yang juga akan tersenyum lebar melihat kamu. Kamu yang dulu begitu kecil dan polos, tanpa terasa sudah tumbuh dewasa dan memilih jalan hidupmu sendiri.

Saat kamu meluangkan waktu untuk menemuinya di sekolah, dia masih sama seperti dia yang kamu kenal dulu. Masih dengan senyuman hangat atau cipika cipiki yang mendarat di pipimu untuk melampiaskan rasa kangen yang memuncak.

“Kadang-kadang kamu mungkin tidak menyadari kalau malaikat pelindungmu tak bersayap.”

Dia yang kau panggil ibu itu bisa jadi adalah salah satu malaikat yang dikirimkan Tuhan dalam kehidupanmu. Berterimakasihlah padanya selagi kamu masih punya kesempatan. Sebab dia yang kau panggil ibu tak selalu berarti dia yang kau tempati rahimnya, tapi bisa juga dia yang setia mendampingi tumbuh kembangmu.

 

Tantangan ini mungkin bisa kamu lakukan sekarang juga...

Beranikah kamu share artikel ini pada akun media sosial ibu gurumu? 

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Day-dreamer, Night-thinker, Black Enthusiast :)

7 Comments

  1. Betapa bersyukurnya seorang ibu yang memiliki anak seperti ini sekalipun ia tidak terlahir dari rahimnya. Anak-anak seperti ini pastilah bukan anak biasa. Ia malaikat kecil yang dikirim Tuhan untuk menyadarkan setiap ibu bahwa di telapak kakinyalah surga itu berada. Menyadarkan setiap ibu untuk memberikan surga kepada setiap anak yang dititipkan Tuhan kepadanya meskipun ia tidak terlahir dari rahimnya.