Menelisik arti passion : menyukai pekerjaan yang kamu lakukan ataukah mengerjakan apa yang kamu sukai?

artikel ini terinspirasi dari video di kanal youtube Prof Rhenald Kasali yang berjudul : Inilah 10 toxic word yang meracuni kaum muda

Dikutip dari wikepedia, passion adalah perasaan antusiasme yang kuat atau dorongan hasrat terhadap seseorang atau sesuatu.

Advertisement

Beberapa motivator atau influencer menyuarakan agar kita semua memilih untuk mengerjakan apa yang kita sukai / senangi. Mereka berpendapat bahwa dengan kita memilih pekerjaan yang kita sukai kita bisa bekerja sepanjang hari namun kita merasa tidak melakukan pekerjaan apa pun, pekerjaan akan terasa lebih mudah dan kita akan lebih enjoy menikmati proses menuju kesuksesan kita.

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan apa yang mereka bicarakan, bekerja di bidang yang kita sukai tentu akan membuat kita lebih rileks dan nyaman dalam melakukan berbagai aktivitas  guna menghadapi rintangan dan masalah yang ada di dalam karier kita, karena jika di bandingkan dengan apabila kita bekerja pada bidang sangat bertolak belakang dengan jiwa / karakter kita tentu akan sangat sulit,  segala permasalahan dan rintangan terasa jauh lebih berat.

Namun sayangnya, beberapa orang lantas menyalahartikan pemahaman tersebut, seolah-olah mereka memilih karier yang menurut mereka bagus, dan terlihat menarik saja. Kemudian, ketika mereka merasa bahwa hal yang pada awalnya dia sukai itu terasa menjenuhkan dan mengalami kendala, lantas kemudian mereka meninggalkannya begitu saja.

Advertisement

Orang-orang tersebut, ketika ditanyai tentang mengapa mereka meninggalkan apa yang mereka mulai sebelumnya, mereka dengan mudahnya berkata tidak cocok begitu saja, kemudian mencoba lagi hal – hal baru yang menurutnya menarik, lalu ketika mereka menghadapi kendala yang rumit lagi  kemudian mereka merasa bahwa ternyata mereka salah memilih passion lagi, pola itu berulang sampai pada akhirnya orang tersebut berputus-asa lalu pada akhirnya berkata bahwa inilah takdir hidupnya.

Maka dari itu kesalahan pola pikir ini tentu akan menimbulkan implikasi yang sangat merugikan untuk kedepannya, oleh karena itu beberapa orang mulai menyuarakan / mengkritisi kesalahan kesalahan pola berpikir tersebut, salah satu tokohnya adalah Prof. Rhenald kasali.

Advertisement

Dilansir dari kanal youtubenya, beliau berkata bahwa passion bukan berarti menyukai apa yang dikerjakan, tetapi bisa mencintai fase sulit dengan ketenangan

Jadi dalam hal ini kita perlu memahami sedikit lebih dalam lagi, bahwa, mengapa sebagian orang menyarankan kepada kita untuk memilih karier berdasarkan hati nurani kita, adalah diharapkan kedepannya kita bisa lebih tegar dalam menghadapi rintangan rintangan yang ada di dalam perjalanan menempuh karier tersebut.

Tentu bukan di maksudkan agar kita tidak merasakan lelah, capai ataupun penat, karena setiap karier apa pun pasti membutuhkan pengorbanan dan perjuangan yang besar.

Dalam akhir video di kanal youtubenya  professor Rhenald Kasali juga menyampaikan bahwa Kita tidak cukup hanya berpikir tentang passion saja, tetapi juga harus memikirkan rencana-rencana kedepan. Kita memerlukan karier, sesuatu yang bisa membayar/membiayai aktivitas kita, tetapi kita juga perlu rasa bahagia, makna,  ketabahan dalam menghadapi masa-masa sulit.

Jadi terlepas dari suka atau tidak pada awalnya kita mesti paham bahwa kita memerlukan biaya untuk setiap aktivitas kita, makadari itu kita perlu bekerja dengan sungguh- sungguh agar kebutuhan akan biaya dari aktivitas-aktivitas kita tersebut terpenuhi, namun kita juga perlu menyadari bahwasanya kita perlu rasa bahagia dan makna tentang apa yang sedang kita kerjakan, karena itu juga kebutuhan dasar mental kita, selain itu di perlukan juga ketabahan dalam menghadapi masalah-masalah yang ada, agar kita bisa terus berkembang, berproses hingga dapat mencapai kesuksesan yang hakiki.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

if one day i was gone, and then u miss me, just read my writing, cause i was in there.

CLOSE