Dari Aku yang Selalu Tersenyum dan Ahli Pendam Perasaan, Begini Cara Sepeleku Meluapkan Emosi

Cara meredam emosi

Tidak semua orang bisa menyalurkan ekspresi dan emosinya dengan baik. Setidaknya itu yang aku sadari dari pengalaman diri sendiri. Menahan sebuah luapan emosi dan tersenyum bagai tak terjadi apa-apa, sudah jadi kebiasaanku. Selalu jadi si ceria di antara orang-orang terdekat, banyak orang tak tahu bagaimana sulitnya hidup dengan selalu tersenyum. Tanpa bisa istirahat untuk membiarkan sedikit emosi lain keluar ke permukaan.

Meskipun begitu, harus disadari juga bahwa memendam emosi dan tidak meluapkannya akan berbahaya untuk kesehatan jiwa. Aku tetap membutuhkan sesuatu untuk mengeluarkan emosi yang terpendam ini. Masalahnya, aku bukanlah seorang yang dapat dengan mudah berbagi keluh kesah dengan teman. Introvert mungkin ya kalau menggunakan istilah zaman sekarang?

Untuk mengakali sifat tertutup ini ada beberapa hal yang bisa dilakukan sebagai sarana meluapkan emosi yang bertumpuk. Bisa jadi solusi-solusiku melepas emosi ini terdengar sepele, tapi patut kamu coba bila mengalami dilema yang sama.

1. Menumpahkan emosi dengan menulis dan membiarkannya dibaca orang lain di internet melalui blog

Keluarkan emosimu sedikit-sedikit dalam bentuk tertulis | Photo by Anna Shvets via www.pexels.com

Ini adalah salah satu perwujudan sifat tertutup ku, menulis apa yang dirasakan melalui blog dan membaginya dengan dunia menggunakan nama samaran. Aku melakukan ini karena merasa tidak nyaman untuk berbagi secara langsung kepada orang yang aku kenal, toh dengan memakai nama samaran, tidak ada yang tahu siapa aku. Mungkin jika kamu tidak suka menulis, kamu bisa saja menggunakan media lain, seperti menggambar atau bermain musik, bagikan saja hal tersebut dengan nama samaran, setidaknya ada orang di luar sana yang tahu permasalahan yang kamu rasakan, walaupun tidak saling kenal.

2. Cara lain yang aku lakukan adalah mengunjungi ke tempat-tempat yang memiliki memori indah di masa laluku

Coba sambangi cafe kesukaan kamu dan pacar (atau mantan?) sendirian | Photo by Andrea Piacquadio via www.pexels.com

Kamu bisa pergi ke taman hiburan, cafe, atau sekolahan tempat kamu belajar dulu. Coba ingat-ingat kejadian yang membuat mu senang di tempat itu. Hal ini biasa ku lakukan untuk mengingat bahwa aku sama seperti orang lainnya, meskipun aku memendam emosi ku tetapi aku juga bisa kok bahagia dengan mengingat momen menyenangkan di masa lalu, bernostalgia dengan momen-momen kecil yang bermakna di ingatanku.

3. Terkadang aku naik motor keliling kota di malam hari untuk sekedar bernyanyi dan berteriak.

Walaupun jalanan sepi, tetapi ingat keselamatan berkendara dalam melakukan hal ini ya! | Foto oleh Skitterphoto via www.pexels.com

Jika kamu menganggap hal ini seperti perbuatan orang gila, aku setuju, mirip sih. Tetapi berteriak dan menyanyi dengan suara lantang bisa meringankan beban, gundah dan rasa sesak di dada yang menumpuk lho. Jika kamu mau melakukan ini pastikan kamu melewati daerah yang aman dan melakukannya di malam hari agar tidak mengganggu pengguna jalan lain. Jika kamu masih sungkan, mungkin kamu bisa datang ke tempat karaoke dan bernyanyi sekencang-kencangnya di sana sendirian, asyik juga kok!

4. Jangan pernah sungkan untuk menangis!

Terutama untuk para cowok yang terpaksa harus selalu terlihat tough, menangislah! Photo by Ekrulila via www.pexels.com

Menurutku tidak ada salahnya menangis untuk melepaskan kesedihan, entah kamu laki-laki atau perempuan, menangislah, jika perlu sejadi-jadinya. Jika kamu sungkan untuk melakukan hal ini, lakukanlah di kamar tidurmu, tutuplah mukamu dengan bantal untuk meredam suaranya. Percayalah dengan menangis, kamu bisa merasa jauh lebih baik saat merasa sedih.

5. Pergi ke mall untuk bermain di wahana penyewaan permainan (dan cuci mata mungkin?)

Itu coba main pukul-pukulan kalau sedang kesal | Foto oleh Peter Griffin via www.needpix.com

Biasanya aku melakukan ini untuk meluapkan kekesalan. Di tempat penyewaan permainan tersebut coba main permainan memukul target, menurutku hal ini lebih produktif dan menyenangkan untuk meluapkan kekesalan, daripada kamu marah-marah enggak jelas ke teman kamu. Dengan meluapkan kekesalan melalui cara seperti ini, kamu bisa mengurangi risiko keamanan untuk dirimu dan orang di sekelilingmu, percayalah, menahan kekesalan untuk tersenyum itu tidak enak dan harus dilampiaskan.

6. Pergi ke psikolog, konsultasikan permasalahan emosi yang dihadapi.

Curahkan permasalahamu ke pakarnya jika bisa! | Foto oleh cottonbro via www.pexels.com

Aku melakukan ini ketika masih berkuliah. Aku mendatangi psikolog yang disediakan gratis oleh kampusku. Aku melakukan ini ketika sudah tidak tahu harus melakukan apa lagi terkait dengan emosi yang menumpuk.  Jangan sungkan untuk datang ke psikolog jika kamu memiliki aksesnya. Mereka adalah ahli yang dapat membantumu menyelesaikan permasalahan emosi mu. Mereka mungkin juga dapat memberikan  solusi yang lebih baik dalam menanggulangi emosi yang di pendam, tidak ada salahnya untuk mencari bantuan dari profesional.

Aku sadar bahwa meredam emosi agar terlihat bahagia bukanlah sebuah hal yang baik, aku tidak pernah membagi cara ini untuk teman-temanku. Tetapi aku tahu di luar sana ada orang yang melakukan hal yang sama. Aku hanya ingin berpesan bahwa kamu tidak salah, tidak apa-apa, tetapi kamu harus tetap memiliki cara untuk menumpahkan emosi mu.

Aku sampai pada konklusi ini dengan cara yang tidak mudah. Aku tidak ingin kamu melewati hal-hal yang tidak menyenangkan sebelum mencapai konklusi seperti yang aku alami. Kamu dapat bahagia dengan dan melepaskan emosi mu melalui cara yang sederhana. Kamu haru peduli dengan dirimu sendiri, kamu bisa melakukan banyak hal menyenangkan, karena menurut ku melampiaskan emosi tidak harus selalu dengan cara yang destruktif, ada jalan lain.

Temuka caramu sendiri dan tetap semangat ya!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

What is bravery, without a dash of recklessness?

Editor

Learn to love everything there is about life, love to learn a bit more every passing day