7 Sisi Lain Sang Introvert yang Sebaiknya Kamu Mengerti. Biar Nggak Sering Salah Paham Lagi

Sisi lain introvert

Menghadapi orang introvert memang tidak bisa disamakan dengan menghadapi orang ekstrovert. Berbeda dengan seorang ekstrovert yang bisa dengan mudah mengungkapkan isi pikirannya, orang introvert justru terkesan menempatkan dirinya di luar panggung, dan menonton semuanya dari luar. Isi pikirannya tidak mudah ditebak, berharap dia mengungkapkannya dengan mudah juga percuma.

Advertisement

Masing-masing orang memiliki cara berbeda untuk berinteraksi di dunia. Begitu juga dengan orang introvert. Beberapa hal di bawah ini harus kamu pahami dulu bila kamu berteman, atau berencana pedekate, dengan seorang introvert.

1. Jiwa peneliti mereka lebih tajam. Tak heran meski tidak banyak bicara, terkadang mereka tahu hal-hal yang tidak kamu ketahui

Mereka lebih terbiasa mengamati | Photo by Sam Lion via www.pexels.com

Sekilas, si introvert tidak akan terlihat dari pandangan orang kebanyakan. Sosoknya yang pendiam dan selalu mengambil posisi di pinggir, tidak banyak mengundang perhatian. Bertanya macam-macam untuk memuaskan rasa ingin tahu juga tidak dia lakukan. Tapi jangan salah, jiwa pengamat seorang introvert sangat tajam. Kebiasaannya menyimak dari luar, membuatnya bisa menangkap hal-hal yang mungkin tidak kamu ketahui. Dia juga punya daya analisis yang tinggi, tidak heran dia mudah membaca situasi.

2. Meskipun mereka sulit mengungkapkan isi pikiran, tetapi mereka juga butuh didengarkan

Mereka juga butuh didengarkan | Photo by fauxels via www.pexels.com

Kamu tentu sudah tahu bahwa bercerita terang-terangan tentang masalah yang dialami bukanlah gaya seorang introvert. Untuk membuatnya bicara, kamu harus pandai-pandai memancingnya dahulu dan membuatnya merasa nyaman untuk mencurahkan perasaan. Meskipun enggan berbagi pikiran, bukan berarti seorang yang introvert tidak butuh teman cerita. Meskipun tidak suka banyak bicara, mereka juga butuh didengarkan, diberikan solusi, dan dihibur ketika kesedihan melanda.

Advertisement

3. Percuma kamu memberinya saran ini itu untuk mengawali sebuah hubungan, karena mereka punya cara sendiri untuk berteman

Bukan berarti tidak mau berteman, tapi mereka punya cara dan pace yang berbeda | Photo by fauxels via www.pexels.com

Melihatnya terlalu sibuk dengan dirinya sendiri dan tidak bisa berinteraksi dengan orang lain pastinya membuatmu gemas. Lalu kamu berusaha memberinya berbagai tips dan trik serta semangat untuk bisa bergaul seperti orang pada umumnya. Tapi percuma. Mereka memiliki caranya sendiri untuk menjalin pertemanan. Dalam kesendirian itu, mereka justru menemukan kesenangan. Kamu tidak perlu mengubahnya, karena sekeras apapun kamu berusaha membawanya dalam pergaulan, dia hanya bisa berteman dengan orang-orang yang membuatnya nyaman.

4. Lebih banyak diam bukan berarti mereka tidak punya obsesi dan emosi. Hanya saja, mereka lebih suka menyimpannya sendiri

Orang tidak mengira, tapi mereka pun punya banyak passion dan obsesi pribadi | Photo by Martin Lopez via www.pexels.com

Seorang yang introvert cenderung menyimpan emosinya untuk diri sendiri. Ketika sedang senang, dia tidak pernah tertawa berlebihan. Begitu juga ketika sedang kesal, seringnya hanya dia seorang yang tahu tentang kemarahannya. Mereka juga mempunyai obsesi terhadap suatu hal, hanya saja mereka tidak terang-terangan menunjukkannya kepada dunia. Dalam diamnya, mereka mengejar cita-cita. Tidak heran, keberhasilan mereka sering membuatmu ternganga, bukan?

5. Seorang introvert tidak mengejar popularitas. Tapi mereka juga mau diprioritaskan dan dianggap sebagai bagian penting dari hidup seseorang

Tetap ingin jadi orang spesial dan pusat perhatian, tapi bukan oleh seluruh dunia | Photo by Helena Lopes via www.pexels.com

Popularitas bukan hal yang ingin diraih oleh seorang introvert. Justru merupakan sesuatu yang dihindari. Bicara di hadapan banyak orang bisa membuat keringat dingin di tangan. Menghindari keramaian adalah sifat alamiahnya sebagai seorang introvert. Tapi bukan berarti dia tidak ingin diperhatikan. Untuk orang-orang spesial, dia juga ingin dianggap sebagai bagian yang penting. Apalagi diprioritaskan. Bagi orang introvert, bukan perhatian dunia yang penting, tapi perhatianmu saja sebagai orang terdekat.

Advertisement

6. Menginap di kamarnya bukanlah hal yang bijak. Saat malam datang, seorang introvert lebih suka menjalaninya sendirian

Keberadaan ruang privat sangat penting bagi mereka | Photo by Kinga Cichewicz via unsplash.com

Sama seperti teman-teman lainnya, terkadang kamu ingin juga menginap di kosan temanmu. Supaya bisa curhat-curhatan semalaman atau sekadar maraton nonton drama Korea. Syukur-syukur bisa ramai-ramai menggelar pajama party. Dengan begitu persahabatan juga semakin kuat dan hubungan juga jadi tambah akrab. Tetapi bagi seorang yang introvert, selain memang lebih suka sendirian, malam hari adalah waktu yang sangat privat bagi mereka. Kehadiran orang lain di kamarnya bisa membuatnya tidak nyaman dan justru tidak bisa tidur semalaman.

7. Meski lebih nyaman sendirian, mereka bukannya membenci semua orang. Hanya saja mereka tidak tahu cara menjalin komunikasi dengan orang lain

Mereka tipe orang yang bisa sangat menikmati kesendirian | Photo by Kate Darmody via unsplash.com

Seorang introvert memang cenderung menghindari orang. Bila kamu berniat memperkenalkannya ke teman-temanmu lainnya, dia pasti akan menolak pada ajakan pertama. Kalaupun bersedia, dia akan lebih banyak diam sepanjang acara. Berada di keramaian dengan orang-orang baru bukanlah zona nyamannya. Tapi itu bukan berarti dia membenci orang. Seorang introvert hanya tidak bisa bertemu orang lalu dengan mudah kenalan dan ngobrol panjang lebar. Mereka punya cara sendiri untuk berinteraksi dengan orang.

Di balik segala kekalemannya menghadapi segala sesuatu, mereka juga punya ambisi. Mereka memang enggan menjadi pusat perhatian, tapi mereka juga ingin diperhatikan oleh orang yang spesial. Di balik ketertutupannya dan keengganannya untuk membicarakan tentang diri sendiri, mereka juga ingin dimengerti dan didengarkan. 🙂

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penikmat kopi dan aktivis imajinasi

CLOSE