6 Alasan Psikologis yang Buat Kebiasaan “Ntar Dulu Ah” Terasa Nikmat Sekali

kenikmatan menunda

Kamu pasti pernah mengalami momen di mana kamu malas menyentuh tugas, sementara deadline  sudah menanti. Bahkan mungkin kamu belum memulai tugas itu sama sekali. Walau akhirnya tugas itu kamu kerjakan saja, proses pengerjaannya membuat stres dan hasil akhirnya pun kurang memuaskan.

Advertisement

Anehnya, kegiatan menunda-nunda ini tetap saja kamu lakukan.

Bagi kamu yang sering menunda pekerjaan, biasanya tugas selesai di menit-menit terakhir. Prosesnya yang serba terburu-buru, nggak konsentrasi, dan gugup saat mau mendekati deadline udah nggak mengherankan bagimu.

Sebetulnya, terdapat beberapa alasan yang membuatmu menunda pekerjaan. Hal tersebut seringkali muncul dari dalam diri sendiri lho. Kebiasaan menunda ini telah menempel dalam otak — untuk menghilangkannya, kamu harus mengerti dulu alasan psikologis kenapa kita selalu menunda-nunda.

Advertisement

Apa saja ya kira-kira? Simak yuk ulasan Hipwee berikut ini!

1. Kamu tahu tugasmu susah sekali. Jadi bingung gimana memulainya dan “lebih baik” tidak memulai sama sekali

hmm...ini apa sih?

hmm…ini apa sih? via www.tumblr.com

“Aduh aku beneran gak paham nih sama tugasnya. Kerjain nanti aja deh kalau lagi mood.”

Ketika diberi tugas, awalnya pasti kamu mengecek seperti apa tugas tersebut. Apakah mudah dikerjakan dan apakah kamu menguasainya? Biasanya yang membuatmu menunda adalah kalau tugasnya terasa sulit. Padahal baru dilihat sekilas lho, bahkan belum kamu mulai kerjakan. Kamu pun udah menyerah duluan dan memilih untuk menunda. Kadang, nggak heran kalau kamu jadi lupa mengerjakannya.

Advertisement

2. Kamu tahu risiko gagal mengerjakan tugas tepat waktu. Tapi Instagram, Tiktok, dan kawan-kawannya selalu sukses menyapa

update status dulu

update status dulu via weheartit.com

“Tugasnya nanti jam 2 dikumpulin woy! Jangan main Tiktok dong~”

“Hehe… Iya. Abis seru sih ini!.”

Udah tahu deadline di depan mata, tapi kamu masih tetap santai menghadapinya. Kamu malah menyibukkan diri dengan media sosial atau menonton drama seri Turki ditelevisi. Beberapa selingan yang cukup mengganggu ini sebenarnya bisa kamu tolak dengan pemikiran apa yang akan terjadi kalau kamu mau terus-menerus menunda seperti ini? Dengan begitu diharapkan kamu bisa fokus pada pekerjaan yang sedang menanti.

3. “Alah, nggak penting ini.” Ada rasa malas karena kamu nggak tahu faedah mengerjakan tugas itu

pusing sama tugasnya

pusing sama tugasnya via medcitynews.com

“Alah, gak penting ini tugasnya. Ngapain sih kita disuruh ngerjain beginian?”

Karena kamu nggak tahu apa manfaatnya mengerjakan tugas itu, rasa malas pun menyebar ke seluruh tubuh dan pikiran. Sikap meremehkan telah kamu tunjukkan secara nggak langsung.

Supaya nggak begini lagi, kamu harus cari tahu dulu kenapa atasan atau dosenmu menyuruh kamu mengerjakan tugas tersebut. Nggak mungkin sih alasannya cuma karena mereka ingin kamu repot. Kemungkinan besar, ada manfaat dari mengerjakan tugas itu yang belum kamu tahu.

Menunda pekerjaan itu nggak baik karena akan membuatmu stres di menit-menit terakhir. Belum lagi tugas yang kian menumpuk dan akan menghabiskan waktu seharian penuh hanya untuk menyelesaikan semua itu. Aduh, jangan deh ya.

4. Mengerjakan tugas atau nggak sebenarnya juga didasari perasaan senang atau tidaknya kamu terhadap tugas tersebut

duh, coba tugasnya itung-itungan

duh, coba tugasnya itung-itungan via theodysseyonline.com

“Kok lo cepat banget ngerjain tugas dari si bos?”

“Wah iya dong! Disuruh ngitung-ngitung duit ‘kan gue paling senang. Hehe.”

Selain melihat tugasnya seperti apa, selanjutnya kamu akan menelusuri apakah tugas tersebut termasuk yang menyenangkan dikerjakan atau nggak. Apakah tugasnya itu bisa memberi pengalaman baru atau nggak? Karena semuanya itu kembali lagi kepada dirimu.

Kamu bisa melihatnya, misalnya nih kamu yang lebih menyukai ilmu eksakta dibandingkan sosial. Kalau tugasnya ada hitung-hitungan, kamu terpacu mengerjakannya sampai menemukan cara dan jawaban yang tepat, berbeda dengan ilmu sosial. Kalau mendapat tugas ilmu sosial, yang ada kamu malah menggerutu dan memilih tidur. Tindakan tersebut tidak lain karena kamu yang lebih menyenangi ilmu eksakta daripada sosial.

5. Berlama-lama menatap tugas tanpa dikerjakan, juga merupakan salah satu kenapa kamu sering menunda pekerjaan

gagal paham, udah nyerah deh ;(

gagal paham, udah nyerah deh ;( via www.buzzfeed.com

Rasa enggan menyelesaikan tugas tanpa mengulur waktu bisa muncul karena kamu memang merasa nggak mampu mengerjakannya. Ketika memutuskan untuk menunda, itu berarti kamu gagal untuk percaya pada diri sendiri. Kesuksesan di masa depan dapat diraih salah satunya dengan kepercayaan dirimu yang kuat, oleh karena itu kebiasaan tersebut haruslah diubah.

Sebenarnya sesekali menunda pekerjaan tak mengapa, asalkan jangan menjadi kebiasaan. Jika sering melakukannya, maka akan berakibat negatif karena banyaknya pekerjaan yang menumpuk dan stres yang kamu alami dimenit-menit terakhir. Tekanan akan datang menyerang dan jangan kaget kalau nanti kamu bisa uring-uringan karena telah menunda pekerjaan.

Mulai dari sekarang, secara perlahan ubah yuk! 😉

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Editor

Not that millennial in digital era.

CLOSE