Suaminya Sering Body Shaming, Cewek Korea Ini Balas Dendam dengan Cara yang Paling Elegan

body shaming

Body shaming adalah tindakan mengomentari atau menghina kondisi fisik orang lain. Body shaming ini termasuk perundungan secara verbal. Contoh paling sederhana adalah ketika warganet meninggalkan komentar di postingan selebritas berbunyi: “Kok sekarang gendut banget ya? Diet kek gitu”. Sepele bukan? Namun, kamu tak pernah tahu bagaimana dampak body shaming itu padanya? Siapa yang tahu seberapa keras dia berusaha untuk menurunkan berat badannya selama ini.

Advertisement

Hal itu juga yang dialami oleh seorang cewek Korea bernama Park Jee Won yang belakangan viral setelah membagikan kisahnya menurunkan berat badan hingga 40 kg dalam waktu 10 bulan. Park Jee Won dulunya adalah seorang instruktur yoga dan fitness. Namun, berat badannya mengalami peningkatan drastis ketika hamil anak pertama. Setelah melahirkan anak perempuannya tahun 2014 lalu, Jee Won juga menderita pospartum depression yang mempengaruhi pola makan hingga membuat berat badannya melonjak hingga angka 86. Apalagi Jee Won juga menderita gangguan tulang belakang yang membuatnya harus stop berolahraga dulu.

1. Sang suami yang semestinya mendampingi proses pemulihan Pospartum Depressionnya justru menyerangnya dengan body shaming

ia mengalami pospartum depression via www.koreaboo.com

Pospartum depression yang dialami Jee Won semakin parah saat berbagai hinaan tentang berat badannya yang meningkat drastis. Hinaan itu paling banyak datang dari sang suami yang sudah sering berkomentar kurang menyenangkan tentang berat badan selama kehamilan Jee Won. Wah, namanya sedang hamil, bukankah wajar bila berat badan meningkat drastis? Suami yang seharusnya ikut mendukungnya melewati masa-masa pospartum depression, ternyata justru menambah luka di hati Jee Won.

2. Merasa sakit hati, Park Jee Won memutuskan untuk mulai berdiet sehat untuk mendapatkan kembali berat badannya yang ideal dan menceraikan suaminya

dietnya sukses via www.instagram.com

Berhasil bertahan dan melewati pospartum depression, Park Je eWon memutuskan untuk mulai diet. Mulai dari berhenti makan nasi, makan 6 kali sehari dengan porsi yang sangat kecil, dan tentu saja olahraga. Tentu saja bukan hal yang mudah untuk mengembalikan tubuhnya seperti sedia kala sebelum melahirkan. Namun, setiap kata-kata dan cela sang suami dia jadikan pecutan untuk berusaha lebih keras. Akhirnya setelah 10 bulan menjalani diet sehat dan berolahraga keras, berat badan Jee Won mencapai angka 46 kg. Wow!

Advertisement

Namun body shaming sang suami nggak berhenti di sini. Setelah berat badan JeeWon sudah ideal, sang suami justru berkata “Kamu menakutiku, melihatmu membuatku ngeri,” seperti yang diulas oleh says.com . Merasa tak perlu menyakiti diri sendiri lagi, Jee Won memutuskan untuk menceraikan sang suami dan membesarkan putri kecilnya sendiri.

3. Memang menyakitkan bila mendapat perlakuan yang kurang menyenangkan, apalagi bila pelakunya adalah orang yang disayangi

Kini Jae Won hidup bahagia dengan putrinya via www.instagram.com

Apa yang dialami oleh Jee Won tentu sangat berat. Di saat dia harus melewati hari-hari berat dan depresi setelah melahirkan, sang suami justru menambahkan luka bukannya memberi dukungan. Perlakuan yang buruk dari orang lain selalu meninggalkan bekas. Terlebih bila orang tersebut adalah orang-orang terdekat yang kita berikan kasih sayang. Rasa dikhianati itu pasti sangat sulit untuk diterima dan butuh waktu untuk menyembuhkannya.

4. Apa yang dilakukan Park Jee Won adalah bentuk rasa sayang untuk diri sendiri. Untuk apa membiarkan diri tersakiti oleh orang yang tidak bisa menghargai

Self love via iamdeewallace.com

Ada banyak orang yang bertahan dalam hubungan yang nggak sehat dengan berbagai alasan. Mulai dari keamanan, merasa layak diperlakukan dengan buruk, sampai alasan telanjur sayang. Namun, untuk apa kita terus-terusan bertahan dalam sebuah hubungan yang terus menerus menyakiti diri sendiri? Toh, sebelum mecintai orang lain, kita harus terlebih dahulu mencintai diri sendiri. Karenanya, keputusan Jee Won untuk berpisah dari sang suami adalah sebuah perayaan atas rasa sayang terhadap diri sendiri.

Advertisement

5. Setelah disakiti, hasrat untuk membalas itu mungkin akan menggelora. Namun, kami bisa memilih cara balas dendam yang bagaimana

sakit hati menciptakan dendam via www.nbcnews.com

Rasa sakit hati bisa mendorong seseorang untuk melakukan apa pun, termasuk hal-hal jahat sekalipun. Karena luka yang dirasakan itu seolah menuntut sebuah pembalasan, agar si dia yang sudah menyakiti bisa merasakan hal yang sama. Contoh gampangnya sih ketika kita putus cinta, kita mungkin akan melakukan hal-hal kecil sampai besar untuk menyakiti si mantan. Balas dendam bisa dengan berbagai cara. Tapi daripada menjelek-jelekkan si dia, atau melakukan hal-hal yang menyakitinya secara langsung, kenapa nggak memilih cara yang elegan namun lebih kejam?

6. Menunjukkan bahwa hidupmu tetap baik-baik saja dan semakin bersinar, adalah cara paling elegan untuk membalas dendam pada dia yang pernah membuatmu merasa tak diinginkan

Bahagia via www.freepik.com

Lalu bagaimana cara balas dendam dengan elegan? Salah satu caranya seperti yang ditunjukkan oleh Park Jee Won. Balaslah segala perlakuan yang nggak menyenangkan dari orang lain dengan prestasi atau hal-hal yang baik. Buat dirimu lebih cemerlang dan buktikan bahwa apa yang ia katakan selama ini omong kosong. Buktikan bahwa kamu baik-baik saja setelah putus cinta dan justru semakin bahagia, dengan begitu sang mantan akan menyesalinya. Cara ini halus, tapi terasa lebih jleb dan menyakitkan.

Balas dendam bisa dengan berbagai cara. Bisa melontarkan ucapan-ucapan kebencian atau bersikap kejam secara terang-terangan. Bisa juga dengan upaya memperbaiki diri, menjadikan diri jauh lebih keren lagi, dan bersikap bahwa hidupmu bisa lebih baik setelah kepergiannya. Yang terakhir itu adalah balas dendam yang paling sempurna sekaligus paling menyiksa.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Pecinta harapan palsu, yang berharap bisa ketemu kamu.

Editor

Penikmat kopi dan aktivis imajinasi

CLOSE