Aku Mencintaimu di Sebait Ayat

Karena janji-Nya tak akan pernah ingkar, selama kita yakin dalam keteguhan iman.

Advertisement

Semua orang pasti mempunyai harapan dalam setiap hubungan untuk menuju jenjang pernikahan. Apalagi bila usia sudah dianggap matang, siapa yang tidak senang tatkala kekasih pujaan hati datang meminang bersama ayah ibunya kepada keluarga kita?

Ketika usia sudah beranjak dewasa, pasti dipandang sudah pantas untuk menikah. Banyak kawan yang sudah berkeluarga, bahkan banyak pula di antara mereka yang sudah mempunyai anak. Melihat hal itu, terkadang ingin juga rasa hatiku untuk segera bisa seperti mereka. Tapi apalah daya, Tuhan belum mempertemukan dengan jodohnya.

Aku bukanlah wanita yang tak pernah jatuh cinta. Pernah suatu ketika, aku jatuh cinta juga pada seseorang. Hubungan yang dulunya kugadang-gadang akan menjadi pelabuhan hatiku yang indah dengan segera, nyatanya tak kunjung jua berakhir dalam pernikahan seperti yang selama ini aku impikan. Sakit, kecewa, sedih, dan patah hati? Itu sudah pasti. Sebagai wanita biasa, tak dapat kupungkiri hal itu pasti terjadi. Sekuat apa pun aku mencoba bertahan dengan keadaan, tak akan terelakkan hatiku goyah bisa juga. Tak mudah berproses untuk bangkit seperti sedia kala seperti sebelum aku mengenalnya. Namun aku percaya, Tuhan lebih mempunyai rencana.

Advertisement

Perlahan tapi pasti aku mencoba bangun dan menata hati. Berbenah dan memantaskan diri agar aku layak dicintai, bukan hanya di mata manusia, tapi juga di hadapan-Nya. Hari demi hari yang kujalani sedikit demi sedikit mengubah jalan di hidupku, hingga akhirnya kusadari aku keliru selama ini. Tuhan sangat sayang padaku sehingga Dia tak membiarkan aku terlena dan larut dalam kepastian hubungan yang kian semu. Dia telah menyelamatkan aku dan memberiku kesempatan agar aku bisa lebih cinta dan dekat pada-Nya.

Kini aku tumbuh menjadi gadis yang lebih kuat dan tegar. Satu yang selalu menjadi pintaku adalah agar Tuhan tak pernah bosan memberiku kekuatan, kesabaran, dan keikhlasan dalam menjalani berbagai hal yang terjadi dalam hidupku. Aku bisa lebih fokus dalam berbagai hal, walau tak kupungkiri juga terkadang hatiku merasa sepi.

Advertisement

Aku yakin, Tuhan punya rencana yang jauh lebih indah dari apa yang bisa aku bayangkan. Aku yakin pula, Tuhan akan pertemukan dengan seseorang yang kelak akan menjadi imam di hidupku apabila sudah tiba saatnya nanti. Aku percaya, jodoh datang bukan karena kita meminta, tetapi karena Tuhan menganggap kita telah siap untuk menerima jodoh tersebut dengan segala kekurangannya.

Yang sekarang bisa aku lakukan adalah berdoa lewat bait demi bait lantunan ayat. Padamu, calon imam yang kelak akan disandingkan denganku oleh Tuhan, aku berdoa. Di setiap sujud selalu kuselipkan namamu, entah pagi, siang, atau pun malam. Aku berharap, kau yang saat ini masih dirahasiakan oleh-Nya juga merasakan hal yang sama. Kita akan saling berjuang agar kelak bisa disandingkan dalam ikatan pernikahan yang suci.

Jodoh adalah ketetapan-Nya tanpa ada satu orang pun yang bisa tahu bagaimana akhirnya. Tapi aku selalu percaya, bila kita mengusahakan yang terbaik, janji-Nya tak akan pernah ingkar. Dia juga akan kirimkan jodoh yang terbaik menurut-Nya. Apa yang sudah digariskannya tak akan salah. Jadi, tetaplah dalam satu keyakinan. Jika kau punya satu keyakinan yang kuat dalam hati, upayakanlah! Tak ada yang tak mungkin jika Dia sudah berkehendak. Dia akan melihat bagaimana kita mengupayakan jodoh terbaik. Jodoh adalah cerminan diri kita. Yang terpenting bukanlah bagaimana hasil akhir yang akan kita capai nanti, tapi apa yang telah kau upayakan hari ini, esok, dan kemudian hari. Menjalani setiap proses dengan penuh keikhlasan dan kesabaran jauh lebih berharga. Tuhan punya rencana yang baik dan akan memberikan hasil terbaik dari apa yang kau perjuangkan. Untuk apa memaksakan jika Dia belum mengizinkan. Berbaik sangkalah. Tak akan pernah Dia meninggalkan selama kau tetap yakin dalam keteguhan iman. Dia akan berikan apa yang kau butuhkan saat kau siap, bahkan tanpa pernah kau duga-duga sebelumnya.

Begitulah caraku untuk terus meyakinkan hatiku, Tuhan.

Tuhan, aku titipkan hatiku pada-Mu. Aku titipkan hatinya pada-Mu. Jagalah selalu hati kami. Naungi selalu hati kami, sampai waktu akan tiba nanti, Kau akan menjawab doa-doaku ini. Amin

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Mengajar, membaca, suka menulis...

CLOSE