Woman of Dignity: Pesan Kehidupan Kasta Bawah Menjadi Wanita Kelas Atas

1. Pembatas kasta antara miskin dan kaya

Photo by bebekpo via http://bebekpo.com

KDrama Woman of Dignity berfokus pada kehidupan kalangan kasta atas (kaya) dan keinginan kasta bawah (miskin) untuk menaiki tangga kehidupan kalangan atas, demi mendapatkan materi dan kekayaan untuk merubah kehidupan. Keserakahan Park Bok Ja dilatarbelakangi oleh kemiskinan yang terjadi selama berpuluh-puluh tahun dalam hidupnya. Bok Ja berfikir bahwa, kekayaan akan mengubah kehidupannya. Namun, segala hal yang diperoleh oleh kasta atas tidak dengan mudah dijangkau oleh kasta bawah. Hal ini dikarenakan, setiap kesuksesan dan kekayaan harus diperoleh dengan cara yang adil dan usaha yang maksimal. Ayah mertua Woo A Jin, Mr.Ahn menceritakan dirinya kepada Bok Ja, masa lalunya yang bekerja keras sehingga bisa membuka perusahaan dan pabrik tissue Daesung. Apabila kasta bawah menaiki tangga kehidupan kasta atas dengan kecurangan dan kelicikan, serta mengambil hak yang bukan seharusnya milik kasta bawah, maka kehancuran akan datang sebagai jawaban akhir.

2. Jangan meruntuhkan kepercayaan yang diberikan oleh seseorang

Photo by pinterest.com via https://www.pinterest.com

Park Bok Ja digambarkan sebagai wanita yang berambisi untuk menjadi wanita kelas atas. Sehingga, Bok Ja menggunakan kepolosan dan kelicikannya untuk mendekati Woo A jin dan menjadi perawat yang kemudian merangkak menjadi istri ayah mertua A jin, Mr.Ahn. Bukannya membalas kebaikan yang diberikan oleh A Jin, Bok Ja malah mengkhianati kepercayaan A Jin. Bok Ja bahkan membawa masalah baru ke dalam keluarga tersebut, dengan mengambil seluruh saham perusahaan setelah berhasil merayu Mr.Ahn. Namun, pengkhianatan Bok Ja berakhir dengan pembunuhan Bok Ja yang dilakukan oleh salah satu anggota keluarga. Pembunuhan Bok Ja merupakan hukuman sekaligus peringatan bahwa, sesuatu harus berada pada tempatnya. Jika seseorang mengambil tempat tersebut, maka akan ada hal yang tidak terduga terjadi di luar kendali.

3. Kekayaan bukan jaminan kebahagiaan

Photo by hacinema.net via https://www.hancinema.net

Meskipun Bok Ja telah mendapatkan kekayaan dan materi, setelah mengambil alih perusahaan milik Mr.Ahn. Namun, hal tersebut tidak membuat kehidupannya bahagia. Kenikmatan materi dan kekayaan tersebut hanya berlangsung sementara. Sedangkan rasa bersalah menghantui Bok Ja dan merasa telah menghancurkan kehidupan orang lain.

4. Perselingkuhan selalu berakhir dengan kehancuran

Photo by kdramamemories.wordpress.com via https://kdramamemories.wordpress.com

Tidak hanya suami A Jin yang berselingkuh, namun juga wanita-wanita kelas atas. Sahabat-sahabat A Jin yang terlihat normal ternyata memiliki permasalahan rumah tangga yang rumit dan memutuskan untuk berselingkuh. Perselingkuhan suami A Jin dengan guru seni anaknya membawa perselingkuhan tersebut pada kehancuran. Guru seni yang dibantu oleh A Jin dalam mencapai kesuksesannya malah menusuk A Jin dari belakang. Meskipun perselingkuhan tersebut terus ditutupi, namun lama-kelamaan juga akan diketahui. Sikap pintar dan bijak A Jin berhasil memberikan pelajaran bagi suaminya dan guru seni tersebut. Karena bagaimana pun, hubungan yang dimulai dengan tidak baik maka, akan berakhir dengan cara yang tidak baik pula.

5. Terkadang, anak jauh lebih dewasa dalam bersikap dibandingkan orangtua

Photo by dramabeans.com via https://www.dramabeans.com

Karakter Ahn Jae Suk, anak perempuannya yang manis memberikan sikap yang dewasa dalam menyikapi hubungan buruk antara kedua orang tuanya yang memilih untuk bercerai. Bahkan Ahn Jae Suk menjadi sangat dewasa untuk mengerti kondisi yang terjadi diantara kedua orang tuanya. Sehingga, umur bukanlah jaminan bahwa seseorang akan bersikap dewasa.

Itulah 5 pesan moral yang disajikan dalam serial drama korea Woman of Dignity.