Kebaikan Si Melankolis, Sensitif dan Gampang Nangis yang Buatnya Jadi Sosok Kuat dalam Hidup

kebaikan si gampang nangis

Masa begitu saja nangis, lemah banget sih jadi orang!

Kamu yang mudah sekali menangis pasti sudah tak kaget kalau dibilang payah lah, melempem lah, bahkan lebay. Tangismu dianggap cerminan dirimu yang tak bisa tegar. Kadang juga dinilai sebagai bentuk dari cari muka dan belas kasih ke orang-orang di sekitar. Padahal kamu menangis murni karena tak bisa menahan perasaan haru dalam dirimu ini. Kamu menangis karena banyak alasan dan tak harus selalu sedih. Kadang terlalu bahagia pun kamu menangis, begitupula saat merasa takut atau sekadar khawatir.

Tapi yang pasti kamu si melankolis, sensitif dan mudah menangis tak selemah penilaian orang. Justru kamu bisa saja lebih baik secara mental dari mereka yang menilaimu. Karena di balik perasaan tenang setelah menangis, beberapa kebaikan inilah yang diam-diam didapat oleh psikismu.

1. Kelihatannya lemah, tapi menangis justru buatmu lebih mudah melepas stres atau lelah

menangis biar tak lagi lelah dan stres via www.pexels.com

Saat orang beranggapan, menangis bagian dari kelemahan. Ilmu pengetahuan justru membuktikan jika menangis adalah katarsis atau proses kelegaan emosionalmu setelah mengalami kemelut. Sementara air matamu sendiri itu sebuah terapi. Dibuktikan lagi dengan penemuan ahli biokimia tiga puluh tahun yang lalu, bahwa air mata emosional membawa lebih banyak protein, dibandingkan dengan air mata yang keluar saat kamu memotong bawang. Dari sana menunjukkan adanya perubahan dalam tubuhmu tak hanya fisiologis tapi juga psikologis.

Seorang peneliti psikolog Alex Goetz yang juga pendiri General Health Inc, juga menerangkan Air matamu ini membawa tujuan penting. Sebab air mata emosional yang tercurah saat perasaan harumu terlalu dalam, pun membuat hormon stres dari dalam diri ikut keluar. Coba diingat kembali, betapa lega perasaanmu setelah dirimu menangis hingga tersedu-sedu. Bukankah pikiranmu pun menjadi lebih ringan setelahnya?!

2. Setidaknya mengeluarkan segala kesedihan, mencegah mentalmu mengalami kerusakan

menangis via www.pexels.com

Kanapa harus malu saat sedih atau menangis? Sementara mengakui perasaan haru ini jauh lebih baik dari menghindar atau mengabaikannya yang justru berpotensi merusak kesehatan mentalmu. Semakin kamu menepis rasa-rasa sedih itu, akan semakin sering pula dirimu mengalami kecemasan bahkan depresi. Parahnya lagi saat berusaha mencegah dirimu menangis, tak hanya produktivitasmu yang berkurang, tapi kamu pun mulai melakukan melakukan kebiasaan tak sehat seperti tidur hingga larut malam.

Sedangkan menangis justru memberi kesempatan dirimu untuk lebih kuat serta lebih berani lagi. Tak hanya berani menghadapi masalah, tapi juga merangkul emosimu sendiri. Ibaratkan saja sedih sebagai sisa metabolisme  yang jika dikeluarkan otomatis membuat tubuhmu lebih sehat.

3. Air mata bisa jadi simbol perasaanmu yang terluka, tapi bisa juga jadi obat yang mujarab untuk menyembuhkannya

menangis via www.pexels.com

Biarkan orang tahu seberapa sakit perasaanmu lewat tangisanmu. Tapi biarkan juga orang melihat seberapa hebat air matamu ini, karena diam-diam menjadi obat yang menyembuhkan luka itu sendiri. Seperti yang dikatakan Profesor Roger Baker dari Bournemouth University, bahwa menangis itu transformasi distres menjadi sesuatu yang lebih terbuka, sekaligus proses untuk mengurangi perasaan trauma. Implikasinya sendiri, yaitu ketika menangis karena alasan emosional, dirimu pun melakukan proses penyembuhan emosional. Air matamu memang melambangkan perasaan sakit dalam bentuk fisik. Tapi air mata ini pula yang mempercepat pemulihan sakit itu.

4. Menangis buatmu lebih manusiawi, sebab melambangkan kedekatan emosionalmu dengan apapun yang ada di sekitarmu ini

kamu bisa tahu siapa yang teman susungguhnya via unsplash.com

Tak ada yang salah dari menangis. Sebab ini bagian dari sisi manusiawimu, bisa dibilang air matamu adalah representasi positif dari dirimu. Dari air mata juga hubungan emosionalmu dengan lingkungan serta orang-orang di sekitar bisa terlihat. Menangis di depan orang memang terkesan mengekspos kelemahanmu, membuat orang tahu kalau dirimu sedang mengalami kesulitan atau sedih. Tapi dari momen ini kamu bisa melihat dua hal. Pertama, bagaimana kedekatanmu dengan mereka. Kedua, bagaimana sikap mereka sendiri ke dirimu. Apakah mereka benar-benar peduli denganmu?

Sebab di luar sana, banyak orang yang bertingkah baik, tapi sayangnya sama sekali tak peduli denganmu.

5. Meski gampang nangis, kesensitifanmu diam-diam jadi alarm alami saat ada bahaya di sekitarmu

Kamu peka dengan sekelilingmu via www.pexels.com

Kadang kamu tak peduli ketika orang mengejekmu cengeng. Karena selain sudah terbiasa, kamu sebenarnya paham jika kecengengan ini bagian dari kesensitifan itu sendiri. Sementara keberadaan kesensitifan atau kepekaanmu jadi keuntungan tersendiri. Kepekaanmu membuatmu tak hanya bisa membaca emosi orang di sekitar, tapi juga situasi di sana termasuk jika ada bahaya atau sesuatu yan tak baik mengancam dirimu.

Toh menangis pun jadi gambaran bagaimana lembutnya perasaanmu. Tapi biarpun lembut, perasaanmu ini bisa lebih kuat dari baja sekalipun.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Tukang catat yang sering dilanda rindu dan ragu

Editor

Not that millennial in digital era.