5 Panduan Kalau Kamu Nggak Suka Sama Orang, Biar Tetap Bijak Meski Sebel Sama Dia

nggak suka sama orang

Pertemanan yang tadinya baik-baik saja bisa buyar cuma gara-gara satu momen. Sebuah momen yang bikin kita merasa nggak nyaman dengan sikap teman kita. Momen yang bisa apapun bentuknya. Mulai dari hutang nggak dibayar, bercanda kelewatan, dibohongi, ditikung teman, dan lain sebagainya.

Tidak suka sama orang itu wajar. Sebab kita manusia diberi perasaan untuk bisa merasakan baik dan buruk perlakuan orang. Yang perlu diperhatikan adalah bagaimana kita menyikapi ketidaksukaan itu. Sesebal-sebalnya kamu mesti bijaksana juga. Nah Hipwee Motivasi kali ini akan sedikit memberikan panduan untukmu yang sedang nggak suka sama orang.

1. Ketika nggak suka sama seseorang ada baiknya ungkapkan langsung kepada yang bersangkutan. Biar lega dan nggak jadi penyakit

Bilang langsung via 30seconds.com

Memendam ketidaksukaan itu nggak baik. Lebih baik diucapkan daripada kumat-kumatan terasa dalam dada. Ketika kamu nggak suka sama orang ada baiknya untuk diungkapkan langsung. Sampaikan ketidaksukaanmu karena apa kepada yang bersangkutan. Selain bikin batin lega, ucapanmu bisa jadi masukan bagi dia untuk berbenah diri.

2. Kamu boleh nggak suka sama orang tapi nggak perlu ngajak orang lain untuk membenci

Jangan ngajak-ngajak orang via www.els.co.id

Salah satu kebiasaan buruk orang ketika benci sama orang lain adalah menghasut teman-temannya untuk ikut nggak suka juga. Temannya yang tadinya nggak punya masalah apa-apa jadi ikutan punya masalah. Tentu saja ini nggak baik. Alangkah lebih baiknya jika kamu menjadikan masalahmu sendiri saja. Cerita ke orang terdekat itu boleh, menghasut teman untuk ikutan nggak suka itu yang jangan. Siapa tahu temanmu masih butuh temenan sama orang yang kamu benci.

3. Kalau kamu nggak punya keberanian untuk mengatakan kesebalanmu ada baiknya menjauh dulu. Mendekat hanya akan bikin kamu tambah benci

Menjauh via unsplash.com

Menyampaikan ketidaksukaan itu nggak semudah membalikkan telapak tangan. Nggak semua orang punya nyali untuk melakukannya sebab ada resiko yang mesti ditanggung. Salah satunya bisa memunculkan konflik yang lebih besar jika orang yang bersangkutan tersinggung. Makanya ketika kamu benci orang maka lebih baik menjauhinya. Jangan malah mendekat, sama saja nyari penyakit. Cari teman lain yang memperlakukanmu lebih baik.

4. Cowok kalau nggak suka sama orang nggak perlu lah sampai baku hantam. Ingat, biaya rumah sakit mahal

Udah kayak anak kecil aja via lifestyle.okezone.com

Cewek kalau nggak suka sama orang biasanya dipendam, sedangkan cowok lebih bisa frontal. Ya nggak papa memang, tapi kadang kala malah kayak anak kecil sampai baku hantam segala. Ya, memang sih berantem bikin lega, tapi dampaknya itu lho yang bahaya. Bisa-bisa sampai masuk rumah sakit kalau nggak ada yang misahin. Belum lagi berantem justru akan memperburuk situasi dan nggak solutif. Daripada baku hantam, mending diselesaiin pakai ngobrol.

5. Nggak usah sebal sama perlakuannya, tunjukkin aja karyamu nanti juga dia bakal diam dan deketin kamu dengan sendirinya

Abaikan. Fokus raih cita-cita via unsplash.com

Orang yang sering mengusikmu itu biasanya orang yang syirik sama kemampuanmu. Karena dia nggak mampu sepertimu makanya dia mengusik terus. Dia nggak mau kamu lebih dipandang di tongkrongan. Berharap dirinya dihargai tapi nggak tahu caranya. Orang-orang seperti ini nggak perlu diladenin. Abaikan saja. Fokus kerjakan hal-hal yang membuatmu maju. Nanti kalau kamu sukses dia juga nggak bakal mengusikmu lagi, malah sepertinya bakal mendekat.

Perasaan nggak suka itu wajar dan dialami oleh siapapun. Memendamnya lama-lama itu nggak baik, perlu cara agar nggak jadi benalu dalam diri. Cara yang tiap orang beda-beda penyikapannya. Ada yang berani mengungkapkannya, ada yang cuek atau males meladeni, ada pula yang menjauhinya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Fiksionis senin-kamis. Pembaca di kamar mandi.

Editor

Penikmat jatuh cinta, penyuka anime dan fans Liverpool asal Jombang yang terkadang menulis karena hobi.