Aku, Kamu dan Cerita Kita

Hai kamu.

Advertisement

Orang yang pernah berarti untukku. Ingatkah kamu tentang 2 tahun yang lalu ? Lucu ya kita bisa akrab, bisa bercanda, tertawa lepas dan berbagi cerita padahal kita baru saja kenal.

Apakah kamu masih mengingatnya ? Ahh kurasa tidak karena semua telah berubah. Aku cuma mengingatkan sebentar tentang cerita kita yang nantinya memang harus aku akhiri cerita ini dengan memendamnya dalam dalam menghapusnya dalam memori otakku dan hilang di dalam lubuk hati ini.

Kedatanganmu memberikan angin sejuk di hatiku.

Andai kamu tahu kedatanganmu di hidupku yang dari perkenalan tidak sengaja membuat aku bahagia. Dengan candaanmu, tingkah lakumu yang konyol. Entahlah mengapa aku bisa merasa senang dengan tingkah konyolmu itu. Hari-hari berlalu dan kita juga semakin akrab, apalagi kita satu kelas.

Advertisement

Kita mengerjakan tugas bersama, belajar bersama, tertawa bersama, cerita bersama bahkan kita sering keluar bersama, aku merasa hidupku lebih indah saat aku jalani bersamamu.

"Aku suka kamu ada di dekatku.."

Advertisement

Entah rasa apa ini ? Apakah ini yang namanya cinta ?

Keakraban kita masih terus berlanjut sampai begitu akrabnya aku merasa hubungan kita tidak hanya sebatas teman. Rasa nyaman yang kini aku rasakan karena perhatianmu, kata manismu dan perlakuan istimewamu kepadaku, aku merasa nyaman dengan semua itu.

Sempat aku berpikir apakah kamu juga merasakan hal yang sama denganku saat ini? Banyak dari teman kita kalau kita memiliki hubungan spesial. Hatiku senang saat mereka bilang seperti itu dalam hati aku amini semua ucapan mereka dan aku berharap kamu juga melakukan hal yang sama.

"Bukankah rasa nyaman itu lebih berbahaya dari jatuh cinta ?"

Kenangan indah itu. Ternyata hanya kisah sementara.

Kamu.

Ingatkah kamu saat kita mengukir kenangan bersama? Kamu mengajakku keliling kota melakukan perjalanan jauh melewati jalan yang berkelok kelok dan udara yang dingin. Ingatkah kamu apa yang kita lakukan di sana? Waktu itu aku benar benar canggung tapi ternyata aku lagi-lagi merasa nyaman denganmu.

Ingatkah kamu saat kita wisata bersama teman yang lain? Kamu begitu perhatian denganku tingkah lakumu yang selalu menjagaku dari berangkat sampai pulang dan aku masih ingat saat kamu bilang terima kasih ke aku. Dalam hatiku aku merasa senang sekali bisa membuatmu tersenyum bahagia.

Ingatkah kamu saat kamu memberikan kado spesial untukku tanpa aku ketahui sebuah boneka favoritku. Ingatkah kamu saat kamu mengantar aku untuk pulang ke desa? Kamu menemaniku sampai jam 03.00. Kamu memberiku semangat untuk tetap bertahan agar bisa pulang meski aku tahu ada wajah kantuk dan capek di wajahmu.

Tapi dari situ aku merasa kamu adalah orang yang bertanggung jawab.

Ingatkah kamu saat kita berteduh dari derasnya air hujan ? Kamu berusaha melindungiku dengan memberikan jaketmu untuk menghangatkanku.

"Mungkin kenangan manis itu akan berubah menjadi kisah sementara yang harus dilupakan."

Dan waktu Itu tiba. Kekecewaan datang tanpa permisi.

Andai kamu tahu. Aku pernah merasa kecewa dengan sikapmu, namun aku pura-pura kuat bahkan aku berusaha mensupport kamu menguatkan kamu untuk menjalani kisah cintamu yang rumit dengan dia. Ternyata kamu masih memendam rasa terhadap mantanmu.

Ketika kamu cerita masalah itu kepadaku, hatiku sakit sekali ternyata kamu masih mengharapkan dia untuk kembali ke kehidupanmu. Dalam hati aku ingin bilang lalu kamu anggap apa aku selama ini? Kedekatan kita selama ini? Ah sudahlah aku berusaha menguatkan diri.

Kamu juga sering memasang foto kebersamaanmu dengan dia di DP BBMmu dan akun sosmedmu yang lain. Aku juga sering melihat kamu mengirim pesan pesan perhatian ke bebrapa cewek yang entah aku tak tau siapa mereka.

Aku sedih, kecewa, marah, campur aduk rasanya ingin bilang ke kamu kenapa kamu melakukan itu? Banyak dari sahabatku bilang kepadaku kalau kamu bukan orang yang tepat untuk aku cintai tapi entah mengapa hatiku selalu berpihak kepadamu. Aku yakin kamu bisa berubah untuk tidak mengecewakanku lagi.

"Bolehkah aku cemburu ? Ah kurasa tidak. Berhak apa aku ? Kita kan cuma teman"

Cerita itu berakhir kemarin malam berakhir untuk selama lamanya.

Berawal dari sikapmu yang tiba-tiba dingin kepadaku, acuh tak acuh kita seperti tidak kenal satu sama lain. Dan aku tidak tau mengapa kamu berubah secepat ini. Apa salahku? Apa aku telah melukai hatimu? Mengapa kamu berubah padahal kamu bilang nggak akan berubah ? Bukankah kita akan selalu bersama bahkan saat kita tersesat pun ingin untuk tetap bersama ?

Tapi mengapa semua menjadi seperti ini?

Ingin rasanya aku menyampaikan itu semua dan aku memberikan sebuah kado yang sederhana namun aku harap kamu menyukainya. Tepat di depan pintu itu di bawah rintik hujan aku bilang ke kamu semua itu dan memberikan lukisan itu.

Ttapi kamu responnya biasa aja, datar tanpa ekspresi. Aku harus bagaimana? Apakah kita nggak bisa seperti dulu lagi? Apakah aku membuat suatu kesalahan yang fatal sehingga kamu menutup pintu hatimu untuk memaafkanaku ?

Ah ternyata bukan. Kamu dengan santainya bilang kalau akan terlalu pendiam sehingga tidak bisa akrab dengan yang lain aku bisa menerima alasan itu dan aku bisa merubahnya jika kamu mau. Namun ada satu hal yang membuat aku benar benar kecewa kepadamu.

Kamu bilang sudah jadian dengan dia. Jjadi harus menjaga perasaanmu sama dia. Rasanya mau nangis di bawah rintik hujan. Kenapa kamu setega itu? kecewa aku dan benar-benar kecewa.

Bukankah kamu dulu pernah bilang kamu nggak suka sama dia? Dan ternyata semua itu hanya angan angan indahku saja.

Mungkin harus berakhir sampai di sini cerita kita. Aku berusaha untuk melupakan dan memaafkanmu. Iingin rasanya aku menjerit dan menahanmu untuk tetap di sini tapi apa daya, kamu memilih dia..

Sekarang tugasku hanya mengubur dalam dalam perasaan dan kenangan ini dan menghapusnya dari otak dan hatiku..

Untukmu terima kasih telah menjadi bagian cerita dalam hidupku, Untuk mengajariku arti kebahagiaan, kesabaran, kesedihan dan arti cinta yang mengecewakan ini. Aku janji kepada semesta aku tidak akan kembali ke kesalahan yang sama lagi.

Meskipun sulit aku akan berusaha melupakan, merelakan, dan mengikhlaskanmu..

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penyuka hujan,hangatnya mentari dan indahnya pelangi

CLOSE