Mau Cowok atau Cewek, Sesekali Menangis itu Nggak Apa-apa. Toh Kamu Ini Manusia Biasa

menangis itu wajar

Masalah datang bukan hanya sekali dua kali, bahkan masalah yang belum terselesaikan biasanya masalah lain juga datang bertubi-tubi. Rasanya hati dan pikiran sudah nggak bisa lagi menahan rasa sedih, kalut dan marah. Ada kalanya ingin menangis, di lain sisi menangisi masalah bukan jadi jalan keluar yang baik. Tapi kenapa ada orang yang masih dengan gagahnya melarang kita untuk menangis, memilihkan beberapa opsi yang kita anggap “omong kosong” belaka. Kalau kita bisa menangis, dan harus menangis, kenapa tidak?

Menangis bukan perkara cengeng atau nggak visioner, ini perihal hati dan perasaan, dan hanya yang merasakan kesakitanlah yang berkuasa atas dirinya sendiri. Dalam hal apapun ketika menangis diperlukan, tak jadi masalah. Batasannya adalah keseringan menangis juga bukan cara yang tepat menghadapi setiap masalah. Ketika kita butuh istirahat, menepikan sejenak egoisme dan melepas topeng senyum simpul itu, menangislah dalam bijak dan khidmat. Simak yuk alasan yang bijak buat menangis biar orang lain juga paham kesakitan kita itu bukan main, kita butuh istirahat!

1. Menangis itu cara termudah menanggalkan semua hal negatif, kecewa atau marah. Bukan karena sifat cengeng semata

Biar nggak stress… via unsplash.com

Bukan cengeng! Nggak ada yang salah dengan menangis asal nggak melulu tentang minta tolong atau merendahkan diri sendiri, apalagi mengutuk nikmat Tuhan. Kadang stress karena banyak sekali masalah atau pekerjaan yang musti diselesaikan tak akan menemui jalan keluar kalau terus dipikirkan. Dengan menangis, semua beban yang menghalangi jalan berpikir itu lambat laun akan lunak dan hilang.

2. Karena menahan diri agar tak menangis justru membuat hati semakin kacau dan akhirnya ya rugi sendiri

Tanggalkan topeng yang membelengu kesedihanmu dalam hati… via unsplash.com

Bersikap seolah penuh dengan ketegaran malah menyeretmu dalam kesakitan yang berlipat-lipat. Menangis dan meratapi nasib yang sedang jauh dari keberuntungan justru membawa diri kita pada kejujuran hati, melepaskan ketegangan dan akhirnya kelegaan hati lah yang bikin rasa syukur itu terlahir kembali, penyesalan pun musnah.

3. Menangis tak selalu butuh penyesalan. Karena menangis pun bisa mengintrospeksi diri agar lebih baik lagi

Menangis untuk instropeksi diri… via unsplash.com

Penyesalan adalah benang kusut yang dihadapi manusia setelah semua upaya yang dia lakukan gagal, hal ini sangat manusiawi. Tetapi mirisnya terlalu banyak menyesal juga buruk buat diri, hal negatif tersebut harus dibuang jauh. Dengan menangis dan mengutuki semua perbuatan di masa lalu, semoga jadi kejernihan yang terlahir kembali dalm hati dan pikiran. Dalam menangis ada semacam guratan masa lalu yang membuat kita berinstropeksi.

4. Tangismu kadang dianggap orang untuk cari perhatian, padahal kamu hanya ingin membagi atau melepaskan segala perasaan negatif di dirimu

Biar kamu dapat masukan yang baik dari teman dan orang sekitar… via unsplash.com

Bayangkan kamu yang sedang bermasalah dalam cinta misalnya, akan menjadi hal yang sangat sulit jika kamu bukan pribadi yang terbiasa curhat. Maka dengan menangis, teman dan keluarga mulai peduli, jalan keluar pun bisa dibangun bersama orang-orang terdekat. Sikap yang baik dalam menghadapi masalah adalah bersyukur, walaupun dengan menangis.

5. Menangis itu nyatanya baik untuk kesehatan fisik atau jiwa. Berhenti memojokkan kami yang pilih mengeluarkan air mata

Manfaatnya nggak sepele… via unsplash.com

Saat strees racun dalam tubuh akan meningkat dan dengan menangis racun-racun tersebut perlahan pun rontok meninggalkanmu. Hal lain lagi dengan menangis, air mata adalah cairan yang memiliki kandungan enzim anti bakteri. Apakah menangis terkesan buruk buat kamu? Lihat manfaat praktisnya…

6. Menangis itu manusiawi, jadi hidup tanpa pernah menangis justru membuatmu tak lagi seperti manusia yang hakiki

Akan ada kebahagiaan yang menyambutmu nantinya… via unsplash.com

Kamu percaya persoalan bahagia dan kesedihan adalah siklus? Selalu bergantian berputar, suatu saat kita terpuruk dan menangis, setelahnya kebahagiaan dan tawa lega akan menyambutmu. Semua akan begitu suatu saat kalau kamu dalam kesedihan yang begitu mendalam, menangislah untuk masa depan yang lebih bahagia, bukan berarti cengeng tapi kamu bisa luapkan semua suasana hatimu yang sedang biru itu. Optimis masa depan lebih baik.

Ada kalanya juga menangis jadi semacam batu sandungan, untuk menghindarinya baiknya kita mesti bijak. Jangan jadi menangis untuk memperkeruh suasana hati, tanamkan bahwa dengan menagis kamu sedang menata kebahagiaan selanjutnya. Jadi, nggak cuma nangis minta tolong atau mengubah raut muka kelihatan cengeng, baiknya momentum menangis juga diliputi introspeksi dan perencanaan biar tetap produktif ke depannya. Silahkan menangis, segala urusan duniawi yang kadang kejam ini perlu dihadapi dan direncanakan dengan tangisan bijak lagi khidmat.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Kertas...

Editor

Not that millennial in digital era.