Di Balik “Aku Kuat!” Tetap Saja Ada 6 Hal yang Bikin Kamu Mengelus Dada

Aku kuat!

Kegagalan, penyesalan, putus cinta, diasingkan bahkan dituduh tanpa alasan, hidup memang berat tapi tak semestinya disesali terus-terusan. Aduhai, insan yang sedang terjerembab, berteriak lah dengan semangat “aku kuat!”. Sakit memang sakit, kalau hidup dijalani dengan penyesalan, terus muram, masa depan pun diam-diam enggan datang. Padahal di masa kecilmu, kamu selalu impikan itu, apa iya tak ingin mewujudkannya? Jadi, ya bangkit saja lah toh banyak teman senasib sepenanggungan yang jadi sumber semangatmu untuk menang!

Kamu tahu apa yang dirasakan sekarang, berlagak sok kuat bukan pilihan tapi kata-kata “aku kuat!” memang memberikan daya semangat! Kalau saja semua berjalan mulus, mungkin kamu nggak harus pura-pura kuat. Tapi dengan banyaknya kegagalan justru bisa membangun pertahanan diri. Jadi, nggak perlu lagi menangis karena semua selalu membawa hikmah, dari situasi yang buruk sekalipun. Kamu pun tak sendirian, ada orang yang pernah mengalaminya, bahkan lebih parah. Ya, walau tak bisa dimungkiri kalau memang ada sejuta kelelahan di balik “aku kuat!” yang selalu kamu yakini. Dan orang-orang tak pernah tahu apa yang tersembunyi di dalam hatimu.

1. Lelah sekali, rasanya ingin bersenang-senang seperti teman yang lain, tapi tubuh ini tetap saja tak bisa dikompromi

Kadang pengen kayak teman-teman yang lain via unsplash.com

Lelah jelas tak bisa kamu hindari, apalagi melihat orang-orang yang sepertinya tanpa beban, sungguh seperti sebuah penderitaan. Setiap hari harus selalu mengenakan topeng kebahagiaan biar dibilang ‘strong’ tapi di lain sisi hatimu itu rapuh. Kalau sudah begini satu-satunya jalan biar semuanya nyaman adalah mengalah pada keadaan dan menikmatinya sebagai sebuah perjuangan bak pahlawan. Paling nggak pemikiran seperti ini bisa memompa kepercayaan diri.

2. Kadang hanya sekadar istirahat saja kekurangan waktu, pekerjaan selanjutnya tahu-tahu sudah di depan mata

Kehilangan banyak waktu buat istirahat, barang sejenak saja via unsplash.com

Kalau bisa berandai-andai memang butuh membeli waktu banyak karena momen istirahatmu sangat kurang. Setiap hari dengan rutinitas, kesibukan yang nggak pernah berhenti. Badan yang teramat lelah harus mengalah karena masih banyak tanggungan, masih banyak yang perlu kamu bahagiakan. Tapi lelah, kekuatan yang tampak kepada orang lain hanyalah bayangan saja, aslinya ngelus dada banget karena semua hal begitu melelahkan.

3. Bangga sih bisa terlihat kuat dan tegar seperti ini, tapi aslinya kamu membutuhkan bantuan sekali?

Capeeeeeek sekali via unsplash.com

Bangga sekali kalau dibilang tegar dan kuat, tapi ada kalanya malah jadi serangan, semua orang jadi seenaknya saja meminta bantuan tanpa pertimbangan. Mereka memang terlalu percaya kalau kamu bener kuat, sebenarnya dalam hati sih meronta saking lelahnya. Kamu sebenarnya butuh bantuan tapi sedik khawatir kalau kesulitanmu ikut merepotkan orang lain.

4. Jujur kadang kamu sakit hati, di saat sedang benar-benar berjuang malah ada yang nyeletuk “jangan sok kuat deh!”

Malah dibilang ‘sok kuat’, menyebalkan banget sih via unsplash.com

Semangatmu selalu bertambah ketika banyak orang mendukung dengan senyuman. Tapi tetap saja ada orang-orang yang menjadi antagonis, mereka bilang kamu sok kuat, kalau sudah begini tentu saja kelelahanmu menjadi-jadi. Semangatmu yang tadinya menggebu seketika melayang entah ke mana, apalagi kata-kata menyakitkan itu datang tanpa solusi dan tanpa itikad membantu.

5. Kadang hanya demi melihat orang-orang terkasih nggak khawatir, yang sebenarnya berat banget pun dijalani dengan senyuman

Demi melihat banyak orang bahagia, rela deh meski kelelahan via unsplash.com

Kadang motifmu merasa kuat dan tegar itu sesederhana, ingin melihat orang terkasih nggak khawatir dan merasa tenang. Semua beban yang harusnya dipikul oleh orang terkasih itu pun kamu bawa sendirian. Kamu memang penyayang, sudah seharusnya kamu dekat dengan orang yang sama-sama punya rasa sayang yang sama besarnya. Semoga mereka memahami yang jadi kelelahanmu dan akhirnya membantumu dengan senyuman.

6. Jujur saja sebenarnya nggak kuat-kuat amat, sedih campur lelah pokoknya berat

Sebenarnya capek banget, dikuat-kuatin sih via unsplash.com

Sebenarnya nggak ada yang mudah, kegagalan dan kelelahan yang bertubi-tubi itu sangatlah berat. Kalau saja ada bantuan atau minimal kata-kata penyemangat, sudah pasti kamu akan ringan menjalaninya. Tapi kali ini berbeda, sungguh sangat menyakitkan ketika kamu berjuang sendirian tanpa bantuan. Tapi semua sudah terlanjur dan orang-orang kini percaya kepadamu. semoga kamu diberi kekuatan sehingga tambah banyak orang yang berbahagia karena perjuanganmu.

Mereka tertawa, sedangkan kamu tersudut menanggung beban, padahal kamu bisa ke sana dan tertawa bersama yang lain. Soal kebahagiaan nggak bisa diukur dengan pasti, tapi bisa kamu ciptakan sendiri, itulah bentuk kemerdekaan diri, kebahagiaan adalah hak setiap manusia. Kamu boleh merasa sedih, tapi pasti di balik sedih dan lelahmu ada tafsir-tafsir bahagia, kamu hanya perlu belajar memikirkan hal yang baik dari kemalangan yang kamu terima. Semoga kamu dengan kekuatan menggebu itu bisa selalu bahagia, bisa selalu membahagiakan orang lain juga.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Kertas...