Aku Memiliki Cerita yang Tidak Sempurna, Apakah Aku Masih Bisa Hidup Seperti Perempuan Kebanyakan?

Aku hanyalah perempuan biasa dengan cerita yang tidak sempurna. Aku tidak seperti perempuan kebanyakan. Aku lebih banyak tumbuh dari luka dan ketidaksempurnaan tentunya. Aku melalui berbagai proses hidup penuh dengan derai air mata dan aku melalui semuanya seorang diri.

Advertisement

Aku tidak pernah merasakan hangatnya pelukan dari seorang Ayah. Mencicipi kasih sayangnya pun tidak pernah. Ayah telah berada di keabadian sejak aku bayi. Aku melalui hari-hariku bersama Ibu yang luar biasa. Ibu yang menjalankan peran ganda dengan sangat sempurna. Tetapi sayangnya, aku belum bisa sekuat Ibu.

Proses pendewasaanku juga berbeda dari anak-anak perempuan di luar sana. Apa-apa yang aku alami hanya aku bagikan ke Ibu. Jika aku tak sanggup bercerita kepadanya, maka aku pendam sendirian. Aku sulit untuk bercerita ke orang lain, meskipun orang itu dekat denganku. Sehingga luka-luka itu kini kian menumpuk. Air mata seakan sudah tak mampu untuk menyuarakannya.

Aku seakan kehilangan rasa percaya kepada orang lain. Bukan tanpa sebab, berkali-kali kepercayaanku dihancurkan oleh mereka yang aku kira tulus dan bisa dipercaya. Berkali-kali aku bertemu orang yang mengatakan akan ada buat aku, tetapi nyatanya itu hanya fatamorgana.

Advertisement

Termasuk rasa percaya kepada laki-laki. Sudah kesekian kalinya aku runtuh karena percaya kepada laki-laki. Mereka datang dengan sangat baik, namun akhirnya mereka pergi dengan meninggalkan luka yang begitu bengis dan tanpa ada rasa bersalah setelah tahu ceritaku.

Aku harus percaya kepada laki-laki yang seperti apa? Dua puluh lima tahun aku tidak dibersamai seorang laki-laki(Ayah), dan ketika aku ingin membuka hati dan menyempurnakan hidupku selalu saja luka yang aku terima. Apakah aku tidak pantas mendapatkan hidup dengan seorang laki-laki?

Advertisement

Aku menyadari aku bukanlah perempuan sempurna. Ceritaku saja banyak jatuhnya. Aku juga tidak paham bagaimana laki-laki itu dan bagaimana seharusnya aku memperlakukannya dengan baik? Aku tidak paham dengan semua itu.

Tidak pernah ada niatan buruk ketika aku membuka hati. Aku hanya ingin menjadi perempuan seperti pada umunya. Perempuan yang hidup dengan sempurna. Aku ingin ada yang membimbing. Apakah bisa? Apakah masih ada laki-laki yang bisa aku percaya? Apakah ada laki-laki yang mau menerima ketidaksempurnaan ceritaku? Apakah aku bisa memiliki kehidupan dan keluarga yang lengkap? Apakah aku layak?

Tuhan, kali ini aku benar-benar berserah kepadaMu..

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Pemimpi yang sedang belajar mengubah rasa menjadi kata~

CLOSE