Aku Berambisi Ingin Memilikimu, Tapi Aku Sadar Siapa Diriku?

Dirimu terlalu sempurna untuk aku yang biasa.

Sejak dirimu hadir dihidupku, aku tidak pernah merasa sebahagia ini meskipun aku hanya mampu menatapmu tanpa menyapa. Bahkan diamku terlalu banyak ketika menatapmu. Begitu sempurnanya kamu dimataku, sejuta katapun mungkin takkan mampu katakan kekagumanku padamu. Tatapan matamu, indahnya senyummu, lucunya tawamu membuatku kadang tak sadar ingin memilikimu. Aku begitu berambisi ingin menjadikanmu seseorang yang begitu berarti didalam hidupku.

Advertisement

Tapi, lagi-lagi aku merasa insecure dengan diriku yang seperti kamu lihat, biasa-biasa saja. Tidak ada hal yang menarik yang bisa kamu lihat ketika menatapku. Tidak ada hal yang bisa dibanggakan dariku yang tidak mempunyai prestasi apa-apa, skill seperti orang lainnya, outfit seperti anak kekinian. Akan tetapi, ada satu hal dari diriku yang tidak akan bisa kamu dapatkan dan temukan didalam diri orang lain, yaitu caraku membuatmu akan selalu mengenangku di tempat-tempat tertentu yang mungkin saja jarang orang lain mengajakmu kesana. Ya, itulah diriku yang selalu berusaha ingin menjadi orang yang dikenal setelah tiada.

Aku selalu ingin, kematianku tidak sia-sia. Aku ingin, semua orang yang hadir, dekat denganku selama masa hidupku merasakan hal yang spesial dariku. Mereka pantas mendapatkan momen-momen bahagia yang luar biasa dariku. Luar biasa maknanya disini bukan berarti mewah, tetapi sesuatu yang sederhana namun begitu berarti untukku dan untuknya yang kuajak.

Advertisement

Malam ini, ambisiku begitu tinggi. Kuberanikan diri untuk mencari nomormu dari teman-temanmu, tetapi yang kudapatkan hanyalah username instagrammu. Dengan begitu penuh percaya diri, aku mengechatmu dengan alasan ingin tau apa kelebihan di organisasi yang kamu ambil dikampus. Aku pikir kamu membalas chatku, nyatanya tidak. Kamu read, tanpa memberikan emoticon atau sepatah dua kata apapun untuk pertanyaanku yang konyol itu. Mulai kejadian malam itu, insecureku semakin menjadi-jadi. Ketika aku tak sengaja bertemu dirimu dijalan, aku begitu menutup diri. Jika kamu mengingat seseorang yang berpakaian t-shirt crop dengan memakai topi polos berwarna putih yang lewat ketika kamu sedang asyik pacaran dengan kekasihmu dilapangan basket, itu adalah aku seseorang yang begitu menginginkanmu.

Maaf, bila perasaanku ini kuutarakan melalui ketikan-ketikan dari jemari yang sama sekali belum pernah kau genggam. Aku, seseorang yang selalu berusaha menyempatkan waktu untuk sekedar memastikan dirimu baik-baik saja. Aku begitu mengagumimu, menginginkanmu dan bahkan aku ingin mengajakmu jalan berdua jika kau mau. Tapi, aku tidak yakin dengan sesuatu yang kusampaikan padamu ini. Kamu hanya tau namaku, tapi tidak mengenalku secara dekat. Bagaimana mungkin, kamu bisa tau perasaanku sedangkan hatiku selalu bungkam untuk mengatakannya langsung. Memang aku berambisi ingin memilikimu, tetapi aku sadar diri. Siapa diriku? Apa hal hebat yang bisa kubuat agar kau tertarik padaku? Dan lagi-lagi kujawab sendiri pertanyaanku ini! Tidak ada hal hebat dariku tetapi aku punya cara hebat untuk selalu bisa membahagiakanmu.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Suka menulis, suka travelling, sama suka makan. Kalau suka kamu, emang boleh?

CLOSE