“Take care of your body. It’s the only place you have to live in.”
Beberapa waktu lalu, di media ada berita yang berisi tentang kematian tragis seorang pria berkebangsaan Inggris bernama Carl Thompson. Diduga, lelaki berusia 30 tahunan ini wafat akibat bobot berat badannya yang mencapai 412 kg.
Penyebab kenaikan berat badan Carl Thompson diakibatkan gaya hidup yang tak sehat. Sejak kematian ibunya, dia jadi semakin sering mengonsumsi junk food. Rasa sedih karena kehilangan ibu tercinta membuat ia tak acuh menjaga kesehatan tubuhnya.
Sebetulnya, kisah Thompson tak perlu terjadi. Ia menggelitik kesadaran kita sebagai manusia akan pentingnya menjaga kesehatan tubuh yang Tuhan titipkan.
ADVERTISEMENTS
Di usia belia, kita sering lupa menjaga kesehatan tubuh yang kita punya. Seolah kebugaran ini akan ada selamanya tanpa perlu dijaga
Di masa muda tak jarang kita memang sering lengah menjaga segala titipan Tuhan. Tidak hanya soal memelihara alam sekitar atau lengah dengan kesempatan membahagiakan keluarga tercinta, menjaga kesehatan tubuh sendiri pun kita sering alpa. Kebiasaan bergadang semalaman, memforsir tubuh dengan aneka kegiatan, bahkan sampai mengonsumsi makanan secara sembarangan tak ayal kita lakukan. Kita sering tidak perduli dengan apa yang tubuh kita perlukan.
Selagi tidak ada keluhan, aksi “merusak tubuh” dibiarkan terus terjadi. Mungkin saat ini kamu masih belum merasakan efek dari terjaga semalaman. Tubuhmu juga tidak begitu rewel ketika dibiarkan bekerja keras tanpa diimbangi dengan makanan bergizi. Bahkan meski tahu pentingnya olahraga, kamu pun memilih untuk seharian duduk memeloti layar laptop demi hobi menonton film yang disuka.
ADVERTISEMENTS
Kita boleh saja menggunakan tubuh titipan Tuhan untuk bersenang-senang. Namun bukan berarti kita tak punya aturan
Banyak anak muda yang harus meninggal dunia begitu cepat karena menggampangkan urusan tubuh. Badan diforsir untuk bekerja, tak peduli ada risiko kematian yang nyata ketika fisik selalu dipaksa. Deretan kisah orang yang meninggal karena masalah seperti ini, secara klise bisa saja disebut takdir Tuhan. Akan tetapi, bila dilihat lebih dalam sebetulnya ada andil kita sebagai manusia juga sering memperlakukan tubuh tidak sebagaimana mestinya.
Kita tentu tidak larang menggunakan tubuh baik untuk berkuliah, bekerja, menjalankan hobi, dan sebagainya. Memanfaatkan segenap kekuatan dan pemikiran guna mengejar cita-cita pun jelas tidak haram dilakukan. Akan tetapi bila untuk mendapatkan semua keinginan kita justru menyiksa tubuh, bukankah itu adalah sebuah bentuk ketidakadilan?
ADVERTISEMENTS
Kesehatan tubuh tak bisa didapat dalam waktu singkat. Butuh kemauan dan konsistensi untuk membuat kualitasnya terus terjaga
Tentu kamu ingin memiliki tubuh yang sehat sampai nanti menua. Melihat pasangan hidup, anak, bahkan cucu dalam kondisi kesehatan yang mumpuni adalah harapan dari setiap manusia. Membayangkan harus tinggal di rumah sakit karena kondisi badan yang tidak lagi fit, adalah siksaan yang ingin dihindari. Semua orang ingin selalu sehat, tanpa terkecuali.
Namun satu hal yang perlu diingat, bahwa guna memiliki badan yang sehat kamu tidak bisa melakukannya secara kilat. Jika kita mengibaratkan tubuh adalah mesin kendaraan, kita harus merawatnya bahkan sejak dari awal pembelian. Mulai dari rajin mengganti oli, memanaskannya setiap pagi, bahkan sampai melakukan pengecekan sekala berkala di dealer. Dengan usaha tersebut diharapkan kekuatan mesin akan terjaga.
Dalam menjaga kualitas tubuh kita pun sebetulnya hal serupa tidak boleh terlupa. Merawat tubuh secara berkala dan berkelanjutan adalah jurus terjitu untuk membuat tubuhmu ini selalu berada pada kondisi terbaiknya.
ADVERTISEMENTS
Kita adalah manusia yang dititipi-Nya harta berharga secara cuma-cuma. Mengapa ini tak kita jaga sebaik-baiknya?
Sebagai pemilik alam semesta dan tentunya hidup dari masing-masing manusia, Tuhan telah memberikan kita banyak berkat yang salah satunya adalah tubuh kita. Tubuh adalah tempat tinggal yang diberikan secara gratis kepada kita. Tidak pernah Ia menuntut hambanya untuk ‘membayar’ uang sewa untuk kita tinggal di dalamnya.
Karena itu menjaga dengan sepenuh hati harta pemberian cuma-cuma ini adalah cara terbaik untuk kita menghargai pemberian dari Dia. Peliharalah secara tulus setiap kesempatan yang diberikan saat kamu masih diberi kepercayaan memilikinya. Karena sesungguhnya dengan menjaga pemberiannnya ini, kita tidak hanya menghargai Ia sebagai pemberi tapi juga membantu kita mendapatkan berbagai hal yang kita kejar dalam kehidupan.
Tubuh sesungguhnya adalah “rumah pribadi” yang Tuhan titipkan kepada setiap manusia. Ia ingin setiap dari kita menjaga rumah tersebut sebaik mungkin, hingga suatu saat nanti kepemilikan terhadap rumah pribadi tersebut kembali Tuhan minta.
Featured Image by: metro.co.uk