Review Film Broker: Mencari Keluarga Baru dari Perdagangan Bayi

Cerita dimulai saat seorang perempuan muda mendatangi sebuah panti asuhan di malam hari untuk ‘membuang’ bayinya ke dalam baby box di area depan sebuah gereja. Sang Hyeon (Song Kang Ho) dan Dong Soo (Gang Dong Won) dua orang sukarelawan ini menemukan bayi yang diberi nama Woo Sung tersebut. Mereka ternyata merangkap sebagai dua komplotan penjual bayi-bayi yang sengaja ditinggalkan orang tuanya di panti asuhan tersebut.

Dalih menemukan orang tua baru dan membantu pasangan yang ingin punya anak pun dipakai sebagai alasan suci dalam bisnis ilegal mereka tersebut. Meski bergerak diam-diam, tindakan kriminal mereka berdua sudah terendus oleh dua orang detektif Soo Jin (Bae Doona) dan Lee (Lee Joo Young) .

Suatu ketika So Young (Lee Ji Eun) datang dan mengaku sebagai ibu Woo Sung, merasa menyesal dan hendak mengambil kembali anaknya. Sialnya Woo Sung sudah berada di tangan Dong Soo dan Sang Hyeon dan menganggap mereka mencuri anaknya. Singkat cerita, So Young justru melakukan persetujuan dan ikut serta dalam misi menjual anaknya.

Film Broker merupakan karya sutradara asal Jepang Hirokazu Kore-eda yang memiliki karya mendunia, sebut saja, Our Little Sister, dan Shoplifters (2018) yang menang Palme d’Or pada Cannes Film Festival. Broker pun tidak kalah mendapat perhatian dan sambutan positif hingga meraih standing ovation selama 12 menit, juga mendapat penghargaan Juri Ekumenis Film Terbaik dari festival film Internasional yang setiap tahunnya digelar di Cannes, Prancis itu.

Menampilkan Lee Ji Eun atau IU sebagai salah satu pemeran utama juga menjadi daya tarik tersendiri bagi film berdurasi 2 jam 9 menit ini. Tentu ini bukanlah debut pertama layar lebarnya, tapi tetap saja akting penyanyi solo sekaligus aktris ini cukup banyak dinantikan tidak hanya oleh penggemarnya tapi juga penggemar K-Pop secara keseluruhan.

Selain IU, tentu kita tidak bisa mengabaikan alasan utama bagaimana film ini bisa membuat para tamu undangan dalam festival Cannes memberikan apresiasi standing ovation selama 12 menit. Berkonsep road movie, film Broker menyajikan premis cerita sederhana namun unik yang memberi kita pengalaman dan sudut pandang baru dalam melihat realita permasalahan manusia.

Lagi-lagi Kore-eda menyajikan kisah hangat keluarga dan kehidupan dari sisi berbeda. Secara keseluruhan Broker menampilkan kisah kontranya urusan hati nurani dan kebutuhan materi. Biarpun berbuat kriminal, para pemeran utama ini tetap bisa menarik simpati dengan sisi baik mereka sebagai manusia biasa yang tetap memiliki hati nurani namun terbalut desakkan kebutuhan.

Sang Hyeon dan  Dong Soo merasa mereka cukup menjadi pahlawan bagi para bayi ‘terbuang’ sambil menerima keuntungan materi demi menyambung hidup, dengan memberi mereka kepastian melalui orang tua baru alih-alih terus menunggu janji semu akan kembali dijemput dari panti asuhan kelak.

So Young juga harus merelakan anaknya dicarikan orang tua baru agar bisa putus jejak dengannya yang merasa tidak pantas menjadi ibu bagi Woo Sung. Di balik aksi human trafficking yang mereka jalankan, terlihat mereka tetap tulus mengurus Woo Sung hingga mendapat orang tua baru. Ketulusan itu bahkan menggoyahkan nurani kedua detektif yang siap menangkap basah kegiatan kriminal mereka. 

Perjalanan panjang penjualan bayi tersebut membuat mereka saling berbagi cerita dan rasa sakit masing-masing hingga tanpa sadar merekalah yang perlahan membentuk keluarga baru. Meskipun semua tokoh baik, tapi hukum tetaplah harus adil.

Tanpa berusaha membenarkan kejahatan karena sifat dan niat baik, ganjaran haruslah tetap mereka dapatkan. Penonton pun harus tetap memiliki nilai moral yang bisa diambil secara berimbang dari film ini dan tetap membuat semua tokoh memiliki akhir mereka masing-masing yang meskipun tidak memuaskan tapi ‘pantas’ mereka dapatkan dan realistis.

Kalimat thank you for being born menjadi highlight dalam film ini, dan menjadi pengingat kita tentang penting dan berharganya semua nyawa yang terlahir di dunia. Membuat para orang dewasa dan calon orang tua di luar sana haruslah lebih bijaksana dan bertanggung jawab dengan atas segala yang kita lakukan.