5 Janji Trump yang Sudah Berada di Ambang Kenyataan! Saatnya Berdoa Semoga Dunia Tak Makin Terpecah

Seluruh dunia gempar setelah perhitungan suara pemilihan Presiden Amerika Serikat kemarin selesai. Donald J.Trump, pengusaha real estate yang tenar lewat acara TV-nya ‘The Apprentice’ dan pemilik yayasan kontes kecantikan Miss Universe, secara resmi terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat yang ke-45.

Advertisement

Bagi yang ikuti sirkus politik ini dari awal, mungkin sudah paham kontroversi-kontroversi yang diciptakan Trump untuk mengumpulkan fans fanatik sekaligus pada saat bersamaan menyinggung hampir seluruh populasi dunia. Dari orang-orang Meksiko yang Trump sebut sebagai ‘rapist’ atau pemerkosa, larangan umat Islam untuk masuk Amerika, sampai merendahkan perempuan dengan kata-kata yang tak pantas. Bagi yang baru dengar sekilas lewat meme di Instagram, mungkin sebatas terheran-heran kenapa juga kalau orangnya kayak begini bisa menang.

hsy

Berbekal kontroversi, Trump bisa bertahan sampai akhirnya jadi Presiden AS via www.nbcnews.com

Politik itu memang misteri. Awalnya, pencalonan Trump sebagai kandidat presiden diremehkan, dipandang sebelah mata, bahkan ditertawakan bak lelucon. Tapi lelucon itu tak lagi lucu ketika tokoh flamboyan yang seringkali melempar kata-kata kasar tentang siapa pun yang tidak disukainya ini, akhirnya memegang kekuasaan tertinggi di negara paling berkuasa di dunia. Lelucon yang sudah kelewat basi itu langsung jadi cerita horor, kalau mengingat janji-janji yang Trump lontarkan semasa masa kampanye kemarin.

Memang sih selama ini kita dibuat kesal sama yang namanya politisi karena cuma berani janji manis doang, tanpa hasil nyata. Tapi mungkin ini kali pertamanya, kita semua justru berharap semua janji-janji Trump di bawah ini tak ada yang jadi kenyataan.

Advertisement

1. Hari pertama mengumumkan pencalonan dirinya sebagai presiden, Trump janji akan bangun tembok raksasa di perbatasan selatan supaya orang-orang Meksiko tak bisa lagi menyebrang

Pastinya besok temboknya harus ada nama TRUMP

Mungkin rencananya besok di tembok ada nama TRUMP via www.washingtonpost.com

Sekilas, janji ini mungkin tampak biasa saja. Toh hampir semua calon presiden pasti berjanji meningkatkan keamanan perbatasan sebagai pertahanan negara. Tapi ketika janji itu dibuat sambil menyebut

hampir semua orang Meksiko yang datang ke AS itu hanya kriminal dan pemerkosa, mungkin sebagian lain dari mereka orang baik’, 

Bukannya makin aman, Trump justru membuat isu perbatasan AS dengan tetangga terdekatnya itu memanas. Disamping menuduh sebagian besar imigran Meksiko di AS sebagai kriminal, rencana Trump membangun tembok itu juga tidak realistis karena Trump menuntut pemerintah Meksiko sendiri yang membiayainya. Mungkin dikira urusan negara itu bak bisnis lisensi real estate-nya ya, yang cuma jualan ijin tempel nama Trump di gedung-gedung yang dibangun orang lain.

Advertisement

2. Janji bombastis yang menjadikan Trump headline dunia : larangan bagi seluruh umat Muslim untuk masuk ke Amerika Serikat

Muslim dari luar dilarang masuk, muslim AS mau di apain ya?

Muslim dari luar dilarang masuk, muslim AS mau di apain ya? via billmoyers.com

‘Donald J. Trump is calling for a total and complete shutdown of Muslims entering the United States until our country’s representatives can figure out what is going on,’ – Donald J. Trump

Begitulah pernyataan awal Trump yang dijulukinya sebagai strategi memerangi terorisme, Trump akan menginstruksikan penutupan total bagi umat Muslim untuk masuk AS sampai anggota legislatifnya tahu akan berbuat apa. Rencana kebijakan yang menyinggung 1,8 Miliar umat Muslim di dunia itu, sangat mengawang-awang dan tanpa mekanisme yang jelas. Meski akhirnya mundur langkah dari penutupan total karena kecaman keras yang datang dari seluruh dunia, Trump tetap ingin adanya sistem ‘penyaringan ekstra ketat’ bagi tiap Muslim yang masuk ke AS.

