Ada Apa dengan Tanggal 15 Ramadhan di Tahun Ini?

Isu Peristiwa yang akan terjadi pada pertengahan bulan Ramadhan ini

Serentetan isu mengatakan bahwa akan terjadi ‘hal’ besar pada tanggal 15 Ramadhan tahun ini, tepatnya hari ini, Jum’at, 8 Mei 2020. Bahkan di twitter hashtag 15 Ramadhan menjadi trending topik. Isu peristiwa Dukhan yang viral saat ini membuat warganet menjadi resah. Tetapi apakah peristiwa Dukhan akan terjadi? Disebutkan bahwa Dukhan merupakan salah satu tanda hari kiamat sudah dekat. Memang banyak kabar yang beredar bahwa peristiwa Dukhan akan terjadi pada hari Jum’at, 15 Ramadhan yang kebetulan tahun ini, 15 Ramadhan jatuh pada hari Jum’at. Lalu, benarkah Dukhan akan benar terjadi? 

Advertisement

Dukhan sendiri merupakan salah satu nama surat dalam alqur’an, Ad-Dukhan surat ke-44 yang terdiri dari 59 ayat. Dukhan memiliki arti kabut. Awal mula trendingnya peristiwa Dukhan yaitu bermula dari salah satu chanel youtube Sahabat Aswaja yang mengunggah video berisi hadits yang menjelaskan tentang terjadinya Dukhan di hari Jum’at 15 Ramadhan. Bunyi haditsnya yaitu:


“Dari Ibnu Mas’ud berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Apabila ada suara yang dahsyat pada pertengahan bulan Ramadhan, akan terjadi huru-hara pada bulan Syawal. Akan terjadi perselisihan antar suku di bulan Dzulqa’dah. Terjadi pertumpahan darah di bulan Dzulhijjah dan Muharram. Tahukah kalian, apa yang harus dilakukan di bulan Muharram? Kemudian Rasulullah SAW berkata, bahwa pada bulan itu akan terjadi pertumpahan darah dan keadaan menjadi sangat kacau”.


Maka para Sahabat bertanya, “Suara dahsyat apa itu?” lalu Rasulullah SAW menjawab, “Suara dahsyat tersebut terjadi pada pertengahan bulan Ramadhan yang dapat membangunkan orang yang sedang tidur, kemudian akan terjadi banyak gempa. Apabila kalian telah melaksanakan shalat Shubuh di hari Jum’at pada pertengahan bulan Ramadhan, maka masuklah kalian ke dalam rumah-rumah kalian, kuncilah pintu-pintu kalian, tutuplah jendela-jendela kalian, selimutilah diri-diri kalian, dan tutuplah telinga-telinga kalian. Apabila kalian merasa ada suara dahsyat, maka bersujudlah kepada Allah dan ucapkanlah, “Subhanal quddus (Maha Suci Allah yang Maha Suci), Subhanal quddus (Maha Suci Allah yang Maha Suci), Rabbunal quddus (Wahai Rabb kami yang Maha Suci).” Barangsiapa yang melakukan hal tersebut maka akan selamat dan barangsiapa yang tidak melakukannya, maka niscaya akan celaka.”

Advertisement

Sementara itu ustadz Abdul Somad memberikan penjelasannya mengenai peristiwa Dukhan tersebut. Beliau menjelaskan bahwasanya tidak ada seorangpun yang tau pasti mengenai peristiwa tersebut. Tetapi jika dihitung-hitung, pertengahan Ramadhan tahun ini memang jatuh pada hari Jum’at.

“Apakah hal itu akan terjadi sesuai hadits itu? Wallahu a’lam bishawab,” katanya.

Advertisement

Namun ustadz Abdul Shomad juga menyampaikan jika umat muslim bersiap-siap, jika hal itu terjadi. Maka kita sudah siap. Namun jika tidak terjadi bukan berarti nabi Muhammad bohong, melainkan haditsnya dhaif (lemah). Maksud dari bersiap-siap tersebut, yaitu umat muslim harus meningkatkan ibadah kepada Allah SWT. Jadi tidak ada salahnya untuk bersiap-siap.

Namun demikian disisi lain Ustadz Muhammad Yusran Hadi menanggapi perihal isu peristiwa Dukhan tersebut. Ada bebera poin penting yang ia sampaikan. Pertama, beredarnya isu ini dapat menimbulkan sebuah ketakutan dan kegelisahan bagi umat Islam. Kedua, isu ini hoax, karena tidak ada hadist shahih yang menjelaskan tentang peristiwa Dukhan. Selama bertahun-tahun pertengahan bulan Ramadhan terjadi pada hari Jum’at, tetapi tidak terjadi peristiwa apapun. Ketiga, hadist menjelaskan tentang peristiwa Dukhan tersebut merupakan hadits dhaif jiddan (sangat lemah) bahkan maudhu’ (palsu). Keempat, para ulama hadits sepakat bahwa meyakini dan menyampaikan hadits dhaif jiddan hukumnya haram. Kelima, mengenai aqidah dan ibadah wajib berdasarkan dalil qath’I dan hadits shahih, bukan berdasarkan hadits dhaif apalagi hadits dhaif dijjan dan maudhu’. Keenam, jika mengenai persoalan keutamaan amal, sebagian ulama tidak membolehkan, tetapi sebagian lagi membolehkan berhujjah pada hadits dhaif asal bukan hadits dhaif jiddan. Ketujuh, isu ini memang disengaja untuk menakut-nakuti umat islam yang mana perbuatan ini bertentangan dengan islam. Oleh karena itu, umat Islam tidak boleh percaya pada isu ini, apalagi sampai mengamalkan hadits palsu karena hukumnya haram. 

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE