23 Maret 2021, RSDC Tepat  365 Hari, Kita Tetap Satu Badan

Begitupun dengan teman-teman yang sudah purna maupun yang masih berjuang kita tetap satu tubuh dan tidak akan pernah menjadi bagian yang terpisah.

Advertisement

Berbicara mengenai covid-19, pasti yang terlintas dalam pikiran adalah hal yang  menakutkan dan  mengerihkan. Sars-cov-2 ini pertama kali muncul di kota Wuhan, China. Dan pada awal maret virus tersebut masuk ke Indonesia dan terkonfirmasi di  Depok, Jawa Barat.

Dengan partikel kecil serta tidak  kasat mata, virus ini sangat cepat penyebarannya melalui udara. Mengutip dari laman detik.com dalam kurun satu bulan lebih tepatnya pada 25 april 2020, tercatat total kasus  positif mencapai  angka 8.607 orang.

Di bulan sebelumnya, pada 23 Maret 2020, Bapak presiden Joko Widodo meresmikan Rumah Sakit Darurat Corona ( RSDC). Guna menangani kasus Sars-cov-2 di Indonesia. Dan Berdasarkan data pasien yang dirawat di RS Darurat  COVID-19 Wisma Atlet per 28 Oktober  2020, persentase angka kasus konfirmasi COVID-19 yang sembuh mencapai 85,26 persen.

Advertisement

Sebuah pencapaian dari kerja keras yang dilakukan, oleh pihak-pihak yang terlibat terutama Garda terdepan, seperti Nakes medis maupun Non medis. Meski hingga saat ini grafik kesembuhan,  maupun yang terjangkit tidak menentu tetapi tidak ada kata pulang sebelum corona tumbang. 

Perihal Nakes saya teringat kata-kata dari salah satu  pemateri saat mengikuti orientasi relawan di wisma atlet. Beliau bilang seperti ini "Dari tukang sapu, sampai dokter jika berada di ruang lingkup wisma atlet. Mereka semua adalah Nakes"

Advertisement

Saya mendaftar relawan melalui link yang saya dapatkan dari BCan WA grup. Selang dua bulan saya dihubungi oleh salah satu lembaga human capital, yang meminta kesediaan saya untuk menjadi Relawan di wisma atlet. Tentu saja saya bahagia tercampur rasa was-was akan tedensi RSDC. Hal tersebut saya utarakan kepada keluarga, lalu menemui kesepakatan, bahwa saya tetap berangkat menjadi Relawan di sana. Selama dua bulan saya menagbdi di wisma atlet dengan posisi Admin Swab Tower 6.

Selama dua bulan di RSDC saya mendapatkan pengalaman yang berarti. Seperti banyak orang-orang daerah luar pulau jawa yang ditempatkan di wisma atlet. Mereka bela-belain tidak bertemu orang tersayang dalam kurun waktu yang lama, seperti orang tua, pacar bahkan hewan kesayangan mereka.

Di circle yang tidak jauh, dalam artian seperti teman satu tim saya di tower 6 ada yang sudah hampir satu tahun tidak balik ke kampung halamannya, ada yang memilki istri atau anak tapi tidak bisa jumpa, serta ada juga yang orangtuanya sakit, tapi ia tidak bisa tengok. Hal tersebut mereka korbankan demi tetap menjadi garda terdepan untuk menangani Covid-19.

Pada hari ini, 23 maret 2021, RSDC tepat  365 hari. Meski demikian perjuangan belum usai, walaupun banyak yang dikorbakan dalam menangani covid-19. Yakinlah dari apa yang dilakukan akan menerima hasil yang jauh  lebih baik.

Seperti yang dikatakan oleh Koordinator Lapangan Wisma Atlet yaitu Letkol Laut M Arifin. Beliau mengatakan bahwa "ini tugas mulia. Saya  merasa terhormat, karena dipercaya memimpin tugas mulia ini"

Jadi siapapun kalian dengan status apapun kalian yang sedang berjuang dalam menangani covid-19, banggalah kalian karena sedang menjalankan tugas mulia yang belum tentu orang lain mendapatkan kesempatan yang sama. Merasa terhormat-lha untuk perjuangan serta kebaikan yang kalian lakukan.

Saya memang sudah purna, tapi saya tidak akan pernah menjadi mantan bagian, saya tetap menjadi bagian di tubuh yang sama. Begitupun dengan teman-teman yang sudah purna maupun yang masih berjuang kita tetap satu tubuh dan tidak akan pernah menjadi bagian yang terpisah.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Aku adalah mimpi yang patah. Raut wajahku tersimpan di dalam doa

CLOSE