Mungkin Kamu Nggak Sadar, Tapi 6 Hal Sepele Membuatmu Jadi Sosok yang Egois di Mata Orang

Sikap Egois yang Tidak Disadari

Egois berarti melakukan sesuatu tanpa memperdulikan dampaknya terhadap orang lain, maupun diri sendiri. Nah, setiap orang pasti punya kebiasaan-kebiasaan yang sering dilakukan setiap hari. Kebiasaan ini sering disepelekan, karena merasa nggak merugikan orang lain. Padahal ya belum tentu.

Advertisement

Mungkin kamu nggak sadar bahwa kebiasaan itu merugikan karena bukan kamu yang terkena imbas atau dampaknya. Sambil terus belajar jadi manusia yang lebih baik, yuk coba direnungkan kebiasaan-kebiasaan yang kelihatannya sepele tapi sebenarnya egois banget di bawah ini.

1. Merokok di tempat umum yang padat orang, padahal biasanya untuk perokok sudah disediakan tempat

Merokok di tempat umum via time.com

Sesungguhnya, merokok di tempat umum itu sah-sah saja, apalagi kalau dilakukan di smoking room atau memang nggak ada tanda “Dilarang Merokok” di sekitarnya. Yang membuat kebiasaan ini jadi egois adalah ketika kamu merokok di tempat umum, yang mana nggak semua orang nyaman menghirup asap rokok. Nggak semua orang berani mengungkapkan ketidaksukaannya tersebut. Padahal di tempat umum yang padat itu bisa saja ada anak-anak, ibu hamil, ataupun yang memiliki masalah dengan paru-paru. Jadi, please berhenti merokok di tempat umum dan manfaatkan tempat-tempat yang disediakan ya.

2. Lupa bilang “terima kasih” ke pramusaji. Padahal kan hal ini simpel sekali

Jangan lupa ucapkan “terima kasih” ya ke pramusaji yang melayanimu! via www.pexels.com

Mungkin pikirmu, “Lah itu kan memang sudah tugasnya…”sehingga kamu merasa nggak perlu mengucapkan terima kasih. Iya sih, memang memberikan buku menu, mencatat pesanan, dan mengantarkan masakan itu sudah menjadi tugas mereka. Tapi perlu diingat lagi kalau tugas mereka tersebut bertujuan untuk mempermudah kegiatanmu di restoran. Coba kalau nggak ada pramusaji, kamu harus mengambil buku menu, mencatat pesanan, dan mengambil makanannya yang sudah jadi secara mandiri.

Advertisement

Lagipula pada dasarnya ucapan “terima kasih” itu diberikan kepada orang yang telah memberikan kemudahan dan kebaikan buat dirimu, terlepas itu sudah menjadi tanggung jawab mereka atau bukan. Oleh karena itu, yuk, mulai dibiasakan mengucapkan “terima kasih” kepada pramusaji yang membantumu di restoran. Simpel kan?

3. Buang sampah sembarangan, tanpa peduli seberapa besar dampak yang kamu berikan pada lingkungan

Membuang sampah sembarangan via philbancients.blogspot.co.id

Kebiasaan membuang sampah sembarangan ini benar-benar egois loh, guys! Pertama, membuang sampah itu merusak lingkungan, apalagi sampah plastik yang susah terurai secara alami. Lingkungan menjadi kotor dan bau karena sampah yang kamu buang tersebut. Kedua, karena lingkungan menjadi kotor dan bau, tentu saja orang lain menjadi nggak nyaman. Nah, hal yang terlihat simpel kayak membuang sampah sembarangan ternyata bisa membawa dampak negatif ke orang lain.

Ketiga, membuang sampah sembarang membuat petugas kebersihan menjadi kerepotan. No! Jangan pernah pakai alasan “Lah itu kan memang sudah tugasnya?!” untuk membuang sampah sembarangan! Karena masalah menjaga kebersihan lingkungan dan menjaga alam sekitar itu bukan tugasnya petugas kebersihan, melainkan tugas kita semua.

Advertisement

4. Bikin janji selalu diingkari. Datang ngaret tanpa peduli kalau orang lain juga punya urusan yang penting

Ngaret via www.pexels.com

Wah, ini sih kebiasaan masyarakat Indonesia pada umumnya! Seringkali kita mengalami yang namanya janjian dengan teman jam sekian, tapi ternyata baru benar-benar kumpul semua satu atau dua jam kemudian. Walaupun kelihatannya ini sudah menjadi hal yang lumrah terjadi, tetapi ngaret tetap menjadi kebiasaan yang sebenarnya egois. Hal yang paling egois dari kebiasaan ngaret adalah kamu nggak menghargai usaha temanmu yang berusaha tepat waktu. Padahal mereka sudah meluangkan waktunya yang berharga buat datang menepati janji. Bisa saja, dia punya urusan penting yang ditunda demi menemuimu hari ini. Duh, yuk mulai hargai orang lain~

5. Pura-pura enggak lihat saat ada orang tua, difabel, atau ibu hamil enggak dapat tempat duduk di transportasi umum

Biasakan untuk peka di transportasi umum ya via unsplash.com

Kalau kamu pengguna setia Commuterline atau bis umum, mungkin kamu pernah menyaksikan hal ini. Ada orang tua, difabel, atau ibu hamil yang nggak kebagian tempat duduk, tapi orang di sekitarnya seperti pura-pura nggak melihat, apalagi punya niat untuk memberikan tempat duduknya. Atau justru malah kamu sering mendadak nggak bisa melihat saat melihat kejadian tersebut?

Mulai dari sekarang, biasakan untuk menawarkan kepada orang-orang tersebut ya, guys! “Gimana kalau aku memang lagi capek banget?”. That’s okay kalau kamu tahu dirimu capek banget, atau mungkin sakit, dan nggak akan sanggup untuk berdiri di transportasi umum. Tapi kalau kamu memang fit, tawarkan tempat dudukmu buat mereka ya!

6. Menunda untuk membalas SMS, chat, atau telepon orang tua. Atau bahkan nggak memberi kabar ke mereka

Sekecil apapun kabar dari kita, hati orang tua pasti bakal senang via unsplash.com

Ini sih terutama untuk kalian yang saat ini sedang merantau. Coba diingat-ingat lagi, seberapa sering kalian mengabaikan SMS, chat, atau telepon orang tua? Emang sih anak kuliah seringkali punya kegiatan seabrek yang bikin susah banget buat membalas pesan dari orang tua. Apalagi kalau cuma sekedar menanyakan kabar, pikirmu.

Lalu, setelah waktumu cukup luang pun, kamu memilih untuk membalas chat dari teman-teman atau pacar terlebih dahulu daripada membalas chat dari orangtua. Padahal orangtuamu benar-benar menunggu kabar sekecil apa pun dari anaknya yang sedang jauh di sana.

Gimana, guys? Ada berapa kebiasaanmu yang masuk list di atas? Jangan ngaku nggak egois dulu ya kalau hal-hal di atas masih kamu lakukan.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Editor

Penikmat kopi dan aktivis imajinasi

CLOSE