Berbeda dengan sentimen dunia, sekelompok populasi di AS yang termakan paranoia dan islamophobia itulah yang akhirnya jadi pengikut fanatik Trump. Trump berhasil menggunakan ketakutan berlebihan dari kelompok tersebut untuk memotori kampanye politiknya sampai berhasil memenangkan kursi kepresidenan. Jika ditarik garis besarnya, kemenangan Trump itu sendiri sudah jadi bukti bahwa dunia sudah makin terpecah bukannya bersatu.

3. Trump tampaknya percaya bahwa pemanasan global itu cuma hoax, makanya berjanji akan membatalkan partisipasi dan dukungan AS dalam perjanjian perlindungan lingkungan paling bersejarah di dunia

Meski terus menyangkal dan sudah dihapus, pak selama

Meski sudah dihapus, tetap ada screen shot-nya via www.motherjones.com

Perjanjian Paris untuk mengurangi emisi karbon dunia adalah salah satu perjanjian lingkungan yang paling bersejarah di dunia. Semua negara akhirnya bisa menyetujui skema perubahan untuk menyelamatkan bumi menghadapi dampak pemanasan global yang makin terasa. Bahkan AS dan Cina, sebagai penyumbang tertinggi emisi karbon yang mencapai 40% akhirnya juga setuju. Tapi jika Donald Trump sebagai Presiden AS memutuskan untuk menarik kembali keanggotannya dalam perjanjian tersebut, upaya penyelamatan lingkungan yang telah digodok lebih dari dua dekade lalu itu bisa berakhir sia-sia.

Bagi yang penasaran, apa motivasi Trump dibalik janjinya itu. Tujuannya untuk meremajakan kembali bisnis minyak dan batu bara, yang jadi tulang punggung rencananya untuk meningkatkan lowongan pekerjaan di AS. Hal yang didambakan oleh banyak kelas pekerja AS. Jika melihat vote tertinggi Trump, kebanyakan berasal dari kelompok kota pinggiran dengan pendidikan rendah di kota-kota yang tadinya merupakan pusat tambang. Makin bergesernya penggunaan AS ke energi yang lebih bersih, justru dianggap sebagai ancaman bagi mereka.

4. Kebijakan-kebijakan luar negeri Trump juga tentunya kontroversial. Tak sesuai garis aliansinya selama ini, kemenangannya justru disambut bahagia oleh Rusia dan Cina

Tampaknya keluarga Trump dekat dengan 'pacar' Putin

Tampaknya keluarga Trump dekat dengan ‘pacar’ Putin via www.awdnews.com

Mendukung intervensi Rusia di Syria, mereview kembali perjanjian nuklir damai Iran, sampai menarik semua base tentara AS di Jepang dan Korea Selatan, itu semua berbanding terbalik dengan garis kebijakan AS selama ini. Bahkan Trump mengancam untuk menarik AS dari mayoritas perjanjian perdagangan bebas-nya, karena dianggap merugikan. Merugikan karena AS harus ‘tunduk’ pada peraturan bersama, ketika AS bisa menang sendiri. Sebagaimana Trump melabeli kampanye-nya ‘Make America Great Again‘ dan menjanjikan kepada pengikutnya bahwa AS seharusnya bisa terus menang. Pemimpin selama ini dianggap terlalu lemah dan takluk pada tekanan internasional.

5. Program 100 hari pertama Trump justru ingin memenjarakan lawannya Hillary Clinton. Padahal dalam demokrasi, perpindahan kekuasaan itu mutlak harus damai

Sudah siap menyergap dari belakang

Sudah siap menyergap dari belakang via www.nydailynews.com

Semasa kampanye, Trump telah memanggil lawannya Hillary Clinton dengan berbagai julukan negatif yang tentunya belum pernah kita dengar sebelumnya keluar dari mulut presiden atau calon presiden. Dari ‘rigged’ (curang), ‘bigot’ (fanatik dan fundamentalis), sampai ‘nasty woman’ (perempuan yang licik). Tapi tuduhan paling serius adalah ketika dia mengancam untuk membuat tim investigasi khusus demi memastikan Clinton akan mendekam di penjara, sebagai program 100 harinya. Itu tuduhan serius karena tak menghargai proses demokrasi yang harusnya berlangsung damai. Kalau janji ini benar-benar dijalankan, itulah hari dimana demokrasi AS benar-benar runtuh.

Meski banyak yang shock, menyangkal, atau terheran-heran bagaimana Donald Trump bisa terpilih, harus diingat kemenangan Trump merepresentasikan pilihan populer yang ada di AS. Berarti bagian yang mengerikannya adalah, ada kelompok (mayoritas) di AS yang ingin rencana-rencana Trump ini berjalan. Berdoa sajalah, Trump bakal seperti politisi atau presiden-presiden lain yang jarang menepati janji. Demi kedamaian bersama, kita harus berdoa semoga dia tak benar-benar melakukan apa yang telah dijanjikan.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Learn to love everything there is about life, love to learn a bit more every passing day

CLOSE