Curhatan Pegawai Apple yang Membuatmu Tahu Apa yang Dibutuhkan Buat Bekerja di Perusahaan Top Dunia

Pernah dengar cerita soal Gita Cherry Prabhandhari ? Perempuan asal Indonesia ini berhasil menjalani mimpi ribuan anak muda Indonesia untuk bekerja di perusahaan IT dunia. Terhitung dari September 2011 hingga Mei 2013 Gita bekerja sebagai Search Quality Associate di Google dan sejak September 2013 hingga sekarang tercatat sebagai Indonesian Market Specialist di Facebook. Kesuksesan Gita menembus Google dan Facebook membuktikan bahwa di era informasi ini semua anak muda punya kesempatan yang setara, asal mau bekerja keras.

Angan-angan bekerja perusahaan kelas dunia pastinya bikin kamu menyimpulkan senyum kecil, sambil membayangkan gimana lingkungan kerja di sana, perks dan benefit-nya, dan seperti apa pola kerja dalam timnya. Setidaknya dari cerita yang dibeberkan melalui Quora dan Glassdoor oleh orang-orang yang pernah dan sedang bekerja di Apple ini, kamu bisa mendapat gambaran bagaimana sih rasanya berkarya di perusahaan yang didirikan Steve Job tersebut. Hitung-hitung, berkhayal sambil memperisapkan diri sehingga khayalanmu gak jadi sia-sia.

Bekerja di perusahaan top sekelas Apple harus membuatmu meletakkan kerjasama di atas kepintaran. Kamu tidak hanya harus pintar, tapi juga bisa diajak kerjasama dengan menyenangkan

Jadi keluarga

Jadi keluarga via gizmodo.com

Hampir semua celotehan karyawan Apple selalu menyebutkan betapa kerennya kultur kerja di sana. Rekan kerja yang jenius, atasan yang suportif, dan lingkugan kerja yang asik menjadi kelebihan yang menonjol di tempat kerja mereka. Gak mengherankan, karena mendiang Steve Jobs sendiri memang menginginkan orang-orang brilian yang bekerja untuknya. Alhasil, kalau kamu cukup beruntung ke sana, kamu akan dikelilingi oleh orang-orang pintar di bidangnya.

Itelek dan pintar di bidangnya gak membuat mereka sombong, justru merek juga termasuk orang-orang yang pintar dalam bergaul. Ada sense of belonging dan keguyuban terjalin dalam tiap tim. Jika ada anggota yang baru bergabung ke dalam tim maka yang bersangkutan bakal segara merasa diterima sehingga bisa langsung bekerja. Gak jarang keakraban tersebut mendekatkan mereka seperti keluarga.

…kamu akan jadi partner yang baik dengan teman-teman satu tim. Bahkan kalian akam merasa seperti keluarga!

Mantan karyawan, pernah bekerja setahun lebih .

Meski kultur kerjanya asyik dan akrab, kamu gak akan menemukan rekan yang bertingkah kekanak-kanakan disini, kalian wajib berlaku profesional dan dewasa

Bukan tempat buat anak-anak

Bukan tempat buat anak-anak via 9to5mac.com

Udah pernah nonton film “The Intership” (2013) atau “The Social Network” (2010)? Di kedua film tersebut kamu bisa lihat asiknya kerja di Google dan Facebook, fun banyak mainnya bahkan ada turnamen quidditch. Namun bekerja di Apple gak sesantai yang kamu kira seperti perusahaan teknologi lain. Mereka lebih profesional dan lebih dewasa, mostly karena kebanyakan karyawan berusia 30 hingga 40 tahun.

Gak ada geek yang seharian kerja sendirian di depan komputer. Gak ada pemalas yang kalau capek dikit segera tidur siang. Mereka sudah melewati masa main-main saat kerja seperti itu, yang tersisa sekarang adalah pengalaman matang dan profesionalisme yang tinggi.

There aren’t any Nerf guns or any of that crap, just people past all that and at the top of their game. It’s not the place for children.

Anonim, pengalaman beberapa tahun di Apple .

Jika kamu memang punya mimpi bekerja di perusahaan top dunia keseimbangan urusan pribadi dan kerja bisa kamu buang jauh ke luar jendela. Kepentingan perusahaan harus kamu letakkan di atas segalanya

Sering banget lembur

Sering banget lembur via money.cnn.com

Mendengar pegawai Apple yang bekerja lebih dari 5 tahun adalah berita yang langka. Salah satu pegawainya mengatakan bahwa tingkat kebosanan akibat kelelahan psikis dan fisik (burn out) sangat tinggi. Beberapa anggota tim sering kewalahan hingga sebagian besar hanya bertahan selama 3 tahun dengan pola kerja seperti itu.

Kepentingan perusahaan selalu diutamakan. Bukannya kamu gak boleh punya kehidupan pribadi tapi jika keadaan sudah mendesak, Apple harus selalu jadi prioritas. Apabila atasan memanggil rapat jam 5 sore maka kamu harus mengangguk setuju, gak peduli entah kamu harus menjemput anak sekolah atau melapor ke istri dulu.

Keseimbangan kehidupan pribadi-pekerjaan bisa dibilang nihil. Aku harus bekerja sampai malam setiap harinya, dan masih harus menjawab e-mail dan telepon yang bisa datang setiap jam.

Anonim, sudah menjadi pegawai tetap 3 tahun

Tapi tenang, proses training yang baik dari manajemen akan membantu kamu siap menghadapi tantangan di lingkungan kerja

Manual training

Manual training via www.gizmodo.com.au

Memulai karir di tempat baru bisa menjadi momok yang menakutkan bagi anak baru. Apalagi kalau mendengar rekan-rekan kerjanya udah berpengalaman seperti di atas. Untungnya, perusahaan ini menyediakan training buat anak baru yang belum paham kultur kerja di Apple. Pelatihan ini dinilai sebagai salah satu manfaat dari bergabung dengan perusahaan segede Apple. Proses pelatihan berjalan dalam energi yang positif dan melibatkan peserta training untuk memecahkan masalah sendiri bukan sekedar menjadi murid.

Proses trainingnya sangat menyenangkan, positif, dan memberi energi yang baik untuk mulai bekerja.

Meski namanya sudah menetereng, kamu masih bisa ambil bagian di dalam perusahaan yang terus-menerus berusaha untuk tumbuh. Inilah kesempatanmu untuk mengembangkan karir secara pesat

Kesempatan menapaki karir terbuka lebar

Kesempatan menapaki karir terbuka lebar via 9to5mac.com

Mereka yang sudah bekerja di sana merasa kesempatannya untuk tumbuh dan mengembangkan karir sangat besar. Perkembangannya dinilai cepat dan kamu bisa menyaksikan sendiri progres yang kamu buat selama berada di Apple. Bahkan kamu yang bekerja di level ritel pun punya kesempatan berkarir lebih dari sekedar sales assistant. Masih banyak posisi dalam pada level ritel yang bisa di tempati karyawannya.

Karirmu di sini berkembang dengan sangat cepat. Tentunya kamu juga punya kesempatan untuk memperdalam pengetahuan mengenai teknologi

Pegawai full-time lebih dari 5 tahun.

Kamu harus tahu caranya bersenang-senang. Demi bertahan di tengah kerasnya tekanan kerja santai sedikit biar tetap waras harus dilakukan


Beer bash adalah nama acara kumpul-kumpul ini. Hampis saban minggu semua pegawai meninggalkan meja kerja untuk menikmati sisa hari di lapangan terbuka sambil menyantap makanan dan minuman gratis. Panggung didirikan dan tata suara disiapakan untuk memberi kesempatan band/artis top untuk menghibur mereka. Seperti Januari 2014, One Republic menghibur perayaan ultah Mac. Siapa yang mau pulang kalau hiburannya begini?

Walau lelah bekerja kamu akan pulang dengan perasaan “berharga.” Karya-karyamu dinikmati banyak orang, inovasimu terbukti membuat hidup banyak orang lebih mudah

Bikin hidup lebih mudah

Bikin hidup lebih mudah via www.justusfourblog.com

Kebanggaaan terbesar karyawan Apple, setidaknya dari beberapa jawaban yang senada, adalah mereka merasa hasil pekerjaannya membawa pengaruh besar pada dunia. Proyek-proyek yang digarap punya peran dalam membuat hidup penggunanya jadi lebih mudah, apakah itu sekedar membuat panggilan, mengirim pesan video hingga mengedit hasil jepretan dan menyunting video.

Kita gak bisa bohong, bahwa mengetahui diri kita terlibat dalam pembuatan teknologi inovatif atau sekedar memasarkan produk-produk baru yang akan segera menjadi tren dunia adalah perasaan yang membahagiakan dalam kehidupan profesional. Begitu pula yang dirasakan para karyawan Apple, mereka melihat penggunaan teknologi membuat dunia menjadi lebih baik.

Ini adalah perusahaan yang sangat baik untuk bekerja bekerja bersama orang dengan dedikasi tinggi. Mereka yang memang ingin mengembangkan teknologi untuk membuat kehidupan sesama manusia jadi lebih mudah.

Anonim, sudah 5 tahun lebih bekerja di Apple .

Bekerja di perusahaan nomor 1 di bidangnya membuatmu bisa bekerja di mana saja setelahnya. Nama besar Apple bakal menjadi modal yang cukup kuat untuk membuka peluang bekerja di tempat-tempat lain

Nama besar, peluang besar

Nama besar, peluang besar via mashable.com

Masuk ke Apple itu keras, bung. Gak sembarang orang bisa datang bawa CV lalu berharap bisa bekerja. Tapi kalau kamu bisa berhasil di sana, maka kamu bisa berhasil di mana aja. Seorang mantan karyawan bilang kalau kekuatan brand Apple menjadi daya tarik bagi perusahaan lain. Pengalaman kamu di sana bakal jadi daya tawar lebih untuk masuk ke perusahaan lain. Harus diakui kalau Apple adalah nama yang sangat besar untuk dipamerkan di dalam CV. Bahkan mantan karyawannya sendiri menyebut kalau bekerja di Apple adalah batu lonjatan untuk meraih karir baru.

Well, kalau kamu ingin menjadikan Apple hanya sebagai batu loncatan untuk karirmu ke depan, ini adalah pilihan yang sangat-sangat baik. 

Mantan karyawan, pernah bekerja setahun lebih .

Setelah membaca ulasan di atas mari kita tarik kesimpu lan mengenai etos kerja dan nilai yang ditanamkan dalam korporasi sebesar Apple. Dibutuhkan team work dari orang-orang brilian untuk membuat produk brilian; Kepentingan perusahaan selalu menjadi prioritas; Santai namun tetap profesional; Dedikasi dan kerja keras selalu dihargai; serta selalu ada keinginan untuk membuat pengaruh pada dunia.

Kalau pun mimpimu untuk berada pada jajaran orang-orang top di Apple belum kesampaian, setidaknya etos kerja dan nilai-nilai di atas bisa kamu contoh dan bermanfaat bagi karirmu.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Football, Music, Movie.