Bila 8 Kalimat Ini Sudah Singgah di Pikiran, Kamu Benar-benar Butuh Waktu Buat Diri Sendiri

Nongkrong dengan teman, atau melakukan segudang aktivitas bersama banyak orang memang menyenangkan sekali. Tapi kesenangan itu kadang tergantung dengan suasana hatimu sendiri. Ada kalanya kamu merasa kesepian meski sedang di tengah keramaian, atau kelelahan meski hanya duduk dan berbincang dengan teman-teman. Bukan karena teman-teman atau orang terdekatmu sudah tak asyik lagi. Justru ini jadi tanda kalau dirimu yang sedang bermasalah, dan barangkali kamu sedang butuh waktu untuk menyendiri.

Apalagi kalau kalimat-kalimat seperti di bawah ini sudah mejejali kepalamu. Kamu tak perlu memaksakan diri untuk terus ada atau mengikuti segala keriuhan duniawi. Toh menyendiri sejenak pun bukan dosa besar yang perlu dihindari. Ambil waktumu untuk menikmati setiap detiknya bergulir tanpa perlu pusing memikirkan orang lain atau hal apapun. Paling penting selama me time kamu bisa merenung dan mendengarkan apa yang dibutuhkan oleh dirimu sendiri. Sebab kalau bukan kamu yang mau mencoba mengerti dirimu sendiri, lantas siapa lagi?

1. “Ada teman atau nggak sama aja, tetap suntuk” Begitu pikirmu saat tengah ikutan nongkrong bareng teman

Tetap merasa suntuk via unsplash.com

Ketika kehadiran teman tak bisa memperbaiki suasana hati yang kacau ini. Ketika teman tak bisa mengobati kelelahanmu sekalipun mereka tetap seru. Ketika kamu mulai merasa tak nyaman sekalipun mereka tetap bersikap baik kepadamu. Ketika itu pula kamu perlu pamit sejenak untuk menyendiri.

2. “Pengen deh, jalan-jalan ke luar kota sendirian, nikmatin perjalanan tanpa ada yang ngatur”

Jalan-jalan sendiri via unsplash.com

Karena kata orang, perjalanan bisa menjadi obat. Dan saat jalan-jalan sendiri pula kamu bisa bebas melakukan apapun yang kamu mau, seperti merenung sepanjang jalan tanpa perlu ada yang bertanya, “kamu kenapa?” atau “kamu baik-baik saja kan?” Ketika kamu sendiri, pikiran dan anganmu bebas berkelana. Ketika pikiranmu bisa berkelana bebas, suasana hatimu pun akan membaik seketika.

3. “Kayaknya enak banget tinggal di hutan atau luar angkasa. Damai, nggak berisik” 

Menatap bintang via unsplash.com

Setidaknya khayalanmu adalah salah satu wujud keinginan terbesar saat kamu lelah dengan keriuhan duniamu sekarang ini. Pergi menjauh dari keriuhan sekitaran, misalnya. Kalau kalimat ini sudah kamu ucap, fix, kamu butuh waktu untuk menyendiri.

4. “Sesekali mematikan Handphone nggak dosa kan? Biar nggak ada yang gangguin” 

HP yang kadang terasa mengganggu via unsplash.com

Sejatinya, ketika kalimat ini sudah mulai terlintas di pikiranmu, artinya kamu sedang tertekan oleh dunia sekitaran. Bisa jadi karena pekerjaan, bisa jadi karena hal lainnya. Kamu yang biasanya tak bisa terlepas dari gawai atau ponselmu. Sekarang kamu justru ingin sekali mematikan, cuma karena tak ingin mendengar notifikasi ini itu, atau telepon dari sana sini. Ya, sah-sah saja. Toh mematikan ponsel beberapa waktu tak membuat dirimu merugi.

5. “Duh males banget ikut acara ini, rasanya pengen cepet pulang aja deh”

Ketika berkumpul sedang tak menyenangkan via unsplash.com

Kalau memang sudah malas ada di tengah keramaian, ya dengan sendirinya acara apapun jadi tak menyenangkan. Ketika ini terjadi padamu, memang harusnya kamu sendirian saja, dan melakukan apapun yang dirimu inginkan. Bukan malah memaksakan datang ke suatu acara cuma atas dasar “nggak enak” sama yang mengundang saja.

6. Kalau “Tidur setahun kayaknya seru” sudah terlintas dalam bayanganmu, fix kamu lagi butuh waktu buat sendiri dulu

Sebab tidur kadang jadi obat via unsplash.com

Karena bagi sebagian orang, tidur adalah cara melarikan diri paling mujarab. Dengan tidur, kamu jadi nggak kepikiran ini itu. Dengan tidur, kamu jadi lebih rileks, baik pikiran maupun badan. Karena itu kamu membayangkan untuk tidur selama mungkin, biar waktu-waktu sulit bisa terasa lebih ramah.

7. “Andai semua omongan orang-orang itu bisa dimute, pasti damai rasanya” 

terserah orang mau bilang apa via unsplash.com

Sampai kapanpun omongan orang nggak akan ada habisnya datang mengganggu dirimu. Tapi kalau memang kamu sudah nggak sanggup lagi mendengarkan semuanya, sementara dirimu sendiri bukan tipe orang yang bisa cuek begitu saja, ada baiknya memang kamu pergi sebentar dari lingkunganmu itu. Toh me-mute omongan orang pun rasanya terlalu absurd.

8. “Bosan sama rutinitas ini! Bisa nggak sih ada apa gitu terjadi biar hidup jadi agak seruan dikit gitu”

Bosan via unsplash.com

Bosan itu manusiawi.

Jadi kamu memang tak bisa menghidari kebosanan. Bosan itu manusiawi, kok. Namun kebosananmu bisa disiasati dengan meluangkan waktu untuk me time. Dengan sejenak keluar dari rutinitas dan menikmati waktu untuk dirimu sendiri, pikiranmu akan jadi lebih terbuka. Hasilnya, kamu pun jadi lebih segar dan siap menghadapi rutinitasmu lagi.

Namun yang perlu kamu ingat, waktu untuk diri sendiri itu nggak selamanya harus kamu habiskan dengan bertapa menyendiri di dalam tempat yang jauh dari hiruk-pikuk manusia saja. Makna sejati me time adalah keluar dari rutinitasmu dan melakukan sesuatu demi dirimu sendiri.

Nah, kamu bisa mencoba melakukan kegiatan yang selama ini belum pernah kamu coba, mungkin seperti ikut menjadi volunter mengajar di daerah tepencil. Atau di tengah momen menyendiri ini kamu mengisinya dengan menulis. Tulis apapun yang kamu lihat, dengar dan rasakan. Pastikan juga tulisanmu ini bermanfaat untuk orang lain. Bukankah #BaikItuMudah?

Yuk ikutan campaign #BaikItuNyata dan #BaikItuMudah dari MINUTE MAID dengan mengunggah pengalaman-pengalaman baikmu. Sesederhana pengalaman me time yang kamu rasakan, misalnya 🙂

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis