Aku dan Kamu yang Pernah Berteman, Sementara Waktu Menjadi Alasan Tak Saling Kenal

Aku dan kamu yang pernah berteman

"Ayo besok kita main lompat tali."

Advertisement

"Habis main petak umpet makan yuk."

"Sudah berapa jam ya kita main nggak pulang-pulang?"

Manis ya dulu? Aku hanya bisa tersenyum getir mengingat kenangan itu. Seakan itu baru saja kemarin. Kenyataannya waktu berjalan begitu cepat hingga kini kita telah dewasa.

Advertisement

Apa kabarmu? Walaupun aku tahu kamu baik-baik saja aku hanya ingin tahu jawaban langsung dari mulutmu. Apa kabarnya pertemanan kita? Walaupun kita masih saling sapa tetap saja ada yang kurang dari persahabatan kita. Sempat terbesit tanya dihatiku paling dalam. "Temanmu banyak, aku hanya bagian kecil masa lalumu. Apa kamu melupakan aku teman masa kecil yang menghiasi hari-harimu? Atau justru sebaliknya aku yang melupakanmu." Mungkin waktu yang menjadikan kita makhluk yang saling melupa. Hingga pertemanan kita tak ada kabarnya.

Kawan. Aku rindu. Aku rindu ceritamu, aku rindu ajakan bermainmu dan tentunya aku rindu traktiranmu. Dulu, memang aku dan kamu pernah bertengkar gara-gara mainan atau perkataan yang tak mengenakan. Pertengkaran itu sebentar kita tak pernah bisa lama-lama bertengkar dengan mudahnya kita berbaikan. 

Advertisement

Hari ini walaupun jarak rumah kita tetap dekat, tapi entah kenapa kakiku enggan ke rumahmu dan kakimu enggan ke rumahku. Siapa yang salah dalam persahabatan ini hingga ada jarak di antara kita? Sekarang aku mulai menerka-nerka menjawab sendiri apa ya kira-kira jawaban paling benar. Mungkin seiringnya waktu kita menjadi makhluk yang sibuk. Sibuk dengan urusan masing-masing. Dengan alasan tak memiliki kepentingan bersama jarak diantara kita semakin melebar. Tentunya ego yang begitu tinggi hingga rinduku padamu teman, tak mau terucap.

Terima kasih telah mengisi hari-hari indah masa kecilku. Bersamamu kenangan kita akan terus tersimpan abadi dalam ingatan. Tentunya walaupun kamu bukan teman yang selalu ada untukku tapi kamu teman terbaik yang pernah kumiliki.

Teman, boleh aku meminta sesuatu? Memang seharusnya dalam pertemanan tak ada balas jasa. Untuk kali ini apa bisa kamu mengabulkan permintaanku? Ingin aku mengulang masa-masa dulu. Bisa tertawa bersamamu, menghabiskan waktu bercerita ke sana-sini yang tak ada ujungnya. Teman aku sangat merindukanmu. Namun kesibukanku, egoku dan tentunya sifat malas yang  ada pada diri ini membuatku enggan datang ke rumahmu.

Dariku, teman masa kecil yang hampir kamu lupakan~

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Gadis manis yang masih merangkai mimpi

Editor

Not that millennial in digital era.

CLOSE