Tetaplah Sederhana Dalam Kehidupan

Terkadang orang-orang lupa akan bentuk sikap sederhana. Semua berlomba-lomba menjadi yang terbaik dengan memperlihatkan jumlah meteriil yang diperoleh. Tidak salah akan hal itu, tapi bukankah kita juga perlu mempertimbangkan sikap sederhana bermaksud untuk menjaga hati orang lain. Mungkin saja belum makan sehari, belum ada baju baru dalam setahun atau orang yang tidak memilki harta. Ketidakmampuan seseorang bukan bahan untuk menggucilkan mimpi dan harapan orang lain. Melainkan memberi semangat, bantuan materiil, motivasi agar tetap semagat menjalani hidup ini.

Perlu kita benahi dalam hidup ini adalah tetaplah sederhana, agar tetap rendah hati.  Bukankah hidup ini tidak sedang melakukan perlombaan. Menonjolkan diri di muka publik itu sah,sah saja menurut saya. Potensi diri itu memilki tempat dan prestasi perlu dirayakan. Namun, pertimbangkanlah tempat itu untuk merayakanya. Tidak semua orang-orang memiliki nikmat yang sama Tuhan berikan kepada hambannya.

Ada hal penting menjadi inti kehidupan seseorang yaitu bersikap sederhana di manapun ia berada. Dengan begitu mempertimbangkan orang lain tidak merasa terkucilkan dan minder. Sekali lagi persaingan itu hanya berlangsung diperlombaan.

Berharap sikap sederhana ini akan menjadi obat bagi kaum-kaum ingin diakui kemampuan, kepintaran dan segala bentuk pencapaianya. Upaya ini bermaksud tidak lain adalah penanggkal pamer. Manusia itu, tidak berjalan dengan satu garis kehidupan saja melainkan memiliki banyak jalan. Memiliki jalanya masing-masing itu lah manusia. Jadi harus sadar diri juga akan diri sendiri dalam hidup ini dengan cara hidup sederhana.  

Di tengah gejolak hidup yang terombang ambing akan sebuah kemunculan pamer harta, pencapaian, prestasi dengan maksud ingin diakui oleh orang lain. Tidak perlu sebut nama siapa yang melakukanya. Hanya saja belum banyak yang paham akan adab seperti ini. Ego diri sendiri lebih didahulukan, seharusnya adab ini lah yang terlebih didahulukan.

Bersikap sederhana itu bukan miskin melainkan pola kehidupan yang kita pilih dalam menjalaninya. Miskin itu keadaan hidup yang mana seseorang berada diketidakmampuanya. Jadi, pertimbangkanlah ketika bersikap, bersifat bahkan berbicara. Dahulukan lah adab agar mampu menjaga hati orang lain untuk tetap merasa nyaman dan bahagia.

Seperti sekarang tidak sulit menemukan orang-orang candu untuk diakui bahkan jelas-jelas tidak memiliki prestasi dalam hidup ini. Semua bisa diakses dan dipertontonkan dengan maksud pamer. Penulis ingin pembaca tidak seperti orang-orang tersebut. Maka berhati-hatillah untuk membagikan sesuatu dikanal sosial media. Bukankah itu sumber untuk menonjolkan diri, kemampuan dan harta. Semoga apapun kendala dalam hidup ini tetaplah sederhana